Chapter 12

45 9 0
                                    

"Hoam...." pagi yang cukup cerah dengan silau nya matahari yang membangunkan ku.
Sebelum aku berbenah benah tak lupa aku mengucap syukur atas hari hari yang telas diberikan Tuhan.

10 menit waktu yang kuperlukan untuk menyiapkan segalanya.

Kupoles sedikit liptint dan bedak babyvagar tidak terlalu pucat. Ini adalah rutinitasku setiap pagi. Aku memiliki penyakit Leukimia, belum ada yang tahu kecuali Aku, mama, papa, dan bang Sedra.

Ya,mereka masih sabar melewati betapa susahnya menyembuhkan penyakit ini, maka dari itu aku harus lebih semangat dari mereka. Aku sudah sering masuk rumah sakit dan aku harus bersabar sekitar 5 bulan lagi. Karena aku harus segera melaksanakan operasi di Amerika. Yang itu akan mengakibatkan risiko yang cukup besar yaitu nyawaku sendiri. Aku akan berusaha untuk menikmati sisa sisa hariku selama 5 bulan ini sebelum aku pergi Ke Amerika atau pun aku harus pergi Bersama Tuhan.

"Ayo Tha, kita berangkat." kembali seperti semula bang sedra yang akan mengoceh setiap pagi.

"Iya bang, Atha mau turun kok." kataku sekakan tak ada dosa.

"Ok, 5 menit ya Tha."

"Apaan sih bang masa 5 menit ya udah deh Atha turun."

Hanya 1 menit untuk ku mengecek semuanya. Aku pun turun dari tangga dan pergi menghampiri bang Sedra dengan bekal yang berada ditanggan ku.

"Hati hati bawa mobilnya Sedra." ucap papa sebelum kami pergi.

"Ok pa."

"Bye ma, Bye pa."

"Belajar yang benar ya nak."

"Siap ma."

* * *

"Hai Tha." Suara Cempreng itu menghampiriku

"Iya, hai juga. Kenapa kok kayaknya Nia seneng banget?"

"iya jelas la. Loe tau ngak ada anak baru udah ganteng gagah lagi." katanya dengan lebay.

"hahaha, biasa aja kali Nia ngk usah lebay" kataku yang tertawa akibat ekspresi nya. Sekarang aku sudah mulai mengenali sikap lain dari Nia.

"Dia katanya Pinter, pindahan Dari Amerika lo." katanya yang semakin menjadi jadi.

"iya iya Atha percaya kok, kita lihat Nanti aja ya." kataku menyudahi tindakan Alay nya. Nia benar benar sahabat yang selalu mendukung ku dikala susah maupun duka. Semoga saja dia tetap akan begitu walau nanti aku akan berpisah dengan nya untuk sementara Maupun Selama lamanya.

"Hehehe... Akhirnya loe percaya juga, loe pasti naksir sama dia." sementara aku hanya menepuk jidat ku sendiri.

"Kamu  kali yang suka. Aku ngak usah deh, kamu kayaknya lebih cocok."

"Owh ya, kamu sudah tau orang nya, kalo emang dia cocok sama aku kayaknya aku ngak terlalu suka deh..  Lebih baik aku sam Errel aja" katanya begitu antusias. Ya, Nia memang telah menyukai Errel dari awal mereka masuk sekolah. Walau aku hanya tau ceritanya tapi aku rasa dia benar benar Cinta padanya.

Hai Readers

Enjoy the Story

Sorry kalo ada Typo

Sorry kalo kependekan

VOTE & COMMENT❤

I Cant With You ❇ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang