Dengan sedikit terburu-buru aku berjalan ke depan dan segera membukakan pintu dan betapa kagetnya aku saat membuka pintu lansung melihat wajah seseorang yang sangat aku hindari saat ini dan sangat tidak mau aku lihat....
"Kau?!" Ujarku setengah berteriak dengan berusaha menahan air mataku yang sudah ingin terjatuh dan langsung membanting pintu dengan keras dan aku yakin Zayn sangat terkejut melihat reaksiku, terbukti dengan dia terus menggedor-gedor pintu dan meneriakkan namaku.
"Sofie! ada apa Sof?" Tanya Ashleey yang berlari ke arahku dan melihatku menangis di balik pintu.
Aku tidak menjawabnya dan langsung lari ke kamarku dan mengunci pintu tentunya.
Zayn POV
Aku memutuskan untuk kembali ke London malam ini juga, saat the boys dan lainnya sudah terlelap karena pikiranku selalu ke Sofie, aku sangat takut kegilangan gadis yang sangat aku cintai itu. Aku langsung ke bandara dan mengambil penerbangan yang paling cepat dan sekarang aku sudah sampai di London jam depalan pagi.
Tanpa berpikir panjang aku langsung ke rumah Sofie tapi sebelumnya aku membelikannya bouquet bunga kesukaan Sofie, bukan maksud ingin menyogok tapi hanya usaha sedikit tidak salah kan? tentu tidak.
Sekarang aku sudah berada di depan rumah Sofie, aku segera mengetuk pintu rumahnya dan berharap bukan Josh yang membukakannya. Dan benar yang membukakanku pintu bukan Josh melainkan Sofie tapi sikap Sofie yang tak kuharapkan..
"Kau?!" Ujarnya setengah berteriak saat membukakan pintu dan melihatku, detik itu juga Sofie membanting dan menutup pintunya.
Aku terus menghedor-gedor pintu rumah Sofie dan memanggil namanya, aku dapat mendengar Sofie menangis di balik pintu. Sungguh aku merasa pria yang sangat brengsek karena sudah membuat gadis sebaik dan semanis dia menangis hanya karena ku.
Setelah cukup lama aku meneriaki nama Sofie dari luar tiba-tiba pintu rumah Sofie terbuka tapi kali ini yang membukakan pintunya bukan Sofie melainkan Ashleey sahabatnya.
"Silahkan masuk Zayn." Ujarnya dengan membukakan pintu dengan lebar dan aku mengikutinya dari belakang.
"Sofie mana Ash?" Tanyaku yang tidak melihat keberadaan Sofie dan sangat cemas padanya karena reaksinya saat membukakanku pintu.
"Duduklah dulu Zayn, akan ku ceritakan semuanya." Ujarnya, akupun duduk di sofa depan Ash duduk, sungguh aku sangat ingin bertemu dengan Sofie saat ini dan menjelaskan semuanya.
"Aku ingin menjelaskan semuanya pada Sofie Ash." Ujarku paru, aku sungguh khawatir dengan kelanjutan hubunganku aku tidak mau sampai ini berakhir.
"Dari semalam Sofie tidak keluar kamar dan tidak mau makan sama sekali Zayn, ku harap kau bisa mendapatkan maafnya." Ujar Ashleey.
"Boleh aku menemuinya?" Tanyaku penuh harap.
"Sebaiknya seperti itu, hhmm apa itu untuk Sofie?" Tanyanya dengan menunjuk apa yang aku bawa.
"Ya tentu saja." Jawabku tersenyum miris melihat apa yang aku bawa dan berharap Sofie mau menerimanya.
"Semoga kau berhasil, aku hanya memberitahu kau saja, Sofie bukan gadis kebanyakan yang luluh dengan benda seperti itu Zayn, yakinkanlah kalau kau memang tidak ada apa-apa dengan Veronica." Ujarnya memberiku saran dan aku sudah yakin akan hal itu, karena Sofie memang berbeda.
"Terima kasih Ash." Ujarku dan langsung menaiki anak tangga dan sekarang aku sudah berada di depan kamar Sofie.
Aku memcoba mengetuk pintu kamarnya tapi tidak ada jawaban dari dalam, aku sangat khawatir dengan keadaan Sofie sekarang.
"Sofie ini aku, apa kau tidak merindukanku?" Aku berusaha untuk berbicara tidak langsung menjurus ke masalah.
"....."
"Sofie, tolong buka pintunya honey ada yang ingin aku jelaskan." Ujarku lagi.
"....."
"Sofie kumohon jawab aku, jangan seperti ini Sof mari kita selesaikan ini baik-baik." Dan kini aku sudah tidak tahan menahan air mataku.
"Just go away from me Zayn." Jawabnya dengan terisak.
"Kumohon biarkan aku menjelaskan ini padamu Sofie, aku janji setelah kau mendengarkan penjelasanku keputusan ada di tanganmu dan aku akan menerimanya Sofie." Ujarku dan mungkin kini aku sudah menangis.
Author POV
Sofie yang mendengar permohonan dan isakan Zayn sudah sangat tidak tega dan ingin segera memeluk tubuh pria yang sangat ia rindukan.
Beberapa menit Sofie berpikir akhirnya Sofie memutuskan untuk memberi kesempatan kepada Zayn untuk menjelaskan yang sebenarnya.
"Waktumu hanya lima belas menit." Ujar Sofie yang kini sudah membukaka. pintu untuk Zayn dengan keadaan yang sudah tidak menangis lagi.
"Baiklah, tapi apa di depan kamarmu ini?" Tanya Zayn polos dengan menghapus air matanya yang sudah membanjiri wajah tampannya.
"Cepat jelaskan." Ujar Sofie dengan berjalan masuk ke dalam kamarnya dan kembali menutup pintunya.
"Sofie percaya padaku, aku sama sekali tidak melakukan hal yang macam-macam dengannya." Zayn mulai menjelaskan masalahnya dengan duduk di sisi tempat tidur dimana Sofie pun duduk di situ.
"Lalu foto kalian berdua di depan kamar hotel dengan sangat mesra itu masih tidak melakukan apa-apa?" Tanya Sofie membelakangi Zayn.
"Kenapa kau terlalu cepat percaya dengan gosip sih hah?" Kini Zayn mulai susah mengatur emosinya apalagi Sofie dari tadi mengacuhkannya.
Sofie hanya bergeming dan tidak menjawab apapun karena Sofie sangat tidak suka di bentak dan Zayn baru saja membentaknya.
"Hey honey maafkan aku, aku tidak bermaksud membentakmu hanya saja aku tidak tahan dari tadi kau mengacuhkanku." Zayn memohon dan membalikan tubuh Sofie agar Sofie menghadapnya.
"Begini sayang, kemarin saat aku mau mandi tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarku dan karena Harry sedang tertidur maka akulah yang membukakan pintunya dan dengan seenaknya Vero menaruh tanganya di bahuku, tapi aku berani bersumpah kalau aku sama sekali tidak menanggapinya, saat dia menarik wajahku aku langsung melepaskannya dengan kasar jadi gambar yang di ambil paparazi itu tidak sampai selesai honey." Lanjut Zayn dengan mata berkaca-kaca begitupun dengan Sofie.
"Apa aku bisa mempercayaimu Zayn? kalau kau memang mencintainya tak apa jujurlah padaku Zayn, aku akan menerimanya." Sofie menatap mata Zayn. mencari apakah ada kebohongan di mata Zayn dan Sofie tidak menemukan kebohongan disana.
"Kau bicara apa Sofie? aku hanya mencintaimu, tidak ada gadis lain yang aku cintai tentunya selain keluargaku." Ujar Zayn mengelus lembut pipi Sofie.
"Entahlah Zayn aku merasa kita memang tidak di takdirkan bersama." Ucapan Sofie membuat hati Zayn mencelos, seakan tidak ada harapan lagi untuknya hidup.
"Kumohon Sof, kasih aku kesempatan aku akan berusaha tidak akan terjadi lagi." Ujar Zayn yang kini mulai meneteskan air matanya lagi. Mungkin beberapa orang akan menganggapnya pria cengeng tapi itu yang memang Zayn rasakan.
"Zayn..." Ucap Sofie lirih, Sofie sangat bingung untuk menjawab ucapan Zayn, Sofie memang masih sangat mencintai Zayn tapi Sofie takut untuk tersakiti lagi.
"Sofie kasih aku kesempatan sekali lagi, aku akan perbaikin semuanya kita mulai dari awal lagi, please?" Kini suara Zayn semakin paru dan serak.
****
Happy reading and vomment :)
Maaf kalau ceritanya ngebosenin atau kurang bagus, aku cuma seneng nulis aja.. terima kasih buat yang udah mau baca.. aku harap kalian baca dan menyertakan vote yaaa :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Last First Kiss (Zayn Malik)
RomancePerjuangan cinta seorang Zayn Malik untuk mempertahankan hubungannya dengan gadis yang mampuh membuat hatinya luluh dan mengubah sikap dan sifat Zayn Malik mejadi seseorang yang lebih baik. Dimana cinta Zayn di uji saat kekasihnya tidak mempercayain...