Memikirkan mu adalah hal yang paling ku benci, namun rasa penasaran lah yang memaksa
Athan
Mulai dari Jam pertama aku tidak masuk kelas, karena sibuk ingin menyeleksi berbagai olimpiade.
Aku hanya mendengar bahwa ada murid baru yang masuk di kelasku. Katanya murid itu bejenis kelamin laki laki. Erel dan Rexsa juga termaksud murid berprestasi hanya saja Rexsa mencolok pada biologi sedangkan Erel pada Fisika.
"eh Rex, Than kalian pada denger ngak, ada anak baru lo." kata Erel melihat kami satu per satu.
"cowok apa cewek? " tanya Rexsa dengan semyum jahil nya, sambil menaik turunkan alis.
"Ah, elo ma maunya cewek aja terus, ngak bisa lihat yang bening dikit." Aku tidak terlalu tertarik namun aku mendengarkan nya cukup jelas.
"hehehe, tuh loe tau." katanya di balas dengan cengiran tak berdosa.
"Udah ah loe diem aja, mata loe mah mana bisa di tahan."
"iya iya, lanjut deh." aku hanya menggelengkan kepala karena memiliki seorang sahabat super ancur otaknya klo urusan cewek.
"Terus nih ya, Dia cowok ganteng banget dan kayaknya dia bakalan jadi salah satu most wanted setelah ini atau mungkin juga dia bakalan jadi yang no 1, dia pindahan dari Amerika dan juga berprestasi."
"Yah kenapa harus cowok sih?"
"kan kalo cewek kemarin sudah Atha masak kelas kita cewek semua."
"lah Atha kan punya Athan, bisa habis gue dihajar Athan" aku yang mendengar pun sontak langsung menoleh dan meberikan tatapan tajam.
"kenapa sih loe, ngk suka banget sama Atha?" tanya Erel tiba tiba.
"Kalo dari yang gue lihat, dia itu sama aja kayak cewek cewek di luar sana, kegatelan, sok imut, dan mau incer duit alias matre." kataku yang tak mau kalah.
" Than, klo gue bilang lo ngk boleh secepat itu menilai orang, menurut gue dia itu beda, baik, cantik, pinter, dan seharusnya loe jangan lupa, kalo Atha juga orang yang mampu mungkin sama kayak loe. Tolong jangan suka menilai orang dari luar nya saja." kata Erel panjang lebar
"Gue gebet tau rasa loe." sambung Rexsa memanas manasi.
"Semoga suatu saat loe ngak akan menyesal."
"Gue ngak akan pernag menyesal hanya karena gadis polos itu."
"Awas aja lo kemakan omongan sendiri." kata Rexsa memperingati.
Menyesal hanya karena orang yang ngejar gue? Gue rasa ngak bakal mempan, bukan cuma dia cewek yang ngejar gue, banyak cewek yang mau sama gue, tanpa gue suruh pun mereka akan mendekat. Huh sama aja kayak cewek gatel lain nya.
Lagian pasti Si gadis Oon itu akan suka pada murid baru yang di bilang GANTENG itu. Selain itu aku juga agak kepo seberapa ganteng nya dia, sampai sampai dia bisa jadi most wanted hanya dalam sehari. Gue juga mendengar Pindahan Amerika. Gue jadi ingat sesuatu namun kurang jelas.
Kring" bel keinginan sang murid pun berbunyi nyaring. Namun sebelum aku menjawab Rexsa sudah mendahului kami deluan.
Sesampai di kantin, mataku yg indah ini sedikit terganggu melihat gadis Oon itu duduk ntah bersama siapa yang ku fuga adalah anak baru.
'kenapa coba dia deket deket Atha?' pikir ku dalam hati. Tapi langsung ku tepis jauh jauh pikiran itu.
"eh itu siapa ya, ganteng amat?." Rexsa bertanya tak kalah antusias.
"aku rasavitu murid baru kelas kita deh, tapi kok bisa ya mereka sampai se akrab itu?" kata Erel memilih tempat duduk yang biasa mereka duduki.
"atau mereka pacaran?" ceplos Rexsa menduga.
Aku tak sengaja melirik mata indahnya,mata coklat yang cukup menawan saling berpapasan, jantung ku serasa ingin lari dari tempatnya dengan kecepatan abnormal.
Melihat mereka bercanda Ria, sangat bahagia, mungkin kah mereka pacaran?
SHIT
Kenapa harus kembali memikirkan nya, langsung ku singkirkan pikiran tak berguna itu jauh jauh, untuk hal yang tak berharga itu membuat ku pusing tak berujung, bukan urusan ku, Pikir ku dalam Hati.
Hai Readers
Enjoy the Story
Sorry kalo ada typo
Sorry kalo kependekan
VOTE & COMMENT
🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾SALAM HANGAT
PENULIS AMATIRMYKEN❤
KAMU SEDANG MEMBACA
I Cant With You ❇ (END)
Ficção Adolescente(TAHAP REVISI) CINTA. Apa kah itu pantas dari ku untuk mu? Aku tak sanggup jika harus mencintai mu dalam diam. Aku juga tak sanggup jika harus menulis puisi yang teramat puitis. Dan, Dengan hadirnya aku disini, semoga dapat membuat mu sadar. Bah...