Part 19

3.6K 496 25
                                    

Pagi ini Yeri bangun pagi sekali. Setelah merapikan kamarnya ia langsung menuju kamar Jungkook dan mengetuk pintu kamarnya Jungkook.

"Hei Mr. Jeon! Hallo... Ayo bangun! Kita harus berangkat sekarang! Mr Jeon! Hei Mr. Jeon!" kata Yeri sambil membuat gaduh seisi rumah karena ketukan pintunya yang kencang.

Yeri benar-benar berusaha terus mengetuk pintu kamar itu agar si pemilik kamar mendengar dan segera keluar. Tapi nihil, dan semakin dia merasa Jungkook tidak mendengarnya dia terus mengetuk pintu itu semakin keras. Untung saja pintu itu kuat dan tidak rusak karena ketukan dari tangan Yeri.

Cklek!

Brugh!

Yeri tidak sengaja terjatuh begitu pintu itu terbuka. Tidak sakit? tentu saja tidak sakit karena tubuh Yeri tidak langsung menyentuh lantai melainkan tubuh lain.

"ASTAGA!" Kata Yeri begitu sadar ia jatuh di atas tubuh Jungkook.

Yeri langsung segera berdiri. Dan tidak lama kemudian, Jungkook ikut berdiri.

"Maaf aku tidak sengaja. Aku tadi hanya fokus mengetuk pintu dan tidak menyangka pintu nya akan terbuka dan aku juga tidak menyangka jika dibalik pintu itu ada kau dan aku juga tidak menyangka akan jatuh di atasmu. Dan..."

"Dan kau tidak menyangka jika aku tidak menyingkir padahal kau bukan penggemarku?" tanya Jungkook sambil menyilangkan tangan di dadanya dan mengingatkan Yeri pada kejadian pertama kali mereka bertatap muka langsung.

"Waktu itu aku..." Yeri berusaha menjelaskan kejadian dahulu.

"Sudah-sudah tak perlu kau jelaskan." Jungkook memotong kata-kata Yeri. "Jadi apa yang kau inginkan dari sikapmu yang pagi-pagi sudah menggangguku dengan suara ketukan pintu itu?"

Mata bulat kecil Yeri langsung berbinar-binar dan senyumpun mengembang. "Ayo kita menemui nenek Kim?" ajak Yeri.

Alis Jungkook terangkat. "Pergi saja sendiri!" kata Jungkook angkuh.

"Tapi kau kan sudah berjanji padaku?" kata Yeri dengan nada mulai memelas.

Jungkook mengerutkan keningnya. "Kapan aku berjanji padamu? Aku tidak ingat pernah mengatakan hal seperti itu padamu."

"Ayolah kita pergi menemui nenek Kim? Ayo kita berangkat dengan mobilmu. Aku ingin menumpang di mobilmu makanya kau harus ikut kesana." bujuk Yeri lagi.

"Tidak mau. Aku malas." kata Jungkook yang langsung kembali masuk ke dalam kamar lalu menutup pintu kamarnya lagi.

Yeripun hanya mematung di tempatnya. "Mr. Jeon..." Tatapan mata Yeri yang awalnya seperti anak anjing minta di ajak main langsung berubah menjadi tatapan sinis. "Si menyebalkan."

***

Setelah beberapa lama merenung di kamarnya, Jungkook akhirnya keluar dari kamarnya. Dia berjalan menuju ruang tengah tempat dimana Yeri berada dan tampak sibuk membaca beberapa buku tebal.

Namun karena tujuan dia bukan untuk menemui Yeri, dia melanjutkan perjalanannya menuju dapur yang memang dekat dengan ruang makan. Dia mencari sesuatu. Apa yang dicari Jungkook? Tentu saja makanan.

Tapi ya nihil dia tidak menemukan omelete yanh biasa Yeri buatkan untuknya tersaji. Jungkook pun langsung berjalan menuju ruang tengah untuk melayangkan protes.

"Aku lapar, aku ingin sarapan, jadi dimana omelete ku?" tanya Jungkook sambil curi-curi pandang pada Yeri yang masih sibuk dengan bukunya.

"Omelete mu? Memangnya kau membeli omelete? Dari tadi pagi aku tidak melihat omelete mu." kata Yeri sinis dan tanpa memperhatikan Jungkook sama sekali.

Mr. JeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang