Part 13

4.7K 557 21
                                    

'Jangan pernah membenci apa yang disukai orang lain karena kau hanya belum tau indahnya mencintai apa yang disukai mereka. Cukup saling menghargai dan kau akan sadar sebenarnya tidak ada perbedaan keindahan dibaliknya.'

***

Pagi ini Yeri terbangun namun dia merasa sesuatu yang aneh. Ada yang aneh dengan tenggorokkannya.

Dan saat ia membuka mulut ternyata ada masalah dengan pita suara Yeri yang membuat suaranya jadi aneh. Suaranya serak dan bahkan tenggorokkannya sangat sakit.

Karena terbawa suasana kemarin, ia lupa jika ia terlalu banyak berteriak sampai terjadi hal seperti ini. Dan tentu saja Jungkook tidak boleh tau. Jika Jungkook tau, Yeri pasti akan sangat malu.

Sebelum ia keluar dari kamarnya ia masih duduk di atas kasur dan merenung. Ia merasa menyesal sudah ikut berteriak dan larut dengan yang lain. Ia seakan-akan menjilat ludah sendiri saat ia katakan ia tidak akan pernah tertarik pada apapun yang berhubungan dengan Jungkook terutama tentang karir keartisannya.

Tapi tunggu...

Bukankah orang yang dikhawatirkannya ini artis terkenal? Jadi kenapa ia harus pusing-pusing karena bukankah artis seperti Jungkook yang punya banyak penggemar seperti kemarin pasti setiap hari dan tentu saja hari ini akan sangat sibuk.

Dan dengan percaya diri Yeri bangun dari ranjangnya lalu ia merapikan tempat tidurnya dan membereskan seisi kamarnya karena hari ini hari libur Sekolah Yeri.

Sambil membawa beberapa pakaian kotor yang hendak ia cuci, ia terus berjalan menuju tempat mencucinya dengan bahagia karena memikirkan Jungkook tidak akan ada di rumah.

Namun baru saja beberapa langkah menuju tempat mencuci, ia melihat sosok itu keluar dari toilet dan tentu saja itu membuat Yeri terkejut dan membuka suaranya.

"Hastaghaaa." kata Yeri dengan suara kurang jelas karena serak dan sakit tenggorokkan yang dialaminya.

Mendengar suara aneh Yeri itu membuat Jungkook yang terlihat masih setengah sadar celingak celinguk mencari sumber suara.

"Apa tadi kau mendengar sesuatu? Tadi ada suara aneh?" tanya Jungkook setengah tidak sadar sementara Yeri langsung menggelengkan kepala lalu meninggalkan Jungkook dan masuk ke ruangan tempat ia biasa mencuci pakaiannya sendiri karena Jungkook sudah biasa mencucinya di laundry.

Dan seolah sudah terbiasa, Yeri kini sedang melakukan tahap demi tahap kegiatan mencucinya. Dia termenung di depan mesin cuci sampai-sampai ia tak sadar ada seseorang di sampingnya.

"Caramu melihat pakaianmu berputar di mesin cuci itu membuatmu terlihat seperti tengah menonton film favoritmu."

Yeri menengok lalu terkejut saat menyadari ia tidak sendiri. "Astaga Ya tuhan kaget aku!" 

Laki-laki jangkung itu terkekeh melihat Yeri tertawa. DIa laki-laki yang dikenalkan Kak Namjoon padanya kemarin.

Yeri tersenyum. "Jika mencuci semenyenangkan itu aku pasti akan sangat senang melakukannya." kata Yeri masih dengan suara seraknya.

Seokjin tertawa karena menyadari satu hal. "Suara mu seperti monster? Wajah dan tubuhmu imut tapi kenapa suaramu seperti itu?" ledek Seokjin dan membuat Yeri kesal. Ternyata Seokjin sama-sama menyebalkan seperti Jungkook.

"Kau ternyata sama saja menyebalkan seperti Jungkook." sindir Yeri yang membuat Seokjin semakin tertawa.

"Tapi apakah Jungkook mau melakukan ini untukmu?" kata Seokjin yang memberi isyarat Yeri untuk mengikutinya. 

Dan bodohnya walau kesal Yeri menurut. Seokjin berjalan menuju dapur diikuti Yeri dan sesampainya di dapur Yeri hanya diam memperhatikan Seokjin yang mulai sibuk sendiri. Dan setelah semua yang ia butuhkan terasa cukup, ia mulai melakukan aksinya sementara Yeri hanya memperhatikannya.

Dan ternyata Seokjin membuat air rebusan jahe untuk Yeri. Seokjin memberikan segelas air rebusan jahe pada Yeri dan Yeri menatapnya lama bahkan tanpa sadar meneteskan air matanya.

"Kau kenapa? Apa yang kak Seokjin lakukan padamu?"

***

Seluruh tubuh Jungkook terasa sakit semua. Jujur saja ia sudah sangat malas bergerak tapi tentu saja perut laparnya tidak bisa ia ajak kompromi dan akhirnya ia memilih untuk beranjak menuju dapur untuk membuat makanan kalau-kalau diantara Yeri dan Kak Seokjin tidak mau membuatkan makanan untuknya.

Dan saat berjalan menuju dapur, Jungkook melihat Seokjin dan Yeri disana. Kebetulan sekali, pikir Jungkook.

Jungkook baru saja akan membuka mulut untuk meminta mereka memasakkan sesuatu untuknya tapi niatannya itu berhenti saat ia melihat Yeri menangis.

  "Kau kenapa? Apa yang kak Seokjin lakukan padamu?" 

Apa Jungkook terdengar khawatir? tetapi memang itulah kenyataannya sebelum akhirnya Yeri membuka suara.

Yeri menyeka air maatanya. "Tidak apa-apa." kata Yeri yang masih bersuara serak karena belum sempat meminum air rebusan jahe yang dibuat Seokjin tadi.

Dan tawa Jungkook pun langsung pecah begitu mendengar suara serak Yeri. "Astaga ada apa dengan suaramu? jangan bilang kalau tadi yang aneh itu suaramu?" sindir Jungkook yang semakin tertawa keras.

"Kau menyebalkan!" gumam Yeri sebelum akhirnya meminum minuman buatan Seokjin itu.

"Mengapa suaramu seperti itu? Apa karena kemarin kau terlalu bersemangat menonton acaraku? Padahal kau sudah mati-matian menolaknya." sindir Jungkook yang membuat Yeri kesal.

Setelah menghabiskan minuman miliknya. Ia meletakkan gelas kosong itu kasar.

"Jangan terlalu percaya diri seperti itu." kata Yeri yang tanpa sadar suaranya sudah kembali. "Astaga berhasil!" gumamnya senang yang lalu melompat girang dan menatap Seokjin yang juga ikut tersenyum senang lalu memberikan high five dengan kedua tangannya. "Yess."

Dan kemudian Yeri berbalik masih mengangkat tangannya dan refleks Jungkook ikut tersenyum lalu mengangkat kedua tangannya namun Yeri mengacuhkannya dan ia bahkan langsung menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Tentu saja itu untuk menghindari rasa malunya kepada Yeri.

Mereka semua akhirnya berada dalam keheningan.

"Ah iya tadi kau menangis kenapa?" tanya Seokjin pada Yeri untuk memecah keheningan diantara mereka bertiga.

Yeri tersenyum lirih. "Kau mengingatkanku pada ibuku. Dia senang membuatkanku air rebusan jahe. Aku dulu sangat tidak menyukainya tapi sekarang aku bahkan rindu ingin meminumnya lagi." gumam Yeri yang berhasil membuat Jungkook dan Seokjin merasa sedih karenanya.

"Yasudah kau anggap saja Seokjin ibu angkatmu jadi kau bisa memintanya agar sering membuatkanmu air rebusan jahe." ledek Jungkook.

"Kalau begitu kau ayahnya?" sanggah Seokjin.

"Namjoon Hyung saja." protes Jungkook.

"Sudah-sudah. Kalian sama-sama menyebalkan, aku jadi tidak ingin menjadikan salah satu dari kalian keluargaku." kata Yeri yang kemudian kembali menuju ruang mencucinya.

Dia ruangan tempat tadi ia mencuci ia mulai merenung. Kalau di[ikir-pikir ia sudah lama tidak pernah lagi mengunjungi makam kedua orangtuanya karena takut pada bibi dan pamannya yang jahat. Tapi disisi lain ia sangat ingin menemui orangtuanya walau hanya sekedar bertemu dengan nama mereka yang tertulis pada nisannya.

Sore ini. Pokoknya harus. Yeri benar-benar ingin mengunjungi makam kedua orangtuanya tak peduli jika ia harus bertemu dengan paman dan bibinya yang jahat yang sudah menelantarkanna. Tapi masalah sebenarnya hanya satu. 

Bagaimana cara dia meminta izin pada Jungkook?

Jungkook pasti akan mempersulitnya sama saat ketika Yeri meminta izin untuk melakukan wawancara di Cafe. Dan akhirnya setelah mengingat kejadian itu, Yeripun hanya pasrah dan hanya bisa mendengus kesal.

Mr. JeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang