Author POV
Harry melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, ia sungguh sudah tidak sabar lagi ingin segera mengetahui siapa pelaku dari kecelakaan Zayn.
Harry sesekali melirik ponselnya yang berbunyi bertanda Liam menelfonnya. Tapi ia mengabaikan telfon dari Liam dan tetap melajukan mobilnya. Ia berpikir mungkin saja Liam menanyakan posisinya saat ini dan menurutnya itu tidak terlalu penting karena ia sudah meminta Liam dan Louis untuk menyusulnya ke kantor polisi.
Setibanya di kantor polisi Harry segera menemui polisi yang bersangkutan.
"Jadi siapa pelakunya pak?" Harry bertanya dengan tangan yang sudah mengepal.
"Mari ikut saya." Harry mengikuti kemana langkah kaki polisi tersebut membawanya. Ingin sekali rasanya ia menghabisi orang tersebut dengan kedua tangannya sendiri. Harry memang sosok yang cuek tapi jika sudah menyangkut orang-orang yang ia sayangi di lukai ia tidak akan segan-segan membunuh orang tersebut.
Kini Harry sudah berada di ruang introgasi, di ruangan tersebut Harry dapat melihat dua sosok pria tegap membelakanginya. Harry mencoba mengamati siapa sosok kedua pria tersebut.
Harry semakin mendekatkan langkahnya dengan tangan yang sudah mengepal.
"Kau?!" Pekik Harry saat melihat siapa sosok dari salah satu pria tersebut.
***
Sofie masih setia menunggu Zayn sadar dari komanya. Ia masih memeluk telapak tangan Zayn yang tidak di infus dengan terus menatap wajah Zayn yang terlihat pucat tapi masih terlihat tampan baginya.
Sofie sudah memberi kabar kepada keluarga Zayn dan besok keluarga Zayn akan datang menjenguk.
Kini Sofie berada di kamar rawat Zayn di temani oleh Niall yang tengah menikmati chips nya, sesekali Niall mengajak Sofie untuk bercanda tapi Sofie hanya menanggapinya dengan seadanya.
"Niall apa kau tau siapa pelakunya?" Tanya Sofie tanpa mengalihkan pandangannya dari wajah Zayn.
"Tidak Sofie, Harry meminta ku untuk menjagamu di sini jadi aku tidak dapat melihat siapa pelakunya." Jawab Niall masih dengan posisi yang sama.
Sofie menarik nafasnya dan menghembuskan dengan pasrah. Ia hanya ingin Zayn bangun dari komanya, ia lebih suka melihat Zayn yang selalu menjahilinya dan menggodanya daripada melihat Zayn terbaring lemas dan tak dapat berbuat apa-apa.
Jemari Sofie mulai mengusap punggung tangan Zayn yang terus berada di genggamannya.
Perlahan tapi pasti Sofie dapat merasakan tangan Zayn memberikan respon walau hanya sedikit. Dan itu membuatnya bahagia bukan kepalang. Sofie mengembangkan senyuman manis di bibirnya dan sedikit lebih mendekatkan tubuhnya pada wajah Zayn.
"Zayn, kau sudah sadar?" Niall yang mendengar Sofie bertanya pada Zayn pun segera menghampiri Zayn dan Sofie dengan semangat.
"Zayn, kau benar-benar sudah sadar? Oh thank GOD." Niall langsung memeluk Zayn yang masih terbaring di kasurnya.
Zayn membalas pelukan Niall dengan sebelah tangannya dan tersenyum tipis. "Memang berapa lama aku tak sadar? sampai kau merindukan ku seperti ini." Goda Zayn pada Niall.
Sofie tak habis pikir pada tunangannya ini, saat baru sadar pun ia sudah bisa menggoda orang lain.
"Lama sekali, sampai-sampai aku harus membeli makanan karena semuanya sudah habis." Zayn terkekeh mendengar jawaban dari Niall.
Kini pandangan Zayn beralih pada gadis cantik nan manis yang sedari tadi berdiri di sebelah tempat tidurnya. "Hey gadis manis, aku sangat merindukanmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Last First Kiss (Zayn Malik)
RomancePerjuangan cinta seorang Zayn Malik untuk mempertahankan hubungannya dengan gadis yang mampuh membuat hatinya luluh dan mengubah sikap dan sifat Zayn Malik mejadi seseorang yang lebih baik. Dimana cinta Zayn di uji saat kekasihnya tidak mempercayain...