Part 21

3.7K 474 11
                                    

"Setelah telur lalu apalagi?" tanya Sowon--leader girlband yang di dalamnya termasuk Eunha sebagai anggotanya juga begitu melihat Eunha tengah mengeringkan rambutnya. Sowon mendengus. "Dan dimana pangeranmu itu? Bahkan dia tidak pernah muncul lagi. Dasar laki-laki tak bertanggung jawab."

Eunha terdiam sambil mengeringkan rambutnya yang beberapa jam yang lalu terkena ceplokan telur dari penggemar Jungkook yang tidak setuju ia berpacaran dengan Jungkook.

Eunha menggelengkan kepalanya. "Aku tidak tahu. Kak Namjoon tidak memberitahuku. Dia hanya bilang Jungkook sedang mencari ketenangan."

Mendengar jawaban Eunha itu, Sowon lagi-lagi langsung mendengus. "Egois sekali dia. Setelah ini semua terjadi kenapa dia pergi kabur sendiri?" Sowon lagi-lagi mendumel.

Kala Sowon asik mendumel, Eunha yang dari tadi memegang ponselnya terus saja memandanginya sambil berharap laki-laki yang ia temui beberapa tahun yang lalu itu akan menghubunginya.

Tapi Eunha salah, ia hanya berharap. Jungkook benar-benar menghilang dari pandangannya.

***

Yeri langsung tertawa mendengar kata-kata Jungkook.

"Hei kenapa kau tertawa?" Protes Jungkook.

Yeri yang masih tertawa menoleh pada Jungkook. "Kau pikir aku akan percaya dengan ucapanmu yang mengatakan jika kau salah mencintai orang? Lalu bisa kau jelaskan kejadian awal di pertemuan kita saat kau akan melakukan adegan itu dengan kekasihmu?" tanya Yeri. "Astaga aku masih di bawah umur untuk melihat sesuatu seperti itu secara langsung."

Mendengar kata-kata Yeri membuat Jungkook mendengus. "Jangan sok polos. Mana ada anak SMA sekarang yang belum pernah sama sekali melihat orang ciuman." sanggah Jungkook. "Jika ada yang belum pernah melakukan ciuman baru aku akan percaya." kata Jungkook yang kemudian melirik Yeri lalu tersenyum mengejek. "Dan kurasa kau salah satunya."

Menyadari Jungkook tengah meledeknya, membuat Yeri kesal. "Hei Mr. Jeon, memangnya apa salahnya jika aku tidak pernah berciuman? Bukankah ciuman itu lebih baik diberikan pada suamiku kelak? Dan aku akan melakukannya dengan suamiku kelak."

Jungkook semakin tertawa mendengar protesan Yeri. "Ah iya baiklah baiklah kau benar Kim Yerim. Kalau begitu jaga bibirmu itu sampai kau bertemu suamimu kelak."

"Tentu saja. Memangnya aku ini kau yang cium sana cium sini?" sindir Yeri.

Lagi-lagi Jungkook tertawa, Yeri benar-benar membuatnya selalu tertawa hari ini. "Meskipun aku suka cium sana cium sini setidaknya aku tidak menciummu."

"Siapa juga yang ingin kau cium hah?"

"Bibirmu itu terlalu cerewet jadi aku malas kalau harus menciummu." sahut Jungkook.

"Sudah kubilang aku tidak mau menciummu dan tidak mau dicium olehmu." kata Yeri kesal sambil menatap Jungkook. "Sudahlah aku lebih baik tidur saja daripada mendengar kisah sang pencium sepertu itu." kata Yeri yang langsung beranjak menuju lemari untuk mengambil kasur gulungnya. "Astaga kenapa ini di taruh di tempat tinggi." Yeri mendumel karena kasur yang akan dipakainya tidur ada di bagian lemari paling atas.

Yeri melirik Jungkook dan Jungkook yang dilirik oleh Yeri langsung memalingkan wajah. "Aku tidak mau membantu orang yang tidak percaya padaku."

"Siapa juga yang ingin dibantu olehmu? hah?" kata Yeri yang kemudian berusaha mengambil kasur itu dengan segala cara.

Jungkook diam-diam melirik Yeri yang tengah sibuk itu. Jungkook mendengus dan akhirnya bangkit lalu menghampiri Yeri.

Dia berjalan dan membantu Yeri menurunkan kasur lipatnya sementara Yeri diam mematung.

Mr. JeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang