Pagi harinya Sofie dan Zayn berpamitan pada Mom dan Dadnya yang hendak pergi ke kantor untuk kembali ke London.
Sofie telah membicarakan soal kuliahnya bersama Mom nya dan Mom nya tidak keberatan dengan keputusan Sofie.
Setelah berpamitan pada Mom dan Dadnya, kini giliran Zayn yang berpamitan pada Mom dan Dad Sofie. Setelah itu pun mereka di antar oleh supir pribadi Sofie untuk ke bandara.
Pesawat yang akan mereka naikki akan lepas landas pada pukul 8 pagi. Dan kini Sofie dan Zayn sudah berada di dalam pesawat.
Keduanya melanjutkan tidur mereka yang terhitung sebentar karena semalam mereka mengobrol sampai larut malam. Sofie sangat senang dapat berkumpul dan menghabiskan waktu bersama kedua orang tuanya walaupun hanya sebentar.
Tepat pada pukul tujuh malam Sofie dan Zayn sampai di London, Zayn kembali menginap di rumah Sofie karena ia akan ke Bradford keesokan harinya.
Saat Sofie dan Zayn sampai di depan rumahnya Sofie kembali mendapatkan sebuah bingkisan dan sepucuk surat singkat. Sofie selalu mendapatkan benda-beda yang di sukainya dan hanya beberapa orang yang mengetahui benda kesukaannya itu.
Zayn terlihat geram melihat bingkisan yang dapat di pastikan itu dari seorang pria. Zayn mengambil bingkisan itu dan melihatnya sekilas lalu membuangnya ke tempat sampah. Sofie sedikit terkejut atas sikap Zayn tapi ia dapat memakluminya.
"Tak usah di pikirkan, ayo masuk." Zayn menarik lengan Sofie agar masuk ke dalam rumahnya.
Sesampainya di rumah Sofie dan Zayn menikmati makan malamnya yang ringan di taman belakang.
"Zayn kau tidak berkumpul dengan yang lain?" Tanya Sofie di sela makannya.
"Itu soal mudah sayang, aku sudah menelfon mereka semalam dan mereka tak keberatan aku menghabiskan waktu dengamu." Sofie menganggukan kepalanya.
Sofie juga beberapa kali berhubungan dengan Lista dan Ashleey melalui chat dan pesan singkat, tapi tidak dengan Josh. Sofie sudah lama tidak mendengar kabar dari Josh, ia pun beberapa kali mengirimkan pesan pada Josh tapi tak ada yang di balas.
"Aku tidak suka kau terlalu dekat dengat Sam." Ujar Zayn tiba-tiba dan itu membuag lamunan Sofie menghilang.
"Aku tak ingin kau membenci seseorang Zayn, selama dia baik pada kita, kita tidak boleh membencinya." Zayn menolehkan wajahnya hingga menatap mata biru kehijauan Sofie.
"Kau mengerti perasaanku kan Sofie?" Tanya Zayn dengan wajah seriusnya.
Sofie tersenyum manis sebelum ia menjawab pertanyaan Zayn. "Aku sangat mengerti perasaanmu Zayn, aku akan menjaga jarak dengannya tapi aku tidak mau kau membencinya, ok?"
Zayn menganggukan kepalanya dan tersenyum simpul pada Sofie.
"Bagaimana kabar Ash dan Josh?" Tanya Zayn dengan meletakan piringnya yang sudah kosong di sisi kursi.
"Ash baik-baik saja dan dia lagi benar-benar sibuk, kalau Josh aku tidak pernah mendapat kabar tentangnya lagi, sudah lama dia tidak menghubungi ku." Jawab Sofie mengendikkan bahunya.
Zayn menganggukan kepalanya dan menyeruput air minumnya.
Setelah mereka selesai makan malam bersama di taman belakang Sofie kembali ke kamarnya di antar dengan Zayn.
Seperti malam sebelumnya Sofie meminta Zayn menyanyikan lagu pengantar tidur untuk Sofie sebelum Zayn kembali ke kamar tamu.
Setelah melihat Sofie tertidur pulas Zayn bangkit dari duduknya dan menaikkan selimut hingga dagu Sofie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last First Kiss (Zayn Malik)
RomancePerjuangan cinta seorang Zayn Malik untuk mempertahankan hubungannya dengan gadis yang mampuh membuat hatinya luluh dan mengubah sikap dan sifat Zayn Malik mejadi seseorang yang lebih baik. Dimana cinta Zayn di uji saat kekasihnya tidak mempercayain...