Chapter 27

33 9 0
                                    

3 jam kembali berlalu, sampai detik ini belum ada kabar dari sang dokter. Semenit berlalu, Tak lama kemudian sosok yang sedari tadi kami tunggu akhirnya keluar.

"dok, gimana keadaan anak saya." semua yang berdiri lantas segere mendekat ke dokter.

"maaf sebelumnya, kami sudah berusaha semaksimal mungkin, namun Atha masih dalam keadaan koma, harapan hidupnya hanya tinggal 10 persen, but kita semua percaya akan Mukzijat nya, berdoa saja.. Kami akan kembali besok untuk pengobatan selanjutnya. Kami akan terus melakukan yang kami bisa." jawabnya lalu segera pergi dengan senyum terpaksa.

Tidak ada lagi suara setelah dokter Ane pergi. Hanya terdengar tangis pilu dari Mami. Aku masih berusaha mencerna apa yang baru saja dokter katakan.

"10 persen lagi, kami butuh Mukjizat mu Tuhan"

Ingin rasanya aku menerobos pintu ICU agar aku sendiri lah yang akan turun tangan untuk menanganinya. Dengan semua ilmu kedokteranku yang masih melekat kuat dalam ingatan ku. Tapi apalah dayaku yang tidak dapat dipercayai ini.

Jam sudah menunjukan angka 12, tapi aku masih setia dengan rasa khawatir. Aku masih saja membayang kan gadis kecilku tertidur nyenyak tak berdaya. Mami telah tidur akibat lelahnya mengeluarkan air mata, mama masih berbicara bersama papa, adrian,dan papi. Sedabgkan sedra berada disampingku dengan keadaan yang sangat kacau.

Tak diduga jam sedah menunjukan angka 2, yang lain sudah tidur hanya akula yang masih menunggu, ku coba untuk tidur dan akhirnya terlelap dengan rasa penyesalan yang bertubi tubi.

* * *

Putih, itula yabg bisa ku definisikan untuk pertama kali membuka mata. Kulihat terdapat 3 pintu dengan berbagai warna. Warna Biru dongker, biru laut, biru langit.

Perlahan aku mendekati pintu pertama yang sama seperti suasana hati ku. Kulihat terdapat berbagai kenangan masa lalu yang masih melekat indah saat aku masih kecil. Ku lihat Atha kecil menangis karena dipisahkan oleh sahabat kecilnya, dari raut wajah Atha kecil, begitu emosi dan kesal. Namun itulah adanya sekarang. Aku tak sanggup untuk menggulang kembali semua kejadian dulu itu. Segera aku keluar dan langsung membuka pintu selanjutnya.

Pintu berwarna biru laut. Cukup lumayan indah untuk refresing mata sejenak akan indahnya warna itu. Kubuka pintu itu secara perlahan. Namun tak kusangka, luar tidak lah sama dengan isi yang berada didalam. Seperti terulang kembali, bagaimana Athan mencaciku, athan yang membentak ku, athan yang marah padaku, athan yang bersikap cuek dan dingin terhadapku. Aku tak sanggup untuk menerima semua perlakuan Athan, aku kecewa, marah, dan semua ada dalam benak ku. Aku terlanjur menjatuhkan air mata yang tak bisa ku duga datang dengan sendirinya. Secepat mungkin aku keluar dan merauh pintu selanjutnya.

Pintu terakhir, ntah apa itu isinya aku sudah tak sanggup jika harus menggulang ulang kenangan kembali. Namun karena rasa penasaran yang membujukku untuk kembali membuka pintu itu..

KOSONG                 dan                    PUTIH

Itula yang bisa ku deskripsikan untuk pertama kali. Aku sudah tidak terkejut lebih bagus jika aku melihat ini dari pada menggulang hal yang tak berguna itu. Ntah la aku tidak tau apa maksud dari pintu ini, apakah aku tak dapat kembali hidup. Aku hanya melihat, Atha telah dewasa dan Linan bersama ku, aku juga melihat Athan dari kejauhan dengan menjulurkan tangan seraya memberi ku kode untuk tidak pergi. Aku semakin pusing dan pusing, semua menjadi buram dan kembali kabur.

Pfushhhhh
(ok anggap aja angin lalu)

Hy Readers
Up lagi deh....

Btw aku mau menyampaikan something ke kalian..

KaloTypo ada dimana mana,

maaf ya.. soalnya author ngak sempat periksain satu persatu, kalo nemuin Typo.. Jangan di Judge yow... Lagian Author juga lagi sibuk nerusin cerita yang satu lagi

DESCENT MAGIC
 

BTW DIBACA YA, JANGAN DIANGGURIN ...
Beri aku
VOTE DAN COMENNT KALIAN PLIS JANGAN JADI
SIDERS
🐾🐾🐾

SALAM HANGAT
PENULIS ICWY
YANG NGAK RAJIN UP

MYKEN🍭















I Cant With You ❇ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang