Chapter 50

1.3K 75 23
                                    

Happy reading...

Berkumpul bersama teman atau sahabat adalah momen yang paling indah untuk seusia remaja. Selain bisa bersenda gurau, kita juga bisa saling sharing dan bertukar cerita.

Untuk hari ini, entah apa yang sedang ketiga gadis ini lakukan--Bella, Candra, Cassandra. Mereka terus berpose ria dan sesekali mengeluarkan lidah agar hasil foto nampak lebih menarik. Mereka juga tak segan berpose konyol agar fotonya tidak terlihat begitu bosan. Namun, lain hal nya untuk Vistia.

"Vis, foto yuk, ah, buat kenang-kenangan satu tahun ke depan kelulusan kita."

"Iya, ayolah, seminggu lagi kita resmi jadi anak kelas XI, nih."

Cassandra masih sibuk berfoto.

Vistia menghela napas berat. Bodo amat bagi dirinya untuk mendengarkan celotehan yang tidak ada faedahnya itu, mau mereka memaksa untuk berfoto bareng, ngajak boker bareng, atau setelah lulus bakar rumah, dia tidak peduli. She don't care, ulang.

Pikirannya kacau balau, seakan hampir meledak karena saking tidak sanggupnya dia untuk menahan. Selama ketiga sahabatnya itu sedang asyik, dia malah melamun tidak jelas.

Kedua tangannya dia gunakan untuk menyangga kepala.

Yap, mereka berempat tengah berada di sebuah kafe yang terdapat di dalam Mal ternama di Jakarta. Tetapi, untuk hari ini mood Vistia benar-benar bad, tidak untuk seperti biasanya. Dia masih memikirkan kejadian kemarin bersama Rey. Ya, seseorang yang sudah menghancurkan mood nya

Karena melihat wajah Vistia yang tidak hidup seperti ini Bella, Candra, Cassandra terpaksa menyudahi aktivitasnya itu dan meletakkan ponselnya masing-masing di atas meja berbentuk bundar besar itu.

"Tolong untuk saat ini, gue lagi gak mau diganggu dulu. Kasih gue waktu untuk merenung."

Ketiga sahabatnya saling memandang satu sama lain. Salah satu dari mereka mengangkat bahu tanda tidak mengerti.

"PMS lo, Vis? Galak amat kayak landak betina," ucap Candra yang sepertinya menyindir, seraya meneguk minuman yang telah dia pesan.

"Have fun, Vistia, have fun!" Bella berusaha memperbaiki mood Vistia dengan cara memberi semangat lewat perkataannya

"Lo kalo ada masalah cerita ke kita-kita, siapa tau bisa bantu. Ya, kan?" tanya Cassandra meminta persetujuan dari kedua sahabatnya--Bella dan Candra. Mereka pun mengangguk mengiyakan.

Bella dan Candra mencomot kentang goreng lalu mencelupkan ke dalam saos kemudian dimasukkan ke dalam mulut masing-masing

"Kenapa sih Vis, cerita kalo lo ad--"

"Feeling gue bilang, Rey selingkuh di belakang gue."

Vistia menundukkan kepala setelah lamunan nya sengaja dia buyarkan. Sedih. Sakit. Bingung. Itu yang saat ini dia rasakan

Belum selesai Candra menuntaskan pembicaraannya, sudah dipotong begitu saja oleh Vistia

Uhuk uhuk!

Tiba-tiba Bella dan Candra terbatuk mendengar perkataan Vistia. Untung saja makanan yang sudah masuk ke dalam perutnya tidak ikut keluar, bisa-bisa operasi plastik mereka karena menahan malu.

"Kebiasaan, kan, kalian." Vistia mencibir. Dia menyenderkan punggungnya di punggung kursi sambil memutar-mutar kursi itu dengan tubuhnya. Dia melipat tangannya di depan dada. Satu kakinya dia letakkan di satu kakinya lagi sebagai tumpuan

"Astagaa, Vistia, lo udah setahun ini sama Rey, tapi lo masih punya pikiran buruk sama Abang Rey?" Bella menggelengkan kepalanya.

Vistia melirik sinis kepada Bella. "Apaan sih, geli, abang-abangan." Bella hanya tersenyum polos

Zona Nyaman Seorang Badboy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang