Chapter 10

3.3K 154 0
                                    

Mungkin di bab ini dan bab 11 alur ceritanya akan lebih panjang karenaa?? Yagitulah 😂 nanti bakalan ngerti kok. Makanya stay selalu di Zona Nyaman Seorang Badboy. Thanks juga yang sudah membaca dan memberi vote, karena kalau bukan karena kalian entah cerita ini akan berhasil atau tidak. Yang pasti selalu stay disini ajaaa ya! Mon maaf bila author banyak kesalahan penulisan atau perkataan yang kurang baik😇🙏.. Selamat membaca readers❤!!

Saat Vistia dkk kembali menuju kelas, tiba tiba ada seorang wanita dengan 2 temannya menghalangi jalan mereka. Kemudian cewek yang bernama Dinda bertanya pada geng Vistia.

"Disini ada yang namanya Vistia?" semua terdiam dan bingung, untuk apa dia mencari Vistia dan juga Vistia yang sempat berfikir

ngapain nyari gue. Kemudian Vistia sendiripun angkat bicara.

"Gue yang namanya Vistia, kenapa" Lalu dinda dkk menghampiri Vistia dan dilihatnya dari ujung kaki sampai ujung kepala.

"Oh elo yang namanya Vistia. Penampilannya sih biasa aja ya guys cuma tampang muka aja!" Dinda tertawa sinis pada Vistia

"Eh maksud lo apa ngerendahin Vistia gitu?" ucap Bella sambil mendorong bahu kanan Dinda.

"Udah udah Bell, jangan pake emosi ngapain ngeladenin orang kayak dia."

"Ups jijik iyuh" sambil mengibas ngibas baju yang dipegang Bella dengan tangannya. Lalu Dinda melanjutkan pembicaraannya

"Ternyata lo belum tau siapa gue?" Maju mendekati Vistia dan mengangkat dagunya dengan jari telunjuk. "Dengerin gue baik baik, gue adalah mantan terindah nya Rey. Gue masih cinta sama dia, dan sebaliknya pula. Jadi jangan coba coba lo buat ambil Rey dari gue!" menurunkan kembali jarinya dari dagu Vistia.

"Hahaha! Bodoh! Rey udah jadi milik gue. Lo bisa apa? Toh lo juga udah mantan gak ada sangkut pautnya lagi sama Rey."

Plak!

Sebuah tamparan melayang di pipi mulus Vistia

"Liat aja, gue bakal buat perhitungan sama lo! Cus guys kita tinggalin sampah sampah ini." sambil berjalan meninggalkan Vistia dkk. Vistia hanya diam dan masih setia memegang pipi kirinya.

"ANJIR LO SEMUA!" Teriak Bella

"Lo gak apa apa Vis?" Tanya Cassandra

"Enggak, gue gapapa kok."

"Beneran? Itu tanda merah bekas di pipi lo, pasti sakit." ucap Candra sedikit linglung yang kemudian disenggol lengannya oleh Bella.

"Beneran gak papa, yaudah yuk kita ke kelas." Mereka berempat kembali menuju kelas.

Sesampainya di kelas mereka duduk dan menyiapkan pelajaran untuk 20 menit yang akan datang. Tetapi Vistia seperti sedang memikirkan masalah, terpaksa ia butuh waktu sendiri untuk merenungi.

"Guys, gue ke toilet dulu ya, bentaran kok."

"Gak mau ditemenin sama kita kita? Nanti kalo dinda dkk itu nyakitin lo lagi gimana" cerocos Bella

"Tenang aja, gue kuat kok gausah peduliin gue. Bye" sambil meninggalkan sahabatnya.

Saat sampai di toilet ia memasuki kamar mandi, setelah beberapa menit ia keluar dari kamar mandi dan berdiri di depan kaca sambil memegangi pipi yang tadi baru saja yang terkena tamparan

shit! perih pipi gue

Setelah itu ia mencuci muka. Saat ia akan membalikkan badannya, Dinda sudah berada di belakangnya entah sejak kapan. Tetapi ia hanya seorang dia karena ingin bertatap 4 mata saja dengan Vistia.

Zona Nyaman Seorang Badboy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang