Sophia POV
Sudah Empat hari aku lalui hariku tanpa Zayn, tapi kami selalu berhubungan lewat sosmed, yaaa itu karena Zayn selalu menyempatkan waktuna untuk menghubungiku walaupun hanya sebentar.
Aku lewati hariku seperti biasa, seperti pergi ke kampus dan terkadang Lista main ke rumahku dan bertemu dengan Ashleey. Aku sangat beruntung karena Ashleey masih di rumahku karena masa cutinya tinggal seminggu lagi dan itu artinya Ashleey akan kembali seminggu lagi.
Hari ini aku selesai kuliah tepat jam makan siang dan seperti biasa aku langsung pulang ke rumah karena Ashleey selalu menyuruhku untuk menemaninya makan siang di rumah.
"Sof, bagaimana kabar dad dan mom?" DEG ! pertanyaan Ashleey sukses membuat hatiku mencelos.
Jujur saja hubunganku dengan kedua orang tuaku tidaklah harmonis, walaupun aku selalu bersikap manis di hadapan rekan bisnis dad dan mom tetap saja itu hanya acting belaka, dan itu alasan mengapa aku lebih memilih tinggal sendiri dan memilih untuk kuliah jauh dari tempat asalku.
Sejujurnya aku sangat menyayangi dad dan mom hanya saja kondisi yang membuatku tidak bersikap layaknya seorang anak yang baik, semenjak bisnis dad dan mom sedang naik mereka terlalu sibuk dengan urusan mereka dan setiap mereka pulang kerja selalu saja ada keributan di rumah. Aku selalu mendengar mereka bertengkar dari kamarku, mereka mengira aku sudah tidur setiap mereka pulang ke rumah karena memang dad dan mom selalu saja pulang larut.
Aku bersusaha untuk berfikir positif karena Ashleey dan Josh yang selalu menemaniku dan memberikanku nasehat kalu dad dan mom melakukan ini karena mereka sayang denganku dan ingin kebutuhanku selalu terpenuhi, dan itu terbukti dengan dad dan mom selalu mengirimkanki uang melalui ATM dan memberikanku credit card yang mungkin takkan pernah habis kalau aku menggunakannya, sayangnya aku sama sekali tidak berminat untuk menggunakan itu semua, aku hanya memakai seperlunya untuk kebutuhan hidupku dan pendidikanku.
"Sofie, kau kenapa hey?" Tanya Ashleey dengan melambai-lambaikan tangannya didepan wajahku dan itu membuatku tersadar dari lamunanku.
"Baik-baik saja, mungkin?" Jawabku dengan mengecilkan volume suaraku dikata terakhir.
"Jangan bilang kau tidak pernah menghubungi dad dan mommu ?" Tebak Ashleey yang seratus persen benar, untuk apa aku menghubungi mereka? apa mereka akan peduli padaku? dan apa mereka butuh kabar dariku? kurasa tidak.
"Apa mom dan dad membutuhkan kabar dariku? kurasa tidak." Jawabku berusaha untuk tenang dan tidak menangis.
"Sofie kau tidak boleh seperti itu bagaimanapun juga mom dan dad pasti menunggu kabar darimu." Ujarnya dan kini wajah Ashleey sudah mulai serius.
"Tapi dad dan mom sama sekali tidak pernah menghubungi ku Ash, mereka selalu saja mengirimkanku uang tanpa menanyakan kabar dariku, sungguh aku tidak membutuhkan uangnya Ash, yang aku ingin hanya mereka." Jawabku dan kini aku sudah tidak sanggup menahan air mataku.
"Sabar Sofie, aku yakin mereka sangat menyayangimu, cobalah untuk menghubunginya, aku juga yakin kalau kau sangat merindukan mereka." Ujar Ash dengan mengusap pundakku.
"Sudahlah kau habiskan mananmu dan aku ingin ke kamar, aku sangat lelah." Jawabku dan langsung jalan menuju kamarku.
Saat di kamar aku menyandarkan tubuhku di sebuah kursi gantung yang terletak di ujung balkon kamarku, dan aku mulai merenung mengenai kedua orang tuaku.
Jujur aku memang sangat merindukan mom dan dad, aku sangat ingin bertemu dan memeluk mereka, tapi apa mereka mempunyai waktu untuk bertemu dan menemaniku walaupun hanya sebentar?
Apa yang harus aku lakukan ya tuhan.
Aku pejamkan mataku yang sudah mulai terasa basah karena air mataku, dan pikiranki melayang entah kemana saat pintu kamarku ada yang mengetuk dan aku yakin pasti itu Ashleey.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last First Kiss (Zayn Malik)
RomancePerjuangan cinta seorang Zayn Malik untuk mempertahankan hubungannya dengan gadis yang mampuh membuat hatinya luluh dan mengubah sikap dan sifat Zayn Malik mejadi seseorang yang lebih baik. Dimana cinta Zayn di uji saat kekasihnya tidak mempercayain...