Merasa Bahagia adalah Impian ku
Atha
Keluarga Ferike memang mengadakan syukuran atas pindahan rumah yang terjadi secara Lancar. Dulu nya Sedra tidak tinggal dirumah ini dia hanya mengekos degan fasilitas yg dibilang lebih dari cukup. Rumah ini belum berpenghuni karena sejak dulu mereka tinggal di Amerika walau dulu memang sudah dibeli.
"Atha, pakai dress yang mama beli ya nak, dress nya ada di paperbag warna ungu, sepatunya ada di paperbag warna pink, acssecoris nya ada di paperbag warna biru yang kecil."
mama memulainya segalanya dengan panjang lebar. Padahal aku dapat mencarinya sendiri. Sungguh bagus ingatan mama.
"Iya ma Atha tau kok." kataku yang mulai beranjak menuju kamar.
"Dra, baju kamu sudah mama siapin di atas tempat tidur ya nak."
"Iya ma Sedra tau kok." ucapnya seraya menirukan suara Atha yang dibuat buat.
"Bang Sedra... Atha masih denger lo dari sini." kataku menutup pintu kamar.
Sesampainya di kamar aku merasa binggung karena sudah yang keberapa kali nya mama membelikan ku baju baju dalam waktu kurun seminggu ini, mungkin bisa dibilang jika Atha membuka lemarinya dia sudah seperti tukang jualan baju. Bukan hanya satu lemari tapi Atha memiliki 3 lemari dan dua diantaranya begitu tinggi. Namun itu hanya lemari pakaian belum lemari buku,lemari cemilan dan beberapa lemari lagi.
Karena begitu kamarnya begitu luas.dengan lemari pakaian berwarna coklat dan putih membuat kesan elegant. Atha menghempaskan tubuh mungilnya pada kasur berukuran kingsize. Menatap langit langit atap dan dinding krem dengan nuansa taman membuat kamarnya begitu mewah.Atha mengambil ponselnya yang dilrtakan di nakas dan ingin membuka aplikasi grupchat nya. Sebelum membuka aplikasi tersebut Ia langsung terlonjak kaget akibat jam sudah menunjukan pukul 7.45 yang artinya 15 menit lagi acara akan segera dimulai.
"Tha kamu sudah siap kan?" tanya seorang wanita yang sangat kuyakini itu adalah mama yang sudah berada di depan pintu kamar.
"Iya ma, bentar lagi Atha siap kok." kataku yang terpaksa berbohong sambil mengucapkan maaf dalam hati.
Tak sampai 5 menit Atha sudah siap mandi dan ingin mengenakan baju yang baru dibelikan itu. Dress hitam yang sangat cocok dengan kulitnya. Dress 2 cm diatas lutut membuatnya semakin mungil. Beserta rambut pirang kecoklatan yang menjutai indah kebawah dengan bando hitam yang menghiasi rambut halus itu. Flatshoes putih membuat kesan imut diwajahnya.
Aku pun turun untuk mwnyambut tamu tamu yang sudah berdatangan.
Aku melihat gadis cantik dengan rambut hitam yg digulung sembarangan dan dress putih serta flatshoes berwarna biru laut menghiasi seluruh tubuhnya, yang pasti adalah Nia, Nia seperti tampak mencari seseorang yang pasti itu adalah aku. Tapi sebelum aku beranjak turun kebawah...
Tunggu aku melihat sesuatu yang sangat menggangu pengelihatan ku. Kulihat seorang laki laki yang kuyakin dia adalah Athan beserta kedua laruh baya yang pasti adalah orang tua nya.
Athan sangat tampan dengan kemeja putih dan celana Jeans Hitam, serta rambut yang yang tidak tertata rapi itu membuat ku hanyut dalam pesona nya.
Tapi aku binggung. Mengapa dia ada disini, setau ku Mama dan Papa hanya mengundang tetangga kecuali Nia, tapi kami masih saru komplek namun beda jalan.
Tanpa berpikir panjang aku pun mulai turun. Dari pada aku harus menanti sebhah jawaban yang tak pasti.
Holla Readers
Enjoy the story
Sorry kalo ada Typo
Sorry kalo kependekan
VOTE & COMMENT❤
KAMU SEDANG MEMBACA
I Cant With You ❇ (END)
Teen Fiction(TAHAP REVISI) CINTA. Apa kah itu pantas dari ku untuk mu? Aku tak sanggup jika harus mencintai mu dalam diam. Aku juga tak sanggup jika harus menulis puisi yang teramat puitis. Dan, Dengan hadirnya aku disini, semoga dapat membuat mu sadar. Bah...