"Zayn!?" Tiba-tiba terdengar seseorang yang memanggil nama Zayn dengan jarak yang tidak terlalu jauh dari Zayn dan Sofie berdiri.
Sontak Sofie dan Zayn membalikan tubuh mereka secara bersamaan dan seketika Sofie melepaskan pelukannya dari Zayn.
Zayn menatap sosok gadis yang berdiri tak jauh darinya dan Sofie. Ia merasa pernah mengenal wajah gadis ini, tapi ia tidak ingat siapa namanya.
Sementara itu Sofie melihat gadis tersebut dengan Zayn secara bergantian. Ia berusaha untuk tidak berpikir yang macam-macam pada Zayn
'Ingat Sofie, Zayn sudah menjadi tunanganmu. Jangan berpikiran yang macam-macam.' Gumam Sofie dalam hati.
Perlahan gadis itu tersenyum pada Zayn tapi tidak pada Sofie, mata gadis itu hanya tertuju pada Zayn. Zayn bingung haruskah ia membalas senyuman gadis itu? ia khawatir akan membuat Sofie curiga.
Zayn berpikir sejenak dari mana gadis ini dapat tau tempat favoritenya, walaupun ini adalah tempat umum setaunya tak ada yang berkunjung ke sini selain dirinya.
"Kau pasti tidak mengingatku." Perlahan gadis itu mendekati Zayn. Sofie ingin menggeserkan sedikit tubuhnya agar tidak mengganggu privasi Zayn, tapi tangan kokoh Zayn menahan lengan Sofie agar tetap berasamanya.
"Kau siapa?" Sofie nampak bingung saat ini, ia mengira Zayn akan mengenal gadis yang ada di hadapannya.
Gadis itu tersenyum miris. "Aku Felice teman sekelasmu saat SHS Zayn." Zayn memutar kembali memorinya saat ia masih sekolah dulu, tapi ia benar-benar tidak ingat siapa gadis ini.
Zayn menaikkan sebelah alisnya tanpa mengeluarkan sedikitpun suara.
Kini jarak di antara Felice dengan Zayn dan Sofie tidak lah jauh. Sofie dapat melihat wajah Felice dengan jelas yang dapat di kategorikan cantik.
"Kau pasti sudah lupa Zayn, aku gadis yang pernah kau tolong saat teman-teman membully ku. Dulu aku memang hanya gadis culun yang yang tidak memiliki teman berbeda dengan yang sekarang." Jelas Felice yang kali ini melirik Sofie.
Sofie tersenyum tipis pada Felice dan tanpa ia sangka Felice membalas senyuman tipisnya.
Zayn mencoba mengingat kejadian di masa lalunya dan kini ia dapat mengingat kejadian yang di maksud oleh Felice. Ia memang pernah menolong seorang gadis culun dan di kucilkan dengan teman-teman yang tak ia sangka gadis culun itu telah berubah menjadi sosok gadis normal pada umumnya yang peduli pada penampilan.
Zayn ingat saat itu ia tengah berjalan bersama seorang teman laki-lakinya di lapangan dan saat ia sedang berjalan menuju koridor sekolah ia melihat gadis culun yang memakai kaca mata tebal dan rambut yang di ikat kuda sedang di bully beberapa gadis yang dapat di kategorikam populer di sekolah.
Tanpa pandang bulu Zayn langung menolong gadis itu dan menyuruh para gadis populer itu untuk pergi, Zayn pun mengancam mereka untuk tidak membully gadis berkacamata tebal ini lagi.
Setelah Zayn membantu gadis culun itu ia langsung pergi tanpa berkenalan terlebih dulu. Zayn memang seorang pria yang tak banyak omong dan di kenal dengan pria yang sangat dindin di sekolahnya.
"Ah ya aku ingat sekarang." Zayn menanggukan kepalanya dan di balas senyuman dari Felice.
"Aku selalu mengikuti beritamu Zayn, aku sudah dapat mengira jika kau nanti akan menjadi seorang yang terkenal, dan benar saja perkiraanku." Ujar Felice dengan sedikit terkekeh.
"Hhmm bagaimana jika kita mengobrol dengan makan sesuatu mungkin? Zayn kau membawa makanan kan?" Sofie mulai merasa tidak nyaman dengan suasana akward seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last First Kiss (Zayn Malik)
RomancePerjuangan cinta seorang Zayn Malik untuk mempertahankan hubungannya dengan gadis yang mampuh membuat hatinya luluh dan mengubah sikap dan sifat Zayn Malik mejadi seseorang yang lebih baik. Dimana cinta Zayn di uji saat kekasihnya tidak mempercayain...