Rasa benci Yeri yang membuatnya tidak ingin bicara pada Jungkook benar-benar tetap bertahan hingga hampir seminggu lebih. Tapi meskipun begitu ia tetap berangkat ke sekolah bersama Namjoon dan Jungkook. Hanya saja ia selalu memalingkan wajah dari Jungkook.
"Ah iya hari ini Jungkook ada acara konser amal. Kau bisa membawa teman-temanmu kesana." Kata Namjoon tiba-tiba lalu memberikan Yeri tiga lembar tiket.
Yeri langsung dengan tegas menolaknya. "Tidak perlu. Sekalipun teman-temanku pemujanya, lebih baik mereka mendapatkannya atas usaha mereka sendiri daripada dari aku. Karena nantinya aku akan merasa bersalah sudah membuat mereka terjebak semakin dalam menjadi pemujanya." kata Yeri dengan lirikan tajam pada Jungkook setiap ada kata 'nya'.
"Bilang saja kau iri dan takut teman-temanmu lebih berpihak padaku daripada kau kan?" sindir Jungkook dan berhasil membuat Yeri menoleh ke arahnya.
Dan setelah sekian lama akhirnya mereka saling bertatapan.
"Apa?" sindir Jungkook yang membuat Yeri menggelengkan kepala cepat lalu memalingkan wajah lagi dari Jungkook.
"Astaga sampai kapan kalian akan seperti ini terus? Kalian benar-benar seperti anak kecil saja dan aku seolah-olah menjadi paman yang mengasuh kalian berdua." Kata Namjoon mencurahkan isi hatinya lalu melirik Yeri dari kaca spion. "Kim Yerim aku tahu kau membenci Jungkook. Ya Jungkook memang sikap aslinya padamu patut dibenci..." Kata Namjoon yang menghentikan kata-katanya karena Jungkook menatapnya tajam lewat kaca spion depan. "Tapi Jungkook benar-benar berbakat jadi luangkanlah waktumu mendengarkan suaranya dan-" kata-kata Namjoon terputus setelah Yeri membuka suaranya.
"Sudah sampai sekarang. Jadi bisakah kalian membiarkan aku pergi dari mobil ini untuk menuju ke Sekolah?"
***
"Ini konser amal yang banyak orang-orang bicarakan itu?" tanya Eunha yang baru saja merebut tiket itu dari Jungkook. "Boleh kau berikan ini untukku?"
Jungkook mendesah terlebih memang mengingat tiket itu tidak ada pemiliknya karena tadi tiketnya ditolak oleh Yeri. "Yah kau ambil saja... Lagipula tanpa tiket itu kau tetap masih bisa datang bukan?"
"Jadi kau ingin aku kesana memakai apa? Apa gaun merah agar mencolok jadi kau bisa melihatku jelas dinatara kerumunan manusia disana? Ah astaga itu bukan gayaku. Nanti image imut ku akan berubah menjadi sexy jika begitu." Kata Eunha yang kemudian terkekeh sendiri sementara Jungkook hanya memperhatikan kekasihnya itu.
Sudah lama berpacaran tapi jantungnya tidak pernah berdebar karuan karenanya.
Debaran jantung yg tak karuan mungkin memang tidak bisa dijadikan tolak ukur. Tapi tetap saja debaran jantung terkadang bisa mengartikan perasaan manusia saat itu.
"Astaga kalian berdua pacaran?"
Jungkook dan Eunha refleks menoleh pada laki-laki yang tersenyum lebar tapi masih memasang wajah yang penasaran dengan jawaban Jungkook dan Eunha.
Dan dengan cepat Eunha langsung menggeser tempat duduknya menjauhi Jungkook dan Jungkook hanya memperhatikannya.
"Ah tidak ternyata..." Kata laki-laki itu yang berpura-pura kecewa.
Dan beberapa saat kemudian Eunha pun permisi pada mereka.
"Jadi apa yang kau lakukan disini.. Seokjin Hyung?"
Jin pun langsung tertawa mendengar pertanyaan Jungkook. "Tentu saja untuk melihat Jeon Jungkook idolaku."
Jungkook geleng-geleng kepala. "Tidak mungkin chef terkenal kita memaksakan diri untuk datang kesini hanya karena ingin menemuiku." kata Jungkook menyangkal kata-kata Seokjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Jeon
FanfictionYeri mendadak menjadi yatim piatu setelah kedua orang tuanya mengalami kecelakaan dan meninggal dunia. Karena sikap Yeri yang keras kepala dan memang sebagian besar keluarga Yeri sangat jahat maka Yeri harus keluar dari tempat tinggalnya dan kini t...