Author Pov
Zayn sudah berada di studio dimana mereka akan mengadakan rapat untuk membicarakan event yang akan mereka isi di Amsterdam selama seminggu, setelah mereka selesai membicarakan pekerjaan mereka, Zayn lah orang pertama yang membuka suara.
"Itu artinya aku tidak bertemu Sofie selama seminggu." Ujar Zayn terlihat murung.
"Hanya seminggu mate, kenapa kau tidak mengajak Sofie saja ?" Tanya Louis yang sedang bersandar di sofa.
"Iya kau ajak saja, aku juga akan mengajak Danielle dan kau Lou akan mengajak Elle juga kan?" Tanya Liam yang sedang memainkan ponselnya.
"Astaga aku lupa, aku harus menjemput Elle. Bye aku duluan guys." Teriak Louis dan langsunf bangkit dari sofa dan berlari keluar, keempat band matenya hanya menggeleng.
"Itu akan sulit, pasti Sofie lebih memilih sahabat menyebalkannya itu daripada aku kau tau." Jawab Zayn pasrah.
"Sahabat Sofie menyebalkan? memangnya siapa sahabatnya?" Tanya Liam penasaran sedangkan Harry terlihat biasa saja karena sudah mengetahui siapa yang di maksud Zayn dan Niall seperti biasa sedang sibuk dengan chipsnya.
"Ya sahabatnya sangat menyebalkan karena selalj membuatku cemburu." Jawab Zayn yang merasa lelah dah merebahkan tubuhnya di atas sofa.
"Seorang pria?" Tebak Liam dengan mengalihkan pandangannya sejenak dari ponsen miliknya.
"Yup namanya Josh." Jawab Zayn menganggukan kepala.
"Kau harus percaya pada Sofie." Ujar Harry ikut bicara.
"Aku percaya pada Sofie tapi tidak sama Josh, aku bisa liat dari matanya dan dari cara dia memperlakukan Sofie sangat berbeda seperti lebih dari sahabat." Ujar Zayn dengan menerawang sikap Josh pada Sofie jika dirinya tidak ada di dekat Sofie.
"Gara-gara mereka tinggal bersama?" Tanya Harry seakan bisa membaca pikiran Zayn dan membuat Niall dan Liam terkejut.
"Sofie tinggal bersama dengan Josh? memangnya Sofie tidak memiliki sahabat wanita?" Tanya Liam yang sekarang fokus menatap Zayn.
"Jadi mereka sedang berduaan sekarang?" Tanya Niall polos dan langsung mendapat jitakan dari Harry dan pelototan dari Liam.
"Sofie bilang hanya sementara sampai cuti kuliahnya habis, jangan berbicara macam-macam Niall jika kau masih mau chips milikmu selamat." Jawab Zayn dengan melemparkan bantal sofa tepat di wajah Niall.
"Yasudah kau percaya saja dulu pada Sofie walaupun aku juga merasakan apa yang kau rasakan mate, sabarlah." Ujar Liam menasehati dan mendapat anggukan dari Zayn, Harry dan Niall.
"Thank's Li, oke aku mau ke rumah Sofie dulu mate." Ujar Zayn dan bangkit dari sofa.
"Aku ikut ya Zayn, aku rindu dengan Sofie dan aku ingin liat seperti apa wajah Josh sampai membuatmu cemburu." Rengek Niall dengan memegang lengan Zayn.
"Uummm sepertinya aku ada rencana, kau mau ikut juga Hazz?" Tanya Zayn dengan memikirkan sebuah rencananya.
"Tentu, aku juga rindu dengan Sofie."Jawab Harry dengan menekankan pada kata rindu, tapi Zayn tidak menyadarinya dia terlalu sibuk dengan rencananya.
"Sorry mate aku tidak bisa ikut, aku ada janji dengan Danielle." Ujar Liam memasang deretan giginya.
"It's okey, kita pergi dulu Li." Pamit Zayn dengan menyambar kunci mobilnya begitu pun dengan Harry sedangkan Niall yang tidak membawa mobil ikut dengan Harry.
"Ok hati-hati mate." Teriak Liam karena Zayn, Harry dan Niall sudah ada di ambang pintu.
Mereka segera mengendarai mobilnya masing-masing tentu saja mobil Zayn yang menjadi pemandu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last First Kiss (Zayn Malik)
Lãng mạnPerjuangan cinta seorang Zayn Malik untuk mempertahankan hubungannya dengan gadis yang mampuh membuat hatinya luluh dan mengubah sikap dan sifat Zayn Malik mejadi seseorang yang lebih baik. Dimana cinta Zayn di uji saat kekasihnya tidak mempercayain...