"Kenapa kau tertawa? Apa kau mau menolaknya dengan tertawamu itu?" tanya ayah Jungkook yang membuat Jungkook menggelengkan kepalanya.
"Tidak. Aku tidak akan menolaknya." sahut Jungkook.
"Lalu kenapa kau bahkan tidak mencoba beradu argumen untuk menolaknya?" tanya ayahnya heran.
Jungkook tersenyum. "Memangnya kenapa? Apa ayah ingin aku menolaknya?"
"Bukan seperti itu. Hanya saja untuk orang yang mudah mendapatkan perempuan mana saja sepertimu rasanya aneh saja ketika akan dijodohkan langsung menerimanya." jelas ayahnya yang kemudian menyipitkan matanya untuk menyelidik. "Yeri tidak sedang mengandung anakmu kan?"
"Eh? Astaga ayah. Kenapa ayah bisa sampai berpikir hal itu?" tanya Jungkook terkejut dengan pertanyaan ayahnya itu.
"Ayah kan hanya penasaran. Tapi kau benar-benar belum melakukannya kan dengan Yeri?"
Jungkook menggelengkan kepala lalu mendesahkan kepalanya. "Seandainya aku tahu lebih awal dia calon istriku pasti sudah kubuat hal yang membuat ayah terpikir tadi."
Pletak!
"Anak bodoh." gumam ayah Jungkook setelah memukul kepala anaknya itu.
"Kenapa ayah terus memukul kepalaku dan berkata aku bodoh?" tanya Jungkook protes sambil mengelus kepalanya bekas pukulan sang ayah. "Bagaimana jika aku jadi benar-benar bodoh karena pukulan ayah."
"Kau sudah bodoh." sahut ayahnya santai.
"Astaga bisa bodoh beneran aku jika terus disisi Mr. Jeon." kata Jungkook yang memanggil ayahnya 'Mr. Jeon.' sama dengan sebutan ketika Yeri memanggilnya.
"Bagaimana tidak bodoh. Kau bahkan kalah dengan sebuah ancaman dari perempuan." gumam ayahnya yang membuat Jungkook terkejut.
"Ayah tahu?"
Ayahnya mengangguk. "Tadi sebenarnya ayah datang saat perempuan berwajah imut itu tengah mengunjungimu. Ayah menunggu di luar karena takut kalian melakukan hal aneh disini. Jadi ayah mendengar semuanya, tapi sebelum sampai benar-benar akhir karena ayah ingin ke toilet. Begitu kembali dari toilet ayah bertemu Namjoon dan dia menceritakan soal Yeri." Jelas ayahnya menjelaskan kronologi bagaimana ia bisa tahu apa yang Jungkook dan Eunha bicarakan tadi. "Kau ingin melindungi Yeri dengan cara menjauhinya? Itu sama saja kau melepasnya dan memudahkan orang lain berbuat buruk padanya. Jadi dimana kau bisa mengatakan itu cara melindunginya?"
Jungkook terdiam sejenak untuk mencerna kata-kata ayahnya lalu ia menatap ayahnya takzim. "Lalu apa yang ayah ingin aku lakukan?" tanya Jungkook. "Apa ayah ingin aku segera menikahi Yeri sekarang juga?"
Ayahnya terkekeh. "Otakmu kini sepertinya hanya diisi bagaimana kau akan menikah dengan Yerim. Bukan begitu. Kita harus menunggunya sampai lulus SMA. Dan selama itu kau harus benar-benar menjaganya." jelas sang ayah.
Jungkook lalu melirik pada kaca jendela dan dilihatnya di Taman sudah ada Seokjin yang menemani Yeri.
Jungkook kembali menatap ayahnya. "Lalu bagaimana kalau ternyata Yeri mencintai laki-laki lain?"
Ayahnya berdeham. "Kalau begitu itu tentu saja berada di luar kuasa kita."
***
Yeri menangis sejadinya di Taman Rumah Sakit itu. Banyak yang melihatnya dan beberapa pasti berpikir jika ia habis ditinggal mati kerabat atau mungkin kekasihnya. Padahal bukan karena itu, mereka sok tahu dan Yeri sudah tidak peduli.
Kau tahu? Ini rasanya benar-benar sakit. Rasanya seperti tidak diinginkan oleh orang yang kau cintai.
Cintai? Ya, Yeri baru sadar kalau ia mencintainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Jeon
أدب الهواةYeri mendadak menjadi yatim piatu setelah kedua orang tuanya mengalami kecelakaan dan meninggal dunia. Karena sikap Yeri yang keras kepala dan memang sebagian besar keluarga Yeri sangat jahat maka Yeri harus keluar dari tempat tinggalnya dan kini t...