Chapter 18

38 8 2
                                    

"tha, loe kemana aja sih, dari tadi kami nyariin lo, lo tidur apa ya dikamar mandi... Lama amat perasaan, masa iya sampai pulang hedehhhh...." omel Nia mengawathirkan Atha.

"hehehe sorry ya Nia..., hmm kita jadi pulang ngak Nan?"Meminta maaf pada Nia lalu beralih bertanya pada Linan.

"iya Ci, pulang yuk."

"hati hati lo ya Lix, kalo sampai sahabat gue kenapa napa, atau pun sampai lecet dikit.. Lihat aja lo nanti"

"Iya sip deh bu boss, kami pergi dulu ya."

"Bye Nia muach." gaya Atha menirukan kiss bye.

Atha sedikit tersentak saat tangan Linan menggenggam erat tangannya, atha cukup tersipu malu akibatnya rona merah di pipi nya tak bisa dihilangkan.

Sesampai dirumah. Atha pun mulai berteriak memanggil Alona.

"ma.... Lihat Atha bawa siapa."tak lama kemudia keluar la sosok paruh baya yang masih terlihat cantik keluar dari dapur.

"wahhhh hai Linan kok kamu ngak bilang  kalo mau ke Indonesia?" tanya Alona histeris tak tertolong, karena Linan telah di anggap seperti anaknya sendiri.

"hehehe, linan udah dari seminggu yang lalu mi, pindah ke Indonesia." kata Linan menyengir lebar.

"oh ya, terus Vanya kemana?" tanya Alona pada Mama Linan.

" oh kalo mama ada di rumah mi, katanya dia bakalan kesini kok kalo sempat."

" owh ya, bagus deh... Sering sering aja."

Ternyata selain keluargaku, keluarga Linan juga mengetahui tentang penyakit Atha

"hm.. Owh ya mi, mama ada nitip surat ini." Sontak semua melihat arah gerak tangan Linan memberikan sebuah amplop dwngan secarik kertas di dalamnya.

Tak butuh waktu lama Alona pun langsung membaca isi surat itu.

Dr. Ane

Dengan hormat
Untuk pelaksanaan operasi akan dilangsungkan pada jarak satu bulan lagi tepatnya pada tanggal 1 mei. Operasi sengaja dipercepat karena ditakutkan akan menyebarnya penyakit dan virus tersebut. Dengan segala perlengkapan sudah siap dan tinggal dilaksanakan.
Dengan ini saya memberikan info tersebut. Terima Kasih.

Salam
Ane.

Setitik air mata jatuh dari mata Indah Alona. Atha mencoba membaca kertas tersebut. Akupun terkejut bukan main, dan akan keseriusaan mental dan batin ku. Sebab 2 minggu lagi nyawa ku akan dipertaruhkan. Namun aku tetap tersenyum indah memakluminya.

"ngak papa kok ma, atha siap kok."

" tapi Tha, kita harus berangkat segera berangkat dalam kurun waktu seminggu ini, karena Kamu harus rajin kontrol.

"ngak papa kok, jika memang takdirnya Atha tidak akan lama lagi di dunia, its okay, jika pun Atha harus hidup bahagia find find aja, begitupun jika Atha harus dijemput Oleh Tuhan, Atha juga akan bahagia bisa meliha dan mendoakan  kalian dari atas". Kata ku tersenyum

Hola readers
Happy reading
Enjoy the story

Sorry klo ada Typo
Sorry kalo kependekan

Udah dapet belum feel nya?
Kalo belum ikutin sampai akhir deh..

Ikuti my Akun yow

VOTE & COMMENT

Salam hangat
Penulis ICWY

Myken🍥




I Cant With You ❇ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang