Tak lama berlalu bunyi bel pun berdering nyaring. Jam ini adalah jam pelajaran sejarah yang membuatku akan tertidur dengan dongeng yang akan diceritakan oleh guru."Selamat siang anak anak!" seru bu fivy sang guru sejarah
"Siang,bu!" kompak kami semua
"kita akan belajar tentang tokoh tokoh proklamasi" kata bu Fivy seraya memulai pelajaran
Aku pun mulai ngantuk, perlahan mataku terasa berat dan aku pun mulai tertidur.
Yang terakhir kudengar adalah suara Athan
"pulas sekali dia tidur, di kira Bu Fivy lagi dongeng apa?"
* * *
Tak lama ku dengar, suara bel pergantian jam berbunyi"Hoam.." aku menguap membuat pria disampingku merasa risih.
"Loh kok pada pada kosong sih, ngak ada orang lagi"
kataku masih setengah mengumpulkan nyawa agar kesadaranku kembali utuh
"CIH, dikira gue bukan orang apa?" gumamnya yang masih" gumam nya yang masih dapat ku dengar.
"Eh ada Athan, lagi Apa Than?" tanya ku agak tidak terlalu canggung
"lo punya mata kan, klo loe punya seharusnya loe bisa lihat."
katanya yang mulai kesal dan saat itu juga aku melihatnya sedang membaca buku.
"Yang lain mana than" tanya ku lagi
"pergi." katanya singkat sangat singkat bahkan hampir tidak terdengar.
"sekarang istirahat ya?"
"makanya loe tuh jangan tidur terus." katanya tanpa menoleh sesikitpun.
"Sekarang pelalaja..." belum selesai aku berbicara sesuatu yang belum pernah kurasakan menepel di bibir ku.
CUP !!!
Aku melotot, ya walau pun hanya sekilas tapi sangat terasa. Wajah nya yang begitu tampan sangat dekat dengan ku. Mata biru nya yang indah membuat ku terhipnotis, jika dilihat dari dekat dia benar benar tampan.
"Athan... Kamu ngambil first kiss aku." teriak ku membuat kelas bergema
"Toa banget sih mulut loe" katanya dengan nada yang mulai meninggi
"Loe kira ini bukan first kiss gue" sambungnya lagi
Hai Readers
Enjoy the Story
Sorry kalo ada Typo
Sorry kalo Kependekan
Agak menggantung ya? Tenang aja nanti aku sambung kok
VOTE & COMMENT❤
KAMU SEDANG MEMBACA
I Cant With You ❇ (END)
Novela Juvenil(TAHAP REVISI) CINTA. Apa kah itu pantas dari ku untuk mu? Aku tak sanggup jika harus mencintai mu dalam diam. Aku juga tak sanggup jika harus menulis puisi yang teramat puitis. Dan, Dengan hadirnya aku disini, semoga dapat membuat mu sadar. Bah...