Part 7

4.6K 559 17
                                    

"Apa dia menginap lagi di rumah ini?"

Jungkook mengalihkan pandangan dari tatapan tajam Eunha padanya. "Ya begitulah."

"Lalu kau hanya tinggal berdua malam ini dengannya?" tanya Eunha curiga.

"Tentu saja. Kecuali kau ingin ikut tinggal bersama kami." sahut Jungkook santai.

"Jangan bercanda Jeon Jungkook."

Jungkook akhirnya menatap mata Eunha. "Aku tidak bercanda."

"Tapi bagaimana jika saat kita tinggal bersama kita kelepasan dan semua orang jadi tahu tentang hubungan kita?" tanya Eunha khawatir.

Jungkook tersenyum menyeringai. "Persetan dengan semuanya." gumam Jungkook yang kemudian mendengus. "Lama-lama aku lelah dengan hubungan ini."

Jungkook mulai berbalik lalu melangkah menjauh dan dengan cepat Eunha langsung memeluk tubuh Jungkook dari belakang.

"Maafkan aku. Kumohon maafkan aku. Aku tak mau kehilanganmu." kata Eunha yang semakin erat memeluk Jungkook.

Jungkook tiba-tiba menggenggam tangan Eunha lalu perlahan menurunkan tangan Eunha dan membuat pelukan Eunha terlepas dari tubuhnya. Jungkook berbalik lalu menatap Eunha.

Eunha balik menatap Jungkook. Mereka saling bertatapan dan tenggelam dengan tatapan mereka masing-masing dan perlahan wajah mereka semakin mendekat dan...

"Aaaaahhhhhhh... Apa yang sedang aku bayangkan? Mengapa aku membayangkan hal-hal seperti itu?" teriak Yeri setelah mengkhayalkan apa yang Eunha dan Jungkook lakukan dan untungnya ia tersadar saat hampir memikirkan mereka akan melakukan ciuman. "Sepertinya lama-lama aku bisa gila sendiri jika seperti ini."

***

Jungkook memakaikan jaketnya pada tubuh Eunha tepat setelah Yeri pergi ke kamarnya. "Dasar bodoh. Mengapa berpakaian seperti ini disaat malam yang dingin?"

"Aku hanya ingin memberimu kejutan memangnya salah?" tanya Eunha kesal dengan respon Jungkook.

"Kejutanmu aneh. Dan ini akan membuat para wartawan semakin curiga dengan hubungan kita." jelas Jungkook.

"Aku sudah memikirkannya."

"Memikirkan apa?" tanya Jungkook bingung.

"Aku tidak mau kita menutup-nutupi lagi hubungan kita." jelas Eunha.

Jungkook menyeringai. "Apa kau sudah gila? Kau tidak memikirkan perasaan penggemar kita jika tahu semuanya?" tanya Jungkook masih dengan nada santai.

"Tapi-"

"Tunggu dulu saja waktu yang tepat. Akan ada waktu dimana kita bisa mempublikasikan hubungan kita." jelas Jungkook yang kemudian melirik pada arloji yang menempel di tangan kirinya. "Sudah hampir jam sebelas malam. Sebaiknya kau pulang. Cepat telepon supirmu untuk menjemputmu disini."

"Apa kau tidak akan mengantarku?" tanya Eunha sambil menatap lirih pada Jungkook.

"Tentu saja aku akan mengantarmu." sahutnya santai. "Sampai depan pintu rumahku."

"Hei Jeon Jungkook!"

"Apa?" tanya Jungkook santai menghadapi Eunha yang sepertinya sudah sangat kesal padanya. "Kau dan aku sama-sama lelah. Jadi sebaiknya kita tidak bertemu dulu. Jadi aku akan mengantarmu hanya sampai depan pintu rumahku. Setelahnya aku titipkan kau pada supirmu. Jangan protes karena setidaknya aku masih tetap mengantarmu walau hanya sampai depan pintu."

***

Setiap kali Yeri memejamkan mata. Khayalan aneh tentang Jungkook dan Eunha selalu muncul. Dan alhasil Yeri tidak bisa tidur karenanya. Ia pun memutuskan keluar kamar untuk mengambil segelas air dan meminumnya. Siapa tau pikirannya akan lebih jernih setelah meminum air putih.

Mr. JeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang