Setelah kejadian kemarin, Aku sungguh tidak mengerti bagaimana jalan pikir mereka semua itu... Apakah selama ini saat aku tak ada mereka juga begitu?
Namun ini hanya satu cabang, bagaimana di cabang yang lain? Apa juga sebegitu mengenaskannya?
Aku memijit pelipis kanan ku karena terlalu pusing untuk memikirkan hal bodoh itu.
Hari ini hari kedua aku berada disini, menikmati semua proses yang sudah kurintis dari nol.
Aku telah berjanji kepada Chaca bahwa aku akan pergi hanya sebatas seminggu. Namun apakah bisa...?
Hidup ini Sangatlah Keras!!!
Pagi hari burung berkicau ria menyambut datang ku ke kantor dengan wajah yang kusut.
"selamat Pagi bu." kata pegawai Resepsionis yang menyambutku.
Aku hanya memberi senyuman dan sedikit menunduk menerima sapaannya.
Aku segera menuju ke meja pantri untuk membuat secangkir teh. Sebenarnya aku bisa menyuruh sang Office Girl disini, namun aku malas untuk merepotkan orang lain...
Selagi aku bisa... Mengapa tidak?
"selamat pagi Bu Thata, saya Udin... Offce boy disini... sepertinya hari ini bu Thata terlihat ceria sekali." kata seorang Officeboy disitu.
Ceria darimana cobak?
Ngak dilihat apa ni muka kusut amat?
Udah kayak benang kagak keatur..
1 detik
2 detik
3 detik
Hhhhhffffffttttttt
Aku menghela nafas panjang dan menjawab "iya lagi banyak yang bikin saya bahagia."
Ok aku berbohong
"pantesan aja... Pagi pagi udah semangat" cengir sang OB
1 detik
2 detik
3 detik
Hhhhhfffffttttttt
Aku menghela napas kembali
"iya, semua orang bikin disini membuat saya makin kuat menjalani hari."
Ok aku berbohong (2)
"iya bu... Soalnya keliatan dari wajahnya yang bersinar-sinar." kekeh sang OB
1 detik
2 detik
3 detik
Ini aku yang salah pakai topeng atau gimana sih?...
"iya... Bahagia banget saya. Ok kalau gitu Saya pergi dulu ya Pak Udin... Permisi." pak Udin hanya menggangguk dan tersenyum
Selamat sekitar satu jam banyak sekali map-map penting yang harus ku tanda tangani... Ada sekitar 35 Map BESAR DAN TEBAL."
Hhhhffffttttt
Aku jadi teringat pada gadis mungil ku yang mungkin sedang merindukan ku.
Seakan memiliki batin yang kuat. Linan menelfon ku dan meminta agar aku melakukan panggilan Video.
"Hai Mommy... Mommy apa kabar? Mommy udah makan? Mommy dimana? Mommy lagi apa? Chaca ganggu ngak? Chaca Rindu." Atha hanya terkekeh melihat reaksi pertama kali anaknya.
"hai Chaca ama Leon, Kabar Mommy baik, Mommy juga udah makan, Mommy lagi dikantor sayang...., Mommy lagi duduk-duduk, Chaca ngak ganggu kok... Mommy juga Rindu."
"aku nya ngak" sahut Linan disebrang sana.
"ihhh, Daddy nanti dulu... Chaca ama Leon belum selesai."
Atha kembali terkekeh.
"Sudah sudah.. Mommy rindu kalian bertiga." kataku menengahinya.
"mommy jadi pulang 5 hari lagi kan?" tanya ny seraya menghitung jari kecilnya.
"iya sayang... Mommy bakal usahain kok" kataku ingin menangis...
Ahhhhhh selalu saja menangis
"lohhh Mommy kok nangis... Leon janji deh ngak nakal lagi." mendengar hal itu aku jadi terkekeh
"mommy ngak nangis kok cuma kelilipan aja."
BASI BANGET ALASAN LOE THA.
"Sini Chaca tiupin" katanya mendekatkan bibirnya kearah ponsel dan meniup... Namun malah meniup poni lucu nya.
"udah kan Mommy?"
"hehehehe iya sayang.."
"Cha eon udah ya Daddy lagi.." kata Linan masih membujuk putri kecil kami.
"Big No Daddy... Chaca masih rindu."
"Big No Daddy.... Leon masih rindu" kata mereka serempak, membuat Linan mau tak mau mengalah.
"Sudah sudah..... Sama-sama aja lihat Mommy nya ya.... Jangan berantam ya Chaca, Leon ama Daddy."
"selamat Pagi bu-- ehhh maaf mengganggu" kata sisil memasuki ruangan ku.. Karena tadi aku tidak menutup pintu.
"owhh tidak apa-apa, silahkan masuk."
"i will miss you Mom" aku mendengar Chaca dan Leon masih berbicara setelah itu ponsel ku kembali mati.
"Bu hari ini ada penandatangaan jadwal Khusus meeting utuk besok bu."
"owhh.... Baiklah letakan saja disitu. Ada yang lain?" tanya ku memastikan
"untuk saat ini belum ada bu... Baiklah saya permisi." aku hanya mengganguk dan memintanya untuk menutup pintu.
Hhhhhfffffttttt
Kembali ke pekerjaanku... Melihatnya saja aku sudah malas... Untung saja aku telah melepas rindu pada anak dan suami ku..
Andai saja kehidupanku seindah novel novel pada umumnya...
Baiklah terima Nasib saja
Yeyeyeye
Akhirnya si Author up juga....
Gimana?
Gimana apa nya thor
*plak*Hehehehe iya juga ya.... Author juga binggung.
Ntahlah...
Janlup untuk
VOTE AND COMMENT
SHARE JUGA YAMYKEN

KAMU SEDANG MEMBACA
I Cant With You ❇ (END)
Teen Fiction(TAHAP REVISI) CINTA. Apa kah itu pantas dari ku untuk mu? Aku tak sanggup jika harus mencintai mu dalam diam. Aku juga tak sanggup jika harus menulis puisi yang teramat puitis. Dan, Dengan hadirnya aku disini, semoga dapat membuat mu sadar. Bah...