Part 32

3.6K 501 18
                                    

"Jadi siapa yang kau jenguk tadi?"

Yeri menggigit bibirnya begitu kedua sahabatnya itu memaksanya untuk berbicara. Apa yang harus dilakukannya?

Apa ia harus berbohong atau ia menceritakan yang sebenarnya?

Kalau ia berbohong pasti akan langsung ketahuan karena selain Yeri tidak pandai berbohong, Sohyun dan Saeron hapal semua kerabat, teman dan kenalan Yeri kecuali Jungkook dan teman-temannya.

Tapi kalau ia jujur. Ia bisa-bisa dimarahi Jungkook. Tapi bukankah kesepakatannya sudah tidak berlaku?

Kertas kontrak mereka itu sekarang kan sudah tidak bisa berlaku lagi karena sekarang Yeri tinggal bersama keluarga Seulgi bukan dengan Jeon Jungkook lagi.

Tapi tetap saja Yeri masih kebingungan.

"Jadi siapa yang kau jenguk Kim Yerim?" tanya Sohyun lagi dengan tatapan curiga.

Yeri mendesah pasrah. "Aku menjenguk Mr. Jeon. Dia sakit." jelas Yeri kemudian.

"Mr. Jeon tempatmu tinggal yang sebelumnya?" tanya Sohyun dan Saeron lagi yang sepertinya percaya dengan perkataan jujur Yeri.

Yeri jujur karena Mr. Jeon yang dimaksud kan Jungkook. Hanya berbeda cara memanggil saja.

Yeri mengangguk. "Ya itu dia."

"Kenapa kau tidak bilang pada kami? Kita kan bisa menjenguknya bersama-sama?" tanya Saeron.

Yeri menggelengkan kepalanya. "Tidak bisa. Kalian kan tahu sendiri Mr. Jeon itu orangnya menyebalkan bahkan jahat juga." kata Yeri mengatai Jungkook karena sambil mengingat kejadian tadi saat dia diusir oleh Jungkook. "Tadi saja dia membuatku kesal lagi padahal aku sudah berusaha untuk menjenguknya tapi dia malah jahat begitu."

"Astaga dia belum berubah. Aku kira setelah kalian tidak tinggal serumah dia akan menjadi lebih baik padamu. Aku jadi kasihan padamu Yeri." kata Saeron yang justru iba pada Yeri sementara Yeri merasa bersalah karena sudah membohongi kedua sahabatnya itu.

"Kalau begitu kau seharusnya jangan menjenguknya saja. Biarkan dia mati perlahan saja. Nanti kau hanya perlu tertawakan saat-saat kematiannya agar dramatis." kata Sohyun sadis membuat Yeri jadi sedikit bergidik.

Yeri lalu memeluk kedua sahabatnya itu. "Ah aku terharu memiliki sahabat seperti kalian berdua." kata Yeri yang langsung dibalas pelukan oleh Sohyun dan Saeron. "Terima kasih karena telah terlahir sebagai sahabatku."

"Tentu saja. Kami juga senang kau terlahir sebagai sahabat kami." sahut Saeron dan Sohyun membuat Yeri tersenyum bahagia dan membuat Seulgi ikut tersenyum juga.

***

Yeri baru saja menyelesaikan tugasnya mencuci pakaiannya di hari minggu ini. Dan baru saja dia merebahkan tubuhnya di atas kasur Seulgi masuk ke kamarnya.

"Ada apa?"

"Ada seseorang mencarimu." kata Seulgi yang membuat Yeri menatap Seulgi heran.

"Siapa?" tanya Yeri lagi.

"Wajahnya benar-benar tidak asing. Aku seperti pernah melihatnya. Tapi entahlah. Aku sepertinya salah lihat." Kata Seulgi yang kemudian menatap Yeri penasaran. "Atau kau benar-benar punya kenalan artis seperti yang teman-temanmu bicarakan kemarin? Siapa namanya, Jungkook?"

"Jungkook?" gumam Yeri yang dijawab anggukkan oleh Seulgi.

"Ya, mungkin dia." jelas Seulgi yang memang kurang begitu tahu artis Korea Selatan saat ini karena terlalu lama tinggal di Jepang. Dan di Jepang ia sangat sibuk belajar sampai tidak peduli mengenai para pelaku seni di dunia hiburan.

Mr. JeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang