Yeri takut bertemu dengan Eunha. Ia takut jika Eunha bisa menghancurkan karir Jungkook jika Eunha bertemu dan melihatnya ada di sekitar Jungkook. Jadi begitu ia melihat Eunha keluar dari kamar rawat Jungkook, Yeri memilih untuk bersembunyi di balik tubuh jangkung Seokjin. Dan untungnya Seokjin mengerti. Dia melindungi Yeri dan menutupi Yeri dari Eunha.
Yeri lalu menghampiri laki-laki yang sudah sangat dirindukannya itu.
"Hallo, Mr. Jeon!" Sapanya pada laki-laki yang terbaring di ranjang dengan mata yang terpejam.
Dan beberapa saat kemudian mata Jungkook terbuka.
Yeri terkejut lalu jadi gugup sendiri. "Eh hallo Jeon eh Mr. Jeon, apa aku mengganggu waktu tidurmu?" tanya Yeri gugup.
Tatapan Jungkook benar-benar sinis padanya. Ada rasa sakit yang menghinggapi Yeri melihat tatapan sinis Jungkook itu.
"Untuk apa kau kemari? Memangnya kau siapa?" tanya Jungkook sinis.
Deg! Jantung Yeri langsung mencelos seketika.
"Hei Jeon Jungkook! Kenapa kau berkata seperti itu pada Kim Yerim?" Seokjin terdengar menasihati Jungkook yang bahkan terlihat malas untuk menatap Yeri.
"Memangnya apa yang salah dengan perkataanku?" tanya Jungkook santai tapi dengan nada terdengar agak kesal.
"Sudah kak, tidak apa-apa. Mr. Jeon benar. Sudah seharusnya aku tidak kemari." kata Yeri yang menjadi merasa bersalah sendiri karena sudah memaksakan diri untuk mengunjungi laki-laki yang sepertinya sama sekali tidak pernah merindukannya.
Untuk apa ia disini?
Rasanya ia ingin memutar waktu saja kembali ke waktu saat ia masih di Sekolah dan harusnya tadi di Sekolah ia menolak ajakan Sohyun saja sama seperti yang Saeron inginkan. Yeri kini benar-benar menyesal dibuatnya.
"Maaf aku sudah mengganggumu." kata Yeri yang langsung membungkukkan tubuhnya. "Maaf juga sudah mengkhawatirkanmu." kata Yeri lagi dengan posisi yang masih membungkuk.
"Bagus jika kau sadar." kata Jungkook ketus tanpa menatap Yeri yang akhirnya kembali berdiri tegak.
"Kalau begitu aku pamit. Dan dengan tulus kudoakan agar kau segera lekas pulih kembali. Banyak yang mengkhawtirkanmu di luar sana walau mungkin kau tidak akan peduli." kata Yeri yang kemudian menatap laki-laki yang lebih memilih menatap ke arah jendela daripada menatap Yeri itu. "Ah maaf, aku lupa. Kau tetap peduli pada kekhawatiran mereka semua tapi tidak pada kehawatiranku."
Jungkook akhirnya menoleh dan tatapan Yeri dan Jungkook langsung bertemu. Mata Yeri sudah berkaca-kaca dan Yeri berusaha menahan tangisnya.
"Sudah selesai?"
Yeri mengangguk menjawab pertanyaan laki-laki yang sangat dirindukan olehnya itu. "Ya sudah. Kalau begitu aku pamit. Semoga harimu indah." kata Yeri yang langsung pergi meninggalkan ruangan Jungkook.
Setelah keluar dari ruangan Jungkook akhirnya Yeri tidak dapat menahan tangisnya lagi. Ia menangis sepanjang koridor Rumah Sakit sampai akhirnya ia lelah dan memutuskan untuk duduk di Taman Rumah Sakit itu.
"Bodoh. Kim Yerim bodoh." kata Yeri yang semakin terisak.
***
"Apa karena mantan kekasihmu tadi?"
Bukannya menjawab Jungkook justru mengalihkan pandangan pada kaca jendela.
Dia tidak menatap bahkan menjawab pertanyaan Seokjin.
"Kau benar-benar aneh." gumam Seokjin. "Aku yakin kau sampai masuk Rumah Sakit begini karena kau terlalu banyak merindukan dan memikirkan Kim Yerim. Tapi saat kau bertemu dengannya kenapa kau malah mengusirnya?" tanya Seokjin yang kemudian tersenyum menyeringai. "Ah pasti tadi Eunha sudah memberimu sesuatu sampai kau tega melakukan ini pada Kim Yerim."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Jeon
FanfictionYeri mendadak menjadi yatim piatu setelah kedua orang tuanya mengalami kecelakaan dan meninggal dunia. Karena sikap Yeri yang keras kepala dan memang sebagian besar keluarga Yeri sangat jahat maka Yeri harus keluar dari tempat tinggalnya dan kini t...