Part 33

3.6K 497 12
                                    

"Jadi ayahmu itu orangnya seperti apa?"

Jungkook yang sedang mengemudikan mobilnya itu melirik pada Yeri lalu terkekeh. "Kau benar-benar menyukai ayahku?"

Yeri mendengus. "Astaga aku hanya bertanya." jelas Yeri yang kemudian tersenyum jahil. "Apa kau cemburu?"

"Tidak." sanggah Jungkook yang matanya fokus pada jalanan.

"Astaga Jeon Jungkook cemburu pada ayahnya sendiri." ledek Yeri yang membuat Jungkook sedikit kesal.

"Tidak."

"Tapi tadi kau bilang kau merasa kalah dengan ayahmu sendiri dan bahkan tadi kau mengira aku menyukai ayahmu hanya karena aku bertanya seperti apa ayahmu. Bukankah itu tanda kau cemburu?" goda Yeri.

"Sudah kubilang aku tidak cemburu." sanggah Jungkook lagi.

"Tapi-"

"Kim Yerim kalau kau berisik aku akan menurunkanmu di tengah jalan." Jungkook mengancam.

"Astaga benar dugaanku. Kau benar-benar akan mencoba mengusirku." kata Yeri mengingat sebelumnya ia sudah memberi peringatan kalau ia takut diusir Jungkook lagi.

Jungkook langsung terkekeh. "Aku hanya bercanda." katanya yang tangan kirinya mengelus-elus kepala Yeri. "Mana mungkin aku menurunkan calon istriku di tengah jalan."

"Calon istri apanya hah? Kenapa kau terus-terusan mengatakan lelucon itu?" protes Yeri kesal karena ia tidak ingin jadi berharap pada Jungkook yang Yeri duga pasti hanya mengatakan lelucon untuk membuat Yeri kesal.

Yeri menyukai dan mungkin kini rasa sukanya sudah berubah jadi cinta. Jadi Yeri kesal saat kini Jungkook mempermainkannya dengan mengakatakan kalau ia adalah calon istrinya Jungkook.

Dan selama perjalanan selanjutnya menuju ke Rumah Jungkook, mereka lebih banyak menghabiskan waktu mereka dengan saling terdiam dan bermain dengan pikiran mereka masing-masing sampai akhirnya mereka tiba di rumah Jungkook.

"Kim Yerim? Akhirnya aku bisa menemuimu." kata laki-laki yang wajahnya mirip Jungkook namun terlihat lebih dewasa itu.

Pasti ayahnya Jungkook. Yeri langsung membungkukkan badannya untuk memberi salam hormat. "Aku senang bisa bertemu dengan anda."

Ayahnya Jungkook tersenyum. "Ayo makan dulu. Tadi aku meminta Namjoon memesan banyak makanan untuk kita agar bisa makan bersama." ajak ayahnya Jungkook.

Bukannya Yeri tidak tahu malu karena tidak menolak tawaran ayahnya Jungkook tapi Yeri memang lapar. Tadi Jungkook menjemputnya pagi-pagi sekali membuat ia belum sarapan sama sekali.

"Baiklah. Ayo kita makan bersama Paman Jeon!" kata Yeri antusias membuat Jungkook menoleh kearahnya. "Ada apa hah?" tanya Yeri dengan suara kecil karena tidak enak dengan laki-laki yang Yeri panggil Paman Jeon itu jika Yeri menunjukkan rasa kesalnya pada Jungkook.

"Kau terlihat kelaparan." sindir Jungkook yang duluan mengikuti ayahnya yang sudah berjalan menuju ruang makan.

Yeri menyusul Jungkook. "Kau juga. Kau kan sudah lama tidak makan sampai kemarin kau masuk Rumah Sakit hanya karena tidak makan." sindir Yeri.

"Dasar cerewet!"

"Dasar menyebalkan!"

***

Jungkook menatap semua makanan yang ada di meja makan mereka. Banyak tapi tetap saja terasa kurang.

"Ayo tunggu apa lagi? Kenapa kalian tidak makan?" tanya Ayah Jungkook.

Yeri mengangguk lalu mulai mengambil beberapa lauknya ke nasi miliknya dan mulai memakan lalu melirik Jungkook dengan tatapan heran karena ia belum mulai makan sama sekali.

Mr. JeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang