Author POV
Hari demi hari di lewati Sofie dengan sedikit berat. Pikirannya terus membayangi Zayn. Ia selalu menyibukkan dirinya agar tidak memikirkan Zayn yang sudah tidak pernah menghubunginya lagi.
Sofie selalu di temani oleh Lista dan Sam. Terkadang Sofie merasa sangat bersalah dengan Sam karena Sam terlalu baik pada Sofie sedangkan Sofie tetap tidak bisa membalasa kebaikan Sam.
Sofie pun menghindari sosial media dan tv karena ia tak ingin melihat gosip yang memberitakan Zayn dengan Veronica. Karena ia tahu setiap harinya akan ada berita baru yang memberitakan Zayn dengan Veronica.
Ketahuilah Zayn yang jauh dari Sofie pun selalu memikirkan Sofie, meskipun ia tidak pernah menghubungi Sofie dan menanyakan kabarnya secara langsung tapi Zayn selalu meminta temannya yang berada di London untuk mengawasi Sofie.
Walaupun Zayn dan Veronica selalu tertangkap kamera berdua dengan paparazi, Zayn sama sekali tidak melupakan Sofie sedetik pun karena ia juga tidak menginginkannya.
Kini Zayn dapat merasa sedikit lega karena masa pura-puranya tinggal bertahan beberapa hari lagi karena empat hari lagi Zayn sudah kembali ke London dan itu artinya ia akan bebas dari sandiwara yang menurutnya konyol ini.
"Aku lelah sekali hari ini." Keluh Niall saat mereka baru selesai mengisi acara dan kini mereka sedang berada di mobil yang akan mengantarkan mereka kembali ke hotel.
Veronica yang mengisi satu acara dengan mereka pun ikut di mobil Zayn, Louis dan Niall berada. Selama di perjalanan Zayn tidak bisa diam karena Veronica terus mencoba bersandar di bahunya.
Harry yang duduk di belakang Zayn sangat geram melihat Veronica yang tidak bisa menghargai perasaan Sofie. Harry memgepalkan tangannya dan melihat tajam ke arah Veronica dan Zayn yang membelakanginya.
Ia sudah mempunyai rencana untuk berbicara berdua dengan Veronica setelah sampai di hotel nanti dan Veronica pun sudah menyetujui tawaran Harry. Awalnya Veronica enggan untuk menerimanya tapi Harry terus mendesaknya.
Skip~
Harry sudah menunggu Veronica di restaurant hotel tempat mereka menginap. Setelah Harry menunggu Veronica selama setengah jam, akhirnya Veronica pun datang dan segera duduk di depan Harry dengan menenteng tas kecilnya.
"Kau sudah lama? maaf aku harus ganti baju dulu." Veronica meletakkan tas kecilnya di atas meja dan menatap Harry serius.
Harry merubah posisi duduknya dari bersandar santai di kursinya kini menegakkan bahunya agar lebih dekat dengan Veronica.
"Ya aku mengerti, itu sudah aku pesankan minuman untukmu. Aku memintamu ke sini karena ada yang ingin aku bicarakan."
Veronica menganggukan kepalanya dan menyeruput sedikit minuman yang sudah Harry pesan untuknya.
"Apa yang ingin kau bicarakan? tidak biasanya kau memintaku seperti ini." Harry nampak berpikir, terlihat wajahnya mulai serius.
"Aku ingin memintamu untuk merelakan Zayn bersama Sofie." Veronica membelalakan matanya seolah tak percaya seorang Harry rela meluangkan waktunya untuk membahas hal yang bukan urusannya.
Harry yang melihat reaksi Veronica pun kembali angkat bicara. "Aku tau ini berat untukmu Ver, tapi apa kau ingin melihat orang yang kau cintai tidak bahagia?"
Lagi-lagi Veronica tidak dapat berucap apapun mendengar perkataan Harry. Di dalam hati kecilnya ia menyadari jika bahagia Zayn adalah Sofie tapi logikanya mengatakan kalau ia harus memiliki Zayn.
"Kau tau Ver? sebenarnya aku juga mencintai Sofie, tapi aku tahu bahagia Sofie adalah Zayn. Dan aku tidak akan merebut Sofie dari Zayn walaupun aku bisa, tapi aku tak ingin melakukannya. Kau tahu kan berita yang mengabarkan Zayn pernah menyelamatkan nyawaku dari tabrakan maut itu? itu lah alasan aku tak ingin merebut Sofie dari Zayn." Veronica mendengarkan perkataan demi perkataan yang keluar dari mulut Harry.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last First Kiss (Zayn Malik)
RomancePerjuangan cinta seorang Zayn Malik untuk mempertahankan hubungannya dengan gadis yang mampuh membuat hatinya luluh dan mengubah sikap dan sifat Zayn Malik mejadi seseorang yang lebih baik. Dimana cinta Zayn di uji saat kekasihnya tidak mempercayain...