Zayn POV
Hari ini hari yang akan menjadi hari special untukku dan Sofie, aku sudah meminta bantuan the boys untuk menyiapkan surprise untuk Sofie, hari ini aku akan melamarnya untuk menjadi istriku.
Aku sudah memberitahu seluruh keluarga besar ku dan juga ke kedua orang tua Sofie, awalnya kedua orang tua Sofie berpikir ini terlalu cepat, tapi apa salahnya bukan? lebih cepat akan lebih baik. Lagi pula aku tak ingin ada pria lain yang akan merebutnya dariku.
kurang lebih satu bulan aku mempersiapkan ini bersama the boys dan dibantu As. Beberapa kali Sofie marah karena merasa aku tak ada waktu lagi untuknya. Tapi aku yakin dia akan senang jika mengetahui alasannya.
Author POV
Kini Zayn tengah meminta keempat sahabatnya untuk kembali mengecek segala yang sudah mereka persiapkan karena malam ini juga Zayn akan menjemput Sofie dirumahnya untuk ia bawa ke tempat yang sudah ia siapkan untuk melamar Sofie.
"Zayn menurutku makanan ini harus ada saat pernikahanmu nanti." Ujar Niall yang sedang melihat-lihat majalah makanan.
"Aku meminta mu untuk mengecek yang kurang malam ini Niall bukan untuk acara pernikahanku nanti." Balas Zayn tanpa mengalihkan wajahnya dari layar ponsel.
"Jangan dengarkan Niall lagi Zayn, dia pikir tamu mu sama sepertinya yang tukang makan." Tambah Harry yang sedang merapihkan rangkaian bunga.
"Hey tamu itu adalah raja, jadi kau harus memperlakukan mereka seperti raja Zayn, jangan dengarkan Harry dia tidak tau apa-apa." Balas Niall tak mau kalah.
"Guys bisakah kalian tidak berdebat? aku sedang pusing menanggapi pertanyaan-pertanyaan Elle." Protes Louis yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya.
"Memang Elle bertanya apa sampai kau pusing seperti itu?" Tanya Liam yang tengah mengecek pakaian yang akan mereka kenakan malam ini.
Louis tampak frustasi dengan layar ponselnya. "Elle terus menerus bertanya mengenai penampilannya untuk malam ini, katanya aku harus serasi dengannya."
"Sebenarnya acara lamaran ini untuk Zayn dan Sofie apa untukmu dan Elle, huh." Ledek Harry terkekeh.
"Aku tau kau datang sendiri jadi kau tak harus serasi dengan siapapun Hazz." Balas Louis tak mau kalah.
Harry tampak kelabakan dengan ledekan Louis. "Siapa bilang aku datang sendiri?"
"Memangnya gadis mana yang akan kau bawa? kau kan sedang tidak dekat dengan siapa pun." Ceplos Niall polos.
"Lihat saja nanti malam." Jawab Harry tampak ragu tapi ia berusaha tampak percaya diri.
Zayn dan Liam hanya menjadi penyimak yang baik dan menggelengkan kepala.
"Guys kalian tau? majalah ini membuatku lapar." Gerutu Niall dengan menutup majalah yang sedari tadi ia lihat.
"Hey jangan salahkan majalahnya, tapi salahkan perutmu itu." Ledek Harry.
"Aku serius Hazz, majalah ini semuanya berisi makanan dan itu membuatku lapar, apa kalian ingin makan diluar?"
Suasana pun hening tak ada yang menanggapi pertanyaan Niall.
"Oh common guys, kalian tidak lihat keadaan ku sudah sekarat?" Rengek Niall.
Harry pun berdecak pinggang "hey Niall, kau tidak dikasih makan seminggu pun tak akan mati, lihat persediaan lemak ditubuhmu itu."
Dengan refleks Niall melihat kearah perutnya. "Ini tidak seperti yang kau kira Hazz, ayolah aku lapar."
"Kau tidak lihat kita sedang sibuk Niall? memang tidak ada makanan didapur?" Akhirnya Liam angkat bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last First Kiss (Zayn Malik)
RomancePerjuangan cinta seorang Zayn Malik untuk mempertahankan hubungannya dengan gadis yang mampuh membuat hatinya luluh dan mengubah sikap dan sifat Zayn Malik mejadi seseorang yang lebih baik. Dimana cinta Zayn di uji saat kekasihnya tidak mempercayain...