"Eunha bagaimana? Karirmu bagaimana? Terlebih aku masih anak SMA bagaimana bisa aku menikah sementara aku bahkan belum lulus."
"Lalu kau akan menolak pertunangan ini?" Jungkook balik bertanya santai begitu Yeri selesai bertanya padanya saat mengajaknya mengobrol berdua di Kamar Yeri dulu di Rumah Jungkook.
"Kalau aku menolak memangnya boleh?" tanya Yeri dengan tatapan memelas.
Jungkook mengangguk menjawab pertanyaan polos Yeri. "Tentu saja. Ayah dan ibuku sangat menyayangimu jadi kalau kau yang menolak mereka pasti akan mengizinkannya." jelas Jungkook yang kemudian menatap Yeri dengan tatapan penasaran. "Tapi kau benar-benar akan menolakku?"
Yeri menatap Jeon Jungkook sekilas sebelum akhirnya membaringkan tubuhnya di Kasur. "Entahlah."
Dan Jungkook jadi ikut membaringkan tubuhnya di atas kasur juga.
"Hei kenapa kau mengikutiku?" protes Yeri begitu menyadari Jungkook ikut tidur di sampingnya.
"Aku lelah karena membantumu tadi memasak jadi aku juga ingin berbaring. Lagipula kita hanya berbaring bersama jadi tidak akan menghasilkan anak." kata Jungkook menggoda Yeri.
"Hei jangan mentang-mentang kita akan bertunangan, pikiran dan omonganmu jadi kemana-mana." protes Yeri mendengar jawaban Jungkook.
"Memangnya pikiran dan omonganku kemana?" tanya Jungkook penasaran.
Yeri mengedikkan bahunya. "Entahlah. Kau pikir saja sendiri." kata Yeri yang langsung memunggungi Jungkook dan Jungkook menatap punggung Yeri.
"Aku tidak memcintai Eunha. Karirku entahlah sekarang aku sedikit lelah dengan karirku sekarang, mungkin kalau suatu saat nanti aku harus memghentikan karirku saat ini aku akan melanjutkan bisnis ayahku. Atau mungkin aku masih bisa berkarir dengan status sebagai suamimu. Kau masih belum lulus SMA jadi aku akan menunggumu sampai kau lulus tentu saja. Kan tidak lucu jika kau hamil saat SMA." jelas Jungkook yang membuat Yeri tersentuh karena Jungkook mau menjelaskan banyak hal pada Yeri. "Jadi kau Sekolah saja dulu dengan benar. Lagipula kita baru akan bertunangan. Dan aku berjanji tidak akan menyentuh hal sensitifmu selama kita masih bertunangan."
Yeri akhirnya berbalik dan mereka saling bertatapan.
"Jadi sebenarnya kenapa kau tidak menolak pertunangan ini?" tanya Yeri pada laki-laki yang di manik matanya kini terpantul wajah Yeri itu.
Jungkook tersenyum. "Sama sepertimu. Memangnya aku boleh menolaknya?" tanya Jungkook membuat Yeri mendesah pasrah. "Boleh menolak takdir bersama orang yang aku cintai?"
"Eh?"
***
'Boleh menolak takdir bersama orang yang aku cintai?'
Kata-kata Jungkook itu terus saja terngiang-ngiang di kepala Yeri. Padahal Yeri kini sudah kembali di rumah Seulgi.
Dan setiap kata-kata itu muncul di pikiran Yeri, dia langsung mengalihkannya. Yeri benar-benar tidak ingin berharap pada sesuatu yang tidak pasti seperti itu.
Tidak pasti? Ya karena berharap menjadi kekasih seorang idola seperti Jungkook bukan kah itu tidak pasti.
"Kau masih hutang cerita padaku." Kata Seulgi yang kini sudah berada di dalam Kamar Yeri dan tersenyum menatap sepupunya itu.
Yeri menatap sepupunya itu kesal. "Apa?" tanya Yeri yang entah kenapa jadi kesal sendiri.
Apa karena perngaruh jadwal bulanannya?
"Jadi bagaimana hubunganmu dengan si idol itu?" tanya Seulgi penasaran tanpa memikirkan sikap Yeri yang sudah ketus padanya.
Yeri mengedikkan bahunya. "Entah. Dari dulu bukankah kami sudah seperti kucing dan anjing? Atau justru majikan dan babu? Tidak ada yang menarik untuk diceritakan." jelas Yeri.
![](https://img.wattpad.com/cover/151338570-288-k555429.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Jeon
FanfictionYeri mendadak menjadi yatim piatu setelah kedua orang tuanya mengalami kecelakaan dan meninggal dunia. Karena sikap Yeri yang keras kepala dan memang sebagian besar keluarga Yeri sangat jahat maka Yeri harus keluar dari tempat tinggalnya dan kini t...