Part 40 (End)

5.7K 501 39
                                    

"Ah perempuan sialan!" Jungkook memekik begitu melihat banyak berita mengenai skandal dirinya dengan perempuan yang baru saja pertama kali dia temui dalam satu acara itu.

"Mau aku bereskan?" tanya Namjoon melihat Jungkook yang terlihat frustasi karena berita skandalnya yang sudah tersebar dimana-mana.

Jungkook menggelengkan kepala. "Tidak usah, biarkan saja dulu." sahutnya menahan kesal namun teringat sesuatu. "Ah iya apa kau sudah memesan tiket pesawat pada tanggal itu?"

Namjoon mengangguk. "Sudah sesuai tanggal dan jam yang kau inginkan." sahut Namjoon. "Lalu barangnya, apa kau tidak lupa membelinya?"

Kini giliran Jungkook yang mengangguk. "Ya, tentu saja. Kuharap ukuran jarinya tidak berubah. Kalau tidak, akan jadi hal yang merepotkan karena harus memperbaikinya di sini." jelas Jungkook.

"Ah syukurlah. Tadinya aku ingin menawarkan diri untuk membantumu membelinya tapi kau lebih memilih untuk membelinya sendiri." gumam Namjoon.

Jungkook tersenyum. "Aku ingin ini benar-benar menjadi sesuatu yang spesial jadi aku ingin memilihnya sendiri." jelasnya lagi.

Namjoon mengangguk-anggukkan kepalanya. "Ya kau benar." gumam Namjoon yang kemudian melirik Jungkook lagi. "Jadi apa jadwalmu sekarang?"

Jungkook tersenyum. "Menemui ayah dan ibu untuk berpamitan sekaligus meminta restu mereka." sahutnya tenang.

***

Jungkook kini ada di sebuah rumah sakit besar. Ibunya Jungkook baru saja siuman dari operasinya. Ibunya berhasil hidup lagi seperti harapan semua orang.

"Hai ibu." sapa Jungkook sambil membawa sebuah buket bunga besar. Jungkook lalu mencium pipi ibunya.

"Kapan kau akan berangkat?" tanya Ibunya.

"Jika tidak ada halangan, mungkin lusa." jelas Jungkook.

Ibunya tersenyum menggoda. "Dan kau akan muncul tiba-tiba di hari pentingnya itu?" tanya Ibunya lagi.

Jungkook mengangguk. "Tentu saja. Aku akan menemuinya di tempat yang sangat berharga baginya. Dia pasti akan mengunjungi tempat itu dan disitulah kami akan bertemu."

"Anak ibu percaya diri sekali." goda perempuan cantik itu.

"Tentu saja rasa percaya diriku ini karena menurun dari ayah." jelasnya lagi membuat ibunya hanya geleng-geleng kepala dengan sikap ayahnya yang memang lumayan mirip dengan ayahnha itu.

"Seminggu sebelum harinya, ayah dan ibu akan datang mengunjungi kalian."

Jungkook menganggukkan kepala. "Persiapkanlah diri ibu. Ibu pasti akan sangat menyukai dia."

"Tanpa kau berkata seperti itu aku sudah sangat menyukainya. Kasihan sekali dia memiliki calon suami sepertimu." goda sang ibu.

"Memangnya aku kenapa bu? Bukankah aku sudah sangat tampan dan bahkan aku adalah calon suami sempurna untuknya." gumam Jungkook memuji dirinya sendiri.

"Akan lebih sempurna lagi jika kau memotong rambut gondrongmu itu." cibir ibunya melihat rambut anaknya yang tumbuh cepat itu. "Astaga... anak laki-laki ku terlihat lebih cantik dengan rambut seperti ini."

"Bukankah aku terlihat lebih menggoda dengan rambut seperti ini?" tanya Jungkook yang merasa baik-baik saja dengan rambutnya.

"Pokoknya ibu tidak mau tahu, di hari pemberkatanmu nanti kau harus muncul dengan rambut pendek yang rapi." jelas ibunya.

"Kau terlalu cerewet bu."

"Aku ini ibumu jadi wajar saja kalau cerewet padamu."

"Ya ya ya." sahut Jungkook membuat ibunya terkekeh sementara Jungkook memperhatikan sekeliling. "Ah iya ayah dimana?"

Mr. JeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang