Pagi itu Vistia hendak turun dari kasur kingsize nya itu tetapi terhenti ketika ponsel Vistia berdering.
Siapa sih pagi pagi udah nelfon huh!
Lalu dibukanya ponsel itu terdapat nama Rey di layar ponselnya
Rey is calling...
"Oh si rey rupanya" sambil menguapkan mulutnya.
"Hm..hallo.." dengan nada sedikit lemas
"Hallo Vis, pagi ini gue jemput yah kita berangkat bareng." Vistia menjawab cepat
"Eh gak usah Rey, gue bareng bokap aja kayak biasa."
"Sayangnya gue gak terima penolakan, udah pokoknya jam 6:15 gue udah sampe di rumah lo. Bye, love you mygirl." sambil mematikan sambungannya sebelum Vistia menjawab
'dasar cowok pemaksa!' ucap lirih Vistia.
Kemudian Vistia segera beranjak dari tempat tidur dan pergi menuju kamar mandi, jalannya meliuk liuk karena masih sedikit ngantuk.
Setelah beberapa menit kemudian ia keluar dan berganti pakaian. Setelah itu ia berdandan cantik dan rapi,entah kesambet setan apa.
Pokoknya hari ini gue harus tampil beda
Ucapnya sambil menatap dirinya di kaca. Setelah 10 menit sudah, ia turun ke bawah untuk sarapan pagi. Ia dikejutkan dengan kedatangan Rey
'loh dia kok udah dateng sih, katanya jam 6:15 sekarang aja baru jam 6.00 . huft'
"Pagi mah,pah"
"Pagi juga sayang, ini ada teman kamu juga kok ga di sapa" Vistia menggaruk tengkuk dan tertawa.
"Hehe iya deh iya,pagi rey" sambil menunjukkan deretan giginya yang rapih.
"Pagi juga Vis." membalas dengan senyuman.
"Udah sekarang kamu duduk kita sarapan bersama." Saat semua sedang sibuk makan, tidak ada yang memulai bicara. Seketika hening . Saat beberapa menit sudah mereka sarapan, Rey meminta ijin kepada kedua orang tua Vistia untuk mengantar sekaligus menjemput Vistia.
"Om,tante mulai hari ini dan seterusnya saya boleh tidak untuk mengantar dan menjemput Vistia?"
Sopir pribadi gue baru aseekk, Batin Vistia
"Apa gak keberatan nak Rey?" Rey dengan cepat menggeleng.
"Engga kok om,tante saya malah senang bisa sedikit membantu om dan tante" Vistia menyenggol Rey tetapi Rey menghiraukannya.
"Oh yaudah kalo gitu, makasih banyak ya nak Rey"
"Iya tante , om sekarang kita pamit ya. Assalamualaikum"
"Iya mah pah kita pamit Assalamualaikum.."
"Waalaikumsalam" ucap mamah papah Vistia
"Hati hati kalian."
"Iya tan"
"Iyaa mah" sambil keluar menuju motor Rey.
Saat di perjalanan Vistia membuka percakapan
"Lo apaan sih pake segala mau anter jemput gue segala"
"Gak masalah buat gue, toh sekarang kita kan resmi pacaran."
"Ya tapi kan gue masih ada duit buat naik angkot kalo misalkan orang tua gue gak bisa jemput"
"Simpen aja, gue tau lo suka makan. Buat jajan dikantin aja noh" sambil tertawa kecil. Vistia mengerucutkan bibirnya dan mengetuk pelan helm Rey.
"Gak lucu, please deh!"
Semua kembali hening.
●●●●
Sesampainya di sekolah, Rey memarkirkan motornya dan berjalan beriringan disamping Vistia. Tak heran banyak murid yang melihat ke arah mereka dan ada sedikit yang berbicara.
Itu si Rey sama Vistia udah jadian? Kok tumben jalan barengan gitu
Ih apa apaan sih Vistia! Jadi cewek genit banget. Itu kan bojoku
Siap siap peje nih
Kira kira seperti itu, tetapi mereka tidak menghiraukan dan terus berjalan. Rey mengantar Vistia sampai di depan kelasnya.
