Chapter 20

46 10 5
                                    

Hari kedua yang akan ku habis kan bersama mu

"athan, atha ikut berangkat ke sekolah bareng ya.." katanya mulai memancing kesabaran pada pahi harinya.

"Oh Tuhan, bantu hidupku."

"hehehe..., ya Athan boleh la ya soalnya bang sedra lagi sibuk, mama sama papa lagi pergi."

"huh... Serah deh serah." ini bukan niat tulusnya Athan tapi paksaan.

"eh, ngapain lo duduk dibelakang, lo kira gue supir loe apa?" kata Athan sesudah menutup pintu mobilnya.

"Atha takut nanti Athan bakalan marah."

"kalo loe ngak buat ulah, gue ngak akan marah." katanya masih menahan emosi dan berusaha menbuat suara dilembut lembutkan.

"hm.. Beneran?"

"cepetan, bisa dibilangin ngak sih?" kata athan yang amarahnya kian memuncak.

"tuh kan Athan marah lagi."

"ATHA LOE MAU TERLAMBAT?" refleks Athan membentak Atha.

"hm.. Than, Atha jalan kaki aja deh, ngak papa kan?"

"tanpa loe tanya dengan senang hati gue lo pergi, sekalian jangan balik balik lagi ya." katanya dengan wajah yang tak semarah tadi.

Sebelum Atha sempat berpamitan Athan sudah lebih dulu mendahului mobilnya.

"hm kok rasanya gini ya...? Lumayan sedih ya nasibnya Atha, kok juga ngak ada taksi yang lewat ya? Bukan nya jam masuk sekolah harusnya ada?... Ya udah deh jalan kaki aja, hitung hitung Atha bisa olahraga." katanya dengan senyum ceria.

Bukan nya pergi sekolah Atha malah pergi ketaman bunga karena ia tak sanggup untuk berjalan sampai 5kg lagi. Sedangkan taman bunga hanya berjarak 1kg. Itupun sudah sangat syukur bisa ia kunjungi.

"hm.. Atha pusing banget, malah Atha lupa bawa minum lagi." seketika pandangan Atha tiba tiba kabur dan menggelap didekat kumpulan bunga mawar.

* * *

"selamat pagi anak anak, ibu akan mengabsen murid murid yang hadir...

"pagi bu." jawab seluruh murid serempak.

"loh ya kok Atha ngak ada? Kemana ya, Ada yang tahu?.

Tak disangka Athan menepuk jidatnya sendiri akan keteledoran akibat lupa Bahwa atha adalah orang baru disini.

"loh Atha kemana,gue telfon ngak diangkat, gue chat juga ngak dibales."

"ya sudah biar gue yang cari." linan khawatir karena ia tahu akan penyakit Yang dialami oleh Atha sangat sensitif sekali.

"gue ikut ya lix." kata Nia yang juga sama khawatirnya

"loe lebih baik tunggu disini aja ya." kata Linan mencegah Nia.

* * *

"Atha loe kemana sih?" gumam linan dalam mobil. "klo ngak salah dideket rumah Atha ada taman, taman kan adalah tempat favorite nya Atha, aku chek aja deh."

I Cant With You ❇ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang