Chapter 11

3.7K 146 2
                                    

Saat upacara, semua siswa siswi SMA Garuda baris dengan rapi dan tenang. Saat pembina upacara tengah membuka amanat nya, tiba tiba kepala vistia terasa pening, semua kabur begitu saja dan lama kelamaan semua menjadi gelap.

Ia masih bisa mendengar teriakan semua orang walau hanya pelan. Lalu Rey berpindah tempat, dengan sigap menggendong Vistia di depan dadanya dengan tangan yang mengalung di leher Rey dan dibawanya menuju uks.

Setelah sampai di uks ia menaruh tubuh mungil Vistia di ranjang tempat tidur dan tak lama anggota PMR datang menghampiri membawakan minyak kayu putih dan segelas teh hangat.

"Biar gue aja, lo sekarang keluar dari ruangan ini." perintah Rey pada Mira salah satu anggota PMR.

"Oh oke" tiba tiba Vistia membuka sedikit demi sedikit matanya dan melihat orang pertama yaitu Rey.

"Udah siuman? Nih diminum dulu teh nya" Vistia bangun dari tidurnya dan meminum teh hangat.

"Dipake juga minyak kayu putih nya" Vistia mengangguk seraya mengucapkan terimakasih

"Makasih ya Rey buat perhatian lo ke gue"

"Sama sama sayang. Gimana masih pening?"

"Sedikit, tapi gapapa kok." Rey memperhatikan dengan detail wajah mulus Vistia terdapat cetakan tangan di pipinya

"Ini kenapa? Ada yang nampar lo? Siapa bilang ke gue orangnya"

"Udah udah, gapapa kok ini bukan bekas tamparan." lagi lagi Vistia berbohong

"Engga,ini jelas banget cetakan tamparan. Bilang sama gue siapa yang berani lakuin itu ke lo"

"Dinda" ucapnya lirih.

"Dinda? Kurang ajar! Liat aja gue bakal buat perhitungan."

"Udahlah, lagipula dia cewek jangan kasar. Ini juga udah mendingan kok.

"Yaudah, emm Vis?"

"Iya?"

"Gue mau mulai sekarang kita ngomong nya pake aku-kamu bukan lo-gue gimana?"

"Gue belum terbiasa"

"Lama lama juga terbiasa kok, mau kan?"

"Iya aku mau." Rey tersenyum manis pada vistia,kemudian bu Revi datang

"Eh mbak mas pacaