Chapter 32

25 5 2
                                    


Tok tok tok..

"masuk" pintah ku kepada seseorang yang sedang menunggu diluar yang kuyakin adalah sekretarisku.

"Selamat Siang dan selamat datang kembali ke cabang ini Nyonya. Disini saya akan meminta persetujuan atas pelaksanaan meeting besar kita.. Menurut Nyonya kapan waktu yang tepat untuk melaksanakannya?" ucapnya panjang lebar dengan begitu sopan.

"Sepertinya meeting akan saya putuskan Lusa pagi. Karena besok saya akan kembali mengurus keperluan meeting nanti. Sekarang kau bisa keluar." kata ku ketus, agar ia tidak terlalu bersikap santai kepada atasan.

"baik nyonya, saya permisi." katanya kembali sopan

Hari ini, hari dimana aku akan memulai meeting besar ku kepada klien yang bahkan sama sekali tidak ku kenal. Ia berasal dari Nandra Corp.. Ia dia adalah salah satu saingan terkuat dari milik Adrian Corp.

Aku mengenal Manager utama nya tapi tidak dengan Direktur Besar dari Nandra Corp.

Sanya... Adalah Manager utama di Nandra Corp. Ia mengurus segalanya jika ada meeting biasa. Namun ini meeting penting yang akan kami laksanakan.

Tak terlalu ambil pusing aku keluar untuk makan siang dan menikmati waktu ku disini.

Saat aku badu keluar aku melihat pegawai ku membuat aku sangat muak. Tak butuh waktu lama aku menggebrak meja tunggu yang ada disamping pintu ruangku.

Prang...

Saat aku menggebrak aku terlalu kurang fokus hingga Vas bunga yang ada diaitu pun pecah.  

Akan adanya itu, semua pegawai yang awalnya sedang bermake up ria jadi terkejud dan memarahi ku.

"heh kamu, hati hati dong.. Pegawai baru aja belagu." kata seseorang yang paling menor dari antara semuanya.

Wahh ngajak ribut nihh orang.

"heh kamu, bersihin lah.. Malah tegak aja"

Untung ini seorang Atha yang sudah melatih Hati nya untuk tegar dari dulu.

"hei kamu kayaknya pantesan jadi babu deh, apa emng babu di sini? Susah amat disuruhnya.. Aku aduin sama Maneger baru tau rasa kamu."

Wahhh.... Makin rusuh ni orang... Gemes aku lihatnya. Gemes pingin garukin tuhh muka yang baru di make up.

Ok sampai mana kita lihat dia bisa menyuruh saya, sang pemupuk perasaan.

Sengaja aku mengambil Vas itu, dan sengaja aku memperlama pengambilan itu. Karena aku menunggu sang sekretaris ku kembali.

Aku baru ingin bilang bahwa sekretarisku adalah maneger di perusahaan ini, jika aku tidak sedang bekerja pada perusahaan ini.

"ehhh babu, nanti sekalian ambilin minum ya." masih saja, sepertinya ia sedang mengujiku.

"ehhh apa kamu bilang babu?" akhirnya yang kutunggu-tunggu datang juga.
"ayo bu, berdiri.. Maafkan atas perlakuan mereka." kata nya membantuku berdiri dan memanggil sang office Girl di sini.

I Cant With You ❇ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang