Why Zayn?

4.4K 315 30
                                    

Pagi yang cerah untuk beberapa orang tapi tidak dengan Sofie yang masih berada di ruang rawat, ia masih harus di rawat di rumah sakit karena kondisinya masih belum stabil hanya saja kini ruangan Sofie bukan di ICU.

Sofie sudah di pindahkan ke ruang VIP agar Sofie lebih nyaman beristirahat.

"Good morning beauty, sarapan dulu oke." Sapa Sam yang sudah bangun terlebih dulu daripada Sofie dan sudah rapih dengan setelan kerjanya.

"Ash mana Sam?" Tanya Sofie saat tak menemukan sahabatnya.

"Sedang mandi, jadi aku yang suapi." Jawab Sam mendekati Sofie dengan membawa makanan dari rumah sakit.

"Kau tidak terlambat? aku bisa makan sendiri Sam." Ujar Sofie berusaha duduk di tempat tidurnya.

"Tidak akan, aku kan anak pemilik perusahaannya jadi terserahku dong." Jawab Sam terkekeh.

Seulas senyuman pun terlihat dari wajah Sofie.

"Dasar kau, ya baiklah terserahmu saja." Sofie pun akhirnya pasrah dan menerima suapan dari Sam.

"Uumm Sofie boleh aku bertanya?" Tanya Sam di tengah-tengah ia menyuapi Sofie.

"Sure, tanyakan saja Sam." Jawab Sofie.

"Siapa yang memberimu foto-foto Zayn bersama gadis yang bernama Veronica Oswald?" DEG!! Sofie teringat kembali foto-foto yang ia sudah simpan di laci ruang ICU.

Sofie tidak perlu bertanya darimana ia mengenal gadis yang bersama Zayn di foto itu, karena sudah pasti Sam mengenalnya. Seca Veronica adalah model dan penyanyi yang sedang naik daun saat ini. Salah satu penyebab naiknya mungkin karena kedekatannya dengan Zayn, pikirnya.

"Kau melihatnya?" Tanya Sofie tak menjawab pertanyaan Sam.

"Ya, saat kau harus pindah ruangan aku dan Ash mengemasi barang-barangmu dan tak sengaja menemukan foto-foto itu, aku tak bermaksud untuk lancang, sungguh." Jawab Sam melanjutkan kegiatannya.

"Veronica sendiri lah yang memberikannya padaku, tak apa Sam aku mengerti" Ujar Sofie menahan sesak di dadanya.

"Kau harus sabar ya Sof, tapi jika dia terus menerus menyakitimu aku tak akan tinggal diam."

Sofie mengangguk mencoba untuk tidak menangis lagi. "Aku tak tau harus percaya pada siapa Sam, jujur aku sangat mempercayai Zayn hanya saja foto-foto itu membuatku sangat sulit untuk tetap percaya pada Zayn."

"Ikuti kata hatimu, aku tidak mau melihat kau menangis dan sedih lagi Sof, jika Zayn tidak dapat membuatmu bahagia aku lah yang akan membuatmu bahagia walaupun kau tak bisa jadi milikku." Ujar Sam.

"Terima kasih Sam, aku sangat mencintai Zayn kau tau itu, dan maafkan aku jika tidak bisa membalas kebaikanmu." Jawab Sofie paru.

Sam menggelengkan kepalanya dan memberikan senyumnya.

"Kau tak perlu meminta maaf Sofie, it's not your fault." Sam meletakan mangkuk bubur yang sudah di habiskan oleh Sofie dan memberika obat yang harus di minum setelah makan.

"Sam kau belum berangkat?" Tanya Ashleey yang baru saja selesai mandi. Tentu saja sudah mengenakan pakaian lengkapnya.

"Ini baru ingin berangkat, kau jaga Sofe ya." Sam berjalan mengambil tas kantornya.

"Oke." Jawab Ash.

"Aku pergi dulu Sof, kau jangan lupa makan dan minum obat, bye." Sofie menjawabnya dengan menganguk dan tersenyum. Bukan senyuman untuk seorang yang special. Hanya senyuman biasa untuk seorang teman.

Ashleey menghampiri Sofie yang kini sedang duduk dan menyandarkan tubuhnya pada bantal.

"Sofie aku punya kabar baik untukmu." Sofie mengalihkan wajahnya pada Ashleey.

Last First Kiss (Zayn Malik)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang