Chapter 02

4.7K 212 3
                                    

~Bertemu cogan awewek~

'Empat Sejoli' tersebut berjalan menuju kelas, tiba-tiba mereka di hadang oleh empat cowok yang tadi berada duduk di meja belakang kantin. Bella, Candra, Cassandra mulai menjalankan aksinya ketika berhadapan dengan cogan. Mereka bertiga tersenyum malu sambil menggigit bibir, terkecuali Vistia yang hanya diam.

"Kalian anak kelas 10 kan? Yang baru netas itu," Rey menyunggingkan senyumnya miring.

"Iya, kenapa emang nya ada masalah buat lo?" Vistia sengaja menekankan kata 'lo' yang seharusnya adalah kata 'kakak' karena Rey usianya lebih tua dibanding dirinya.

"Wuiiih, adek kelas baru netas aja udah songongnya kayak gitu. Sikat aja, Rey!" Aldo--salah satu sahabat Rey ikut membela Rey atas perlakuan Vistia yang tidak sopan itu.

Rey menaikkan sebelah alisnya, "Lo siapa disini. Belum kenal gue siapa?!"

Ketiga sahabat Vistia saling memandang, takut akan terjadi keributan. Apa kata murid lain jika baru masuk saja sudah memulai masalah, dengan kakak kelas.

"Gue gak tau dan gak mau tau siapa lo!"

Ketiga sahabat Vistia maupun Rey terperangah kaget.

"Udah, Vis, kita cabut aja yuk!" Ajak Bella untuk melerai pertengkaran mereka.

"Percuma lo pada ngajak temen lo ini pergi kemana pun, karena Rey, sahabat gue nih gak akan ngebiarin gitu aja orang yang udah berlaku gak sopan terhadap dia," Celetuk Bryan--yang juga merupakan sahabat Rey.

Oh jadi nama dia Rey, nama nya perfect banget dah -Batin Bella

Rey, cocok banget sama mukanya yang ganteng-ganteng menggemaskan -Batin Cassandra

Abang Rey.. Uumm.. Ganteng parah dahh -Gumam Candra

"So? Gue harus pergi dan lupain aja kejadian ini. Karena gue males cari masalah apalagi dengan status gue yang masih ya bisa dibilang murid baru."

Vistia melangkahkan kakinya, namun tangan kekar Rey berhasil mencekal pergelangan tangannya membuat dia meringis kesakitan

"Lepasin!" Vistia berhasil melepaskan cengkraman jahanam dari tangan Rey, dia melihat tercetak tanda merah di pergelangan tangannya.

Rey maju satu langkah mendekati Vistia, "Dengar baik-baik omongan gue. Gue, Rey, gak akan tinggal diam untuk orang yang udah menginjak-injak harga diri. Termasuk lo! Tunggu pembalasan gue nanti." Sembari menunjuk jari telunjuknya di depan wajah Vistia.

Vistia menepis kasar jarinya, "Oh ya? Gue tunggu pembalasan lo." Tersenyum miring dan memberi intrupsi kepada ketiga sahabatnya untuk pergi dari tempat itu.

"Aaarrgghhhh!" Rey mengacak-acak rambutnya.

"Siapa sih tuh cewek, berani banget lagaknya." Kata Aldo sembari memegang bahu Rey.

"Berani bener tuh cewek, baru aja sehari masuk disini udah bikin masalah. Lagi gitu berani sama Most Wanted pula," Balas Bryan. Rizan sedari tadi hanya diam tidak ingin mencampuri urusan yang menurutnya tidak terlalu penting.

Rey tersenyum miring, "Liat aja tuh cewek abis di tangan gue!"

Rizan membelalakan matanya kaget dengan perkataan Rey baru saja, "Maksud lo? Lo mau apain tuh, eh hati-hati anak orang, Rey"

Rey menepuk punggungnya, "Udah lo tenang aja, gue tau batasan kok untuk gue berlaku keras ke cewek."

"Cabut"

Rey berjalan memimpin ketiga sahabatnya yang mengekor di belakangnya.

Zona Nyaman Seorang Badboy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang