Epilogue

6.5K 501 31
                                    

"Pokoknya aku tidak mau gaun pengantin yang itu!"

Jungkook memperhatikan gaun pengantin putih yang baru saja dipilihnya lalu menatap Yeri bingung. "Kenapa? Gaun dengan tipe sheath dress kan bagus untukmu?"

"Ya kau benar, bagus untukmu bukan untukku. Jadi kau saja yang pakai." sahut Yeri ketus. "Lagipula aku bisa kesulitan berjalan memakai gaun ketat seperti itu Mr. Jeon. Aku tidak mau."

"Tapi keindahan tubuhmu bisa terekspos dengan gaun seperti itu."

"Dan aku semakin tidak ingin itu kalau begitu. Astagaaaa aku tidak percaya bahwa kau ingin orang lain melihat bentuk tubuhku?" gumam Yeri tidak habis pikir dengan jawaban Jungkook. "Aku lebih baik memakai hanbok saja."

"Yasudah kita memakai hanbok saja?"

"Tidak begitu juga Jeon Jungkook!"

Jungkook mendengus. "Ah sial kenapa aku selalu serba salah dimatamu Ms. Jeon?"

"Jangan panggil aku Ms. Jeon. Aku belum resmi menikah denganmu." sahut Yeri ketus yang berhasil membuat Jungkook geleng-geleng kepala.

Persiapan pernikahan ini benar-benar bisa membuatnya gila. Yeri benar-benar terlalu canggung dan gugup, dia lebih sensitif juga sampai kadang membuat Jungkook ingin menyerah. Apa tidak usah menikah saja ya?

Jungkook perlahan mendekati Yeri yang tengah memilih gaun yang baru saja disiapkan designernya itu dalam satu tempat. Jungkook memeluk tubuh Yeri dari belakang dan dia menaruh dagunya di pundak Yeri. "Kau menyebalkan."

"Kenapa kau jadi mengataiku hah?" tanya Yeri ketus lagi.

Jungkook mendesahkan napasnya keras. "Apalah arti sebuah gaun pengantin jika di malam pertama nanti kau tidak membutuhkannya."

Dan Yeri pun langsung menginjak kaki Jungkook. Jungkook meringis sampai melepaskan pelukannya di pinggang Yeri.

"Pernikahan kita itu sekali seumur hidup. Jadi wajar saja jika aku ingin semuanya benar-benar berdasarkan pilihan terbaik. Memangnya itu salah?" tanya Yeri yang mulai meneteskan air matanya. "Kamu mungkin menganggapnya tidak penting karena pasanganmu itu aku."

Jungkook langsung merutuk dirinya sendiri. Air mata Yeri adalah kelemahannya. Dia pun menarik Yeri ke pelukannya. "Hei jangan menangis. Iya aku salah. Maafkan aku. Sudah jangan menangis lagi nanti aku ikut sedih melihatnya. Kau adalah pasangan terbaikku jadi aku tidak peduli yang lain karena kau adalah yang terpenting."

Dan berhasil. Kata-kata Jungkook menghentikan tangisan Yeri. Yeri lalu tersenyum membuat Jungkook seperti merasakan keindahan pelangi setelah hujan.

"Maaf sebelumnya jika aku mengganggu." kata designer gaun tersebut yang baru saja muncul. "Jika aku boleh memberi saran sheath dress sepertinya cocok untuk nona Yerim terlebih saat ini gaun model seperti itu tengah terkenal di kalangan para pengantin. Bahkan beberapa selebritis kemarin banyak yang memakai gaun model seperti itu." jelas sang designer.

"Tapi Yerim ku ini tidak suka gaun-" kata-kata Jungkook terputus begitu Yeri tersenyum pada designer itu.

"Boleh aku lihat beberapa gaun dengan model itu?" tanya Yeri dengan mata yang berbinar-binar.

"Baik akan aku pilihkan dulu." kata designer itu yang kemudian pamit meninggalkan Jungkook dan Yeri.

Jungkook langsung mengacak-acak rambut gondrongnya itu dengan kesal. Bukankah tadi dia sudah menyarankannya pada Yeri dan Yeri menolaknya? Lalu kenapa Yeri langsung tertarik begitu designer wanita itu yang mengatakannya?

"Bukankah tadi kau bilang tidak menyukainya?"

"Benarkah?" tanya Yeri polos.

"Tadi kau bahkan bilang kalau kau akan kesulitan berjalan dengan dress seperti itu?"

Mr. JeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang