Chapter 10

44 9 0
                                    


Perkataanmu sungguh membuat membuat seluruh hati ku sakit
Apakah aku masih pantas
bersama mu?

ATHA

"Eh, Atha turun nak." kata Alona menghampirinya didepan tangga

"iya ma" kata Atha yang mulai gugup karena beberapa pasang mata sudah melihatnya.

Saat kami semua sudah berkumpul. Aku terkejut bahwa dia adalah tetangga ku, bahkan di depan rumah ku atau lebih tepatnya besebrangan.

"Eh kamu."

"Eh Loe"

Kata mereka saling kompak

"loh kalian sudah saling kenal ya?" tanya Ferike antusias.

"hm.. I..itu te..man nya Atha di sekolah pa." kataku benar benar sudah gugup.

"oh bagusla kalo sudah saling kenal, Atha sering sering main kerumah tante ya, anggap aja rumah sendiri."

kata Yurel *Mama Athan*. Yang lebih tepatnya sebagai perintah yang sangat membuat ku bahagia.

"Om, pasti sangat senang kalo kamu main kerumah terus." kata om Widjaya *Papa Athan*

"Papa sama Mama kamu ini bersahabat baik dari dulu dengan tamte Alona dan om Widjaya." ucap Widjaya sangat bersemangat.

"Ku yakin pasti sedang sangat menahan rasa kesal." gumam Atha

"Hm.. Ma, pa, om, tante Athan bawa Atha dulu ya." Kata Athan meminta Izin.

"Owh ya silakan." ucap Yurel mempersilakan.

* * *
Sesampainya ditaman belakang. Hanyaterdengar suara jangkrik la yang mengisi keheningan.

[ATHAN POV]
 
"Athan mau ngapain bawa Atah kesini... Owh Atha tau, pasti Athan mau nembak Atha kan.. Ngk usah Athan tanya Atha bakalan jawa iya kok, tenang aja." ku dengar dia mulai membuka suara dengan celotehan yang aneh aneh.

"Bisa ngak sih jadi orang ngak usah kepedean." kataku yang sudah mulai jijik mendengarnya.

"Ih ngak usah malu malu la Athan, ngak ada siapa siapa kok, ya sudah ungakapin sekarang aja." sekarang perut ku sudah mual, ku putar bola mataku jengah.

"Oke gue akan ungkapin semua nya."

"Ok nih Atha sudah buka telinga lebar lebar." katanya yang menyingkirkan anak rambutnya di selipan telinga.

"Ok Atha denger baik baik ya pasang kuping loe. Gue cuma mau bilang sama lo, gue ngak mau loe deket deket gue, sok kenal gue."

"Kita ini bukan siapa siapa hanya saja orang tua kita yg besahabat dengan kita, gue males plus muak lihat wajah sok imut loe itu."

"Kuping gue sudah panas dengar ocehan lo tiap hari, satu sekolah, satu kelas, sebangku pula, yang lebih parah nya kita tetanggaan." sambarku lagi.

"Satu yang perlu loe ingat. Pasang kuping loe baik baik 'GUE NYESEL PERNAH KENAL LOE' tolong Cam kan itu baik baik."

Tak lama waktu berjalan yang kudengar hanya la isakan tangis yang aku tau persis itu keluar dari mulut Atha. Ya dia sedang mengais namun berusaha menutupinya.

"Huh loe cukup cenggeng ya, baru itu aja" gumamku yang yang mungkin masih bisa dia dengar di sela tangisnya. Tapi itu hal yang bagus agar ia tau betapa buruknya dia.

Hai Readers

Enjoy the story

Sorry kalo ada Typo

Sorry kalo kependekan

VOTE & COMMENT❤




I Cant With You ❇ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang