"Atha, turun nak nanti kamu terlambat"Sudah ku duga, siapa lagi kalo bukan mama. Ya namaku Glessia Agatha Ferike aku lebih sering dipanggil Atha.
Aku terlahir dari keluarga yang lumayan cukup karena papa ku adalah seorang Pemilik Ferike Corp...
Ya salah satu perusahaan terpenting Di sebuah negara majuMama adalah seorang Dokter. Mama juga memiliki beberapa rumah sakit diluar dan dalam Negri. Walau begitu aku tak pernah kekuranggan kasih sayang dari kedua orang tua ku.
"Dek, Cepetan nanti terlambat, inikan hari pertama kamu masuk sekolah."
Ya, bisa disimpulkan dia adalah saudara laki laki ku yang lebih tua. Kami hanya dua bersaudara namun jarang akur sekali akur maka akan dalam jangka hari yang panjang. Oh, ya hari ini memang adalah hari pertama ku masuk sekolah tepat nya kelas XI(Sebelas). Waktu dulu aku tinggal bersama Nenek ku di Amerika.
Mama dan Papa memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Abang ku memang tinggal di Indonesia karena ia yang menginginkannya.
Aku juga menginginkan tinggal di Indonesia. Tapi orang tua ku berfikir bahwa dengan segala kecerobohan ku akan membuat abang ku yang fokus kuliah dan mengurus kantor papa yang ada disini akan membuatnya terus menghentakan kepala setiap kali bertemu denganku yang sangat punya banyak kelemahan.
Namun walau ia tidak tinggal bersama kami, tidak membuatnya kekurangan kasih sayang. Waktu dulu, Setiap hari setidaknya mama dan papa menyempatkan diri untuk menelfon si Musuh tercinta ku itu.
"iya bang sabar. Ma botol minum Atha dimana ya?"
sebelum mama menjawab sudah lebih dulu ku temukan botol itu. Ternyata bukan hanya orang-orang yang ingin menghindar dariku.. Bahkan botol saja jengah dengan sikap ku itu.
"Nah ini dia. Kemana aja coba, aku cariin dari tadi ."
ya... Walaupun aku ngak tau fungsinya menceramahi botol yang tak bersalah itu. Tapi tetap saja.... Gara-garanya aku harus meluangkan beberapa detikku untuk mencari botol sialan itu.aku memang tahu bahwa sampai kapan pun botol itu tidak akan menjawab. Dan kembali menceramahi ku juga. Tapi jika ia bisa bicara sudah dipastikan botol itu akan mengamuk bahkan sebelum aku membuka suara.
"10 menit lagi, kalo ngak keluar abang tinggal nih ya"
merepet adalah kerjaannya disetiap pagi...Lagian apaa sih motif sekolah buat masukin murid muridnya sepagi ini.
Ahh... Ntah bagaimana jalannya mereka bisa berfikir sampai sedalam itu.Aku lupa nama saudara laki laki ku itu adalah Sean Samudra Ferike biasa dipanggil Sedra
"Bang Sedra... Bentar lagi kok, Atha jangan ditinggal dong bang." Aku hampir saja terjatuh akibat terburu buru. Untung saja lantai tak berani melukai kaki kecilku ini.
"Ma Pa Atha pergi dulu ya!" seru ku seraya mencium pipi Mama Dan Papa dengan sayang.
"Tha kamu ngak sarapan dulu? Nanti ada kantin kan? Kamu sudah bawa uang jajan? Tunggu mama buat kan bekal ya"
Inilah yang membuat kami tidak pernah kekurangan kasih sayang nya. Itu hanya beberapa dari sepuluh paragraf biasa yang ia keluarkan dipagi hari.
Belum lagi jika aku terlambat... Maka ia ingin aku menaiki jet pribadi agar tepat sampai sekolah dengan tidak harus disuruh untuk pergi memandikan lapangan atau untuk mengecek seluruh sampah yang belum pernah diabsen..
Lebay memang. Tapi mau bagaimana lagi.. Itulah yang selalu ada dipikiran seorang ibu untuk anaknya adalah hal utama.
"makasih ma" kataku kembali mencium nya lagi
"Hati hati ya Sedra bawa mobilnya" ucap mama yang tak kalah kuat dari suara cempreng ku. tapi menurut kami suaranya tetaplah yang paling lembut dari alunan musik piano.
* * *
Di mobil bang Sedra, hanya ada lagu yang mengalir indah mengisi kekosongan mobil.
"Bang, apa sih nama sekolahnya Atha."
"Masa nama sekolah sendiri ngak tahu sih." Bang sedra menoleh sedikit dan kembali fokos menyetir.
" iya bang, Atha beneran ngak tahu."
Kata ku sambil melihat keluar jendela, walau tidak ada yang menarik untuk dipandang."Mutiara Kasih" katanya tak menoleh sedikitpun.
Ngak tau juga maksudnya pagi pagi udah irit aja bank kalimat di pikirannya.
Lah emang nyata aku ngak tahu namanya terus aku harus apa dong...
Ngak mungkin kan turun dulu nanya sama kang bakso yang ada didepan...
Suka receh banget deh selera humor bang Sedra.
Hai Readers. Semoga kalian enjoy dengan cerita baru aku ya...
VOTE & COMMENT ❤
Salam hangat
Myken
KAMU SEDANG MEMBACA
I Cant With You ❇ (END)
Ficção Adolescente(TAHAP REVISI) CINTA. Apa kah itu pantas dari ku untuk mu? Aku tak sanggup jika harus mencintai mu dalam diam. Aku juga tak sanggup jika harus menulis puisi yang teramat puitis. Dan, Dengan hadirnya aku disini, semoga dapat membuat mu sadar. Bah...