"Makasih" tersenyum dengan wajah yang menggemaskan.
"Iya sama sama, belajar yang rajin ya sayang." sambil mengelus pelan rambutnya dan pergi meninggalkan V Vistia. Vistia pun segera masuk ke dalam kelasnya, tiba tiba teman kelasnya yang bernama Itsna bertanya menghampiri padanya
"Eh vis, lo beneran jadian sama si playboy itu?"
"Iya kemarin."
"UHUY PEJE PEJEH. LANGGENG YA."
"Ah elah elu kalo gini langsung. Iya iya makasih" kemudian Itsna kembali ke tempat duduknya.
3 sahabat Vistia datang dan menyerbu berbagai pertanyaan.
"Uwuwu ada yang udah jadian nih sama mostwonted sekaligus playboy sekolah ini." ucap Bella sambil bertepuk tangan jahil.
"Peje nya donggg Vis" ucap Cassandra
"Iya nih kita kan sahabatan, masa lupa gak kasih kasih ke kita." ucap Candra. Vistia pun menjawab
"Huh kalian tuh! Sama aja kayak teman lainnya, giliran minta pj aja pada semangat kek liat cogan"
"Pastiii donggg" ucap ketiganya bersamaan.
"Oke deh istirahat gue traktir makan plus minum" sambil membuka tas nya karena bel masuk sudah berbunyi
"Siap" ucap ketiganya kembali dengan tangan hormat.
●●●●
Saat bel istirahat berbunyi, ke empat sejoli dengan segera pergi ke canteen karena hari ini Bella, Cassandra, dan Candra mendapat makan dan minum dengan gratis.
Mereka berempat berjalan bersama, semua mata kebanyakan mulai dari kakak kelas dan adek kelas menatap sinis Vistia dan ada juga yang membicarakan karena hampir seluruh siswa di SMA Garuda sudah mendengar tentang hubungan Vistia dan Rey, tetapi Vistia hanya pura pura tidak mendengar dan tetap melangkahkan kakinya kembali.
"Guys, lo semua duduk diem disitu cari meja kosong gue mau pesen makanan sama minumannya dulu." ucap Vistia
"Ok jangan pake lama haha." ucap Cassandra.
Candra hanya mengotak atik ponsel miliknya dan Bella sedang mengetuk ngetuk meja dengan kukunya sambil menyangga wajah dengan tangan kirinya. Tak lama pesanan telah sampai.
"Nih dateng, buru ambil satu satu"
"Yeay! Thanks Vistia."
"Iya udah gak usah banyak bacot. Makan gih keburu jam istirahatnya habis." tanpa mengeluarkan satu kata pun, mereka melahap dengan santai.
Saat sedang menikmati, Vistia melihat Rey sedang menghampirinya.
"Hai sayang" ucap Rey
"Uhukk..uhukk batuk gue." sindir Bella
"Pacaran jangan di kantin dong" sindir Cassandra dan Candra, "Iya nih di hotel sekalian aja sono".
Vistia hanya menyipitkan kedua matanya pertanda ia sedang memarahi sahabatnya 'bacot deh!' . Kemudian sahabatnya kembali melanjutkan makan.
"Ya ada apa rey?" tanya vistia
"Sini aku suapin, aaa..' "
"Apa sih Rey jijik tau pake 'aku-kamu' an segala. Lagian gue juga bisa makan sendiri kok."
"Ya deh gue balik aja, makan yang banyak."
Rey meninggalkan Vistia dan kembali pada teman temannya. Di satu sisi ada seorang cewek yang melihat kejadian tersebut dan mulai bergejolak api di dalam hatinya, dia adalah Dinda mantan gebetan dari Rey. Yang masih belum bisa move on darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zona Nyaman Seorang Badboy [END]
Teen FictionRey, seorang Most Wanted Boy yang sering dijadikan bahan pembicaraan oleh siswa siswi disekolahnya karena sikap yang menunjukkan seorang badboy. Akhir akhir ini dia sedang sibuk untuk mencari kekasih dan mencari tambatan hati yang nyaman. Dia berkel...