Part 20

4.2K 533 45
                                    

Senyum Yeri terus mengembang bahkan saat Jungkook muncul dengan wajah cemberut dengan segala persiapannya.

"Nah seperti itu." kata Yeri menyambut kemunculan Jungkook. "Ah iya." Yeri melepaskan syal yang sejak tadi melingkar di lehernya. Lalu dengan berjinjit dia melingkarkan syal itu ke leher Jungkook.

"Aku sudah tidak seterkenal dulu. Jadi untuk apa memakaikanku syal agar aku bisa menutupi identitasku?" protes Jungkook.

Yeri seolah tidak peduli dan terus memakaikan syal pada Jungkook. "Nah selesai." Gumamnya lalu menatap Jungkook tajam. "Kau pikir aku memasangkannya untuk menutupi identitasmu? Tentu saja tidak. "Aku ingin agar teman kencanku tetap hangat."

"Teman kencan? Teman kencan macam apa yang membiarkan teman kencannya kelaparan?"

"Eyyy... Jadi perutmu lebih penting dari aku?" goda Yeri.

"Tentu saja!" jawab Jungkook penuh percaya diri.

Yeri geleng-geleng kepala. "Astaga melihatmu percaya diri seperti ini benar-benar membuat harga diriku terluka."

"Sudah-sudah kau terlalu banyak berbicara Kim Yerim." sindir Jungkook. "Sebaiknya kita segera ke mobil agar cepat berangkat."

Yeri tersenyum jahil. "Kenapa? kau sudah tidak sabar kencan denganku?"

"Bukan bodoh. Aku hanya lapar." sanggah Jungkook.

"Lagi-lagi kau hanya mementingkan perutmu saja." dumel Yeri.

"Memangnya apalagi? Aku harus mementingkan siapa lagi selain perutku?"

Yeri menarik kerah jaket Jungkook lalu menatap Jungkook hingga membuat Jungkook seakan terpaksa untuk menatapnya.

"Tentu saja ada hal penting lain lagi." kata Yeri dengan nada melembut yang justru lebih terdengar seperti menggoda.

Jungkook seolah mengikuti permainan Yeri. Dia mendekatkan wajahnya pada wajah Yeri yang memang tubuhnya lebih pendek daei Jungkook.

"Apa itu? Apa kau Kim Yerim?"

Pletak! Sebuah sentilan berhasil mendarat di kening Jungkook.

"Tentu saja Eunha." sahut Yeri yang langsung pergi meninggalkan Jungkook dan tentu saja sambil menyembunyikan wajahnya yang memerah karena terlalu dekat dengan Jungkook.

***

Yeri membuka kotak bekalnya sementara Jungkook sibuk menyetir.

"Apa kau sudah lapar?"

"Tentu saja! Aku bahkan hampir menggila karena kelaparan. Dan aku tidak akan sanggup menyetir lagi." kata Jungkook.

"Kau terlalu berlebihan." ledek Yeri. "Ayo buka mulutmu!"

Meskipun kesal diledek Yeri tapi Jungkook menurut. Ia membuka mulutnya lebar.

"Ini dia sandwich mu." kata Yeri yang memasukkan sandwich ke mulut Jungkook.

Jungkook pun langsung mengunyahnya. "Astaga ini lebih enak daripada sandwich yang diberikan di acara-acara musik." kata Jungkook jujur.

"Apa kau tau apa yang membuatnya jadi lebih enak?" tanya Yerim yang berhasil membuat Jungkook penasaran.

"Apa?"

"Karena aku yang menyuapimu." sahut Yeri percaya diri yang kemudian terkekeh sendiri.

Jungkook menggeleng-gelengkan kepala lalu ikut terkekeh bersama Yeri. Dia gadis aneh, tapi mengapa Jungkook merasa nyaman jika di dekatnya?

***

Akhirnya mereka tiba di desa yang mereka kunjungi beberapa waktu yang lalu. Tapi betapa terkejutnya mereka ketika melihat Nenek Kim tengah berkumpul bersama warga lain tengah membuat kimchi bersama-sama.

Mr. JeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang