Poor Zayn

4.7K 282 14
                                    

'Apa aku harus merelakan Zayn? tapi rasanya pasti akan sangat sulit.' Nama Zayn terus berputar di kepalaku, aku ingin Zaym berada di sini untuk mengatakan semua itu tidak benar dan menghapus air mataku.

***

Author POV

Sudah sekitar setengah jam Sofie hanya berdiam dan terus menangis karena mengingat masalah yang tengah menimpa hubungannya dengan Zayn, Sofie bingung harua bagaimana dan harus mempercayai siapa.

Ketahuilah dalam hati kecil Sofie, Sofie mempercayai Zayn tapi bukti-bukti yang terlihat olehnya sungguh mengganggu pikirannya.

Beberapa saat kemudian terdengar suara pintu yang terbuka dan dengan cepat Sofie membersihkan air matanya yang mengalir di wajah pucatnya dengan tisu.

"Akhirnya kau sudah sadar Sofie, aku sangat mengkhawatirkanmu." Ujar Sam yang terlihat sangat senang hingga langsung memeluk tubuh Sofie yang masih terbaring.

"Maafkan aku Sam dan maafkan soal Zayn." Jawab Sofie dengan merenggangkan pelukannya.

"Kau ini masih sakit jadi tak perlu memikirkan hal itu, lagi pula aku sudah memaafkannya sejak awal." Ujar Sam yang kini sibuk dengan pelastik-pelastik yang di bawanya.

"Kau seperti mau piknik saja membawa pelastik sebanyak itu." Ledek Sofie menggelengkan kepalanya.

"Ini untukmu tau, kau harus segera makan tadi Ash bilang padaku jika kau belum makan." Jawab Sam yang kini sedang menyiapkan bubur instan untuk Sofie.

Sofie terus memperhatikan Sam yang tengah sibuk menyiapkan makanan dengan kemeja dan jas kerjanya dan itu membuat Sofie terkekeh.

"Kenapa kau ketawa? apa ada yang lucu?" Tanya Sam menyadari Sofie mentertawainya.

"Ya aku hanya aneh saja melihatmu menyiapkan makanan dengan pakaian seperti itu." Jawab Sofie yang berusaha untuk duduk tapi tetap bersandar di tempat tidurnya.

"Tapi tetap kelihatan keren kan? bahkan tak kalah keren dari kekasihmu itu." Ujar Sam yang mulai berjalan ke arah Sofie.

"Andai saja Zayn mengetahui sikapmu yang baik padaku Sam." Gumam Sofie tapi masih dapat di dengar oleh Sam.

"Memangnya kenapa? kau takut dia akan memukulku lagi?" Tanya Sam yang sudah duduk di depan Sofie.

"Tidak, hanya saja pasti Zayn tak akan bersikap seperti itu padamu." Jawab Sofie.

"Sudahlah jangan pikirkan masalah itu lagi, lebih baik kau makan dulu dan kau mau makan sendiri atau aku suapi? Ah lebih baik aku suapi saja, kau pasti lama jika makan sendiri." Sam langsung menyuapkan bubur yang telah di buatnya tanpa menunggu jawaban dari Sofie.

Dan berhubung Sofie memang sedang lemas maka ia diam saja dan pasrah menerima suapan dari Sam.

"Sof, apa kau sudah mengenal keluarga dari Zayn?" Tanya Sam membuka pembicaraan selama hening untuk beberapa saat.

Sofie yang nampak berfikir dan mencerna pertanyaan Sam menyadari jika Zayn memang tidak pernah menyinggung soal keluarganya apalagi sampai mengajaknya untuk bertemu dengan keluarganya.

Pernah sekali Zayn mengatakan jika dia memiliki tiga saudara perempuan dan hanya dia lah anak laki-laki satu-satunya.

'Zayn memang tidak pernah mengajakku untuk bertemu dengan keluarganya, apa itu tandanya Zayn memang tidak bersungguh-sungguh padaku?' Tiba-tiba pertanyaan itu terlintas di kepala Sofie.

"Hey kau memikirkan apa? apa pertanyaanku mengganggumu?" Tanya Sam lagi yang merasa perubahan wajah Sofie.

"Uumm tidak, hanya saja Zayn tidak pernah mengajakku untuk bertemu keluarganya." Jawab Sofie dengan menundukan kepalanya.

Last First Kiss (Zayn Malik)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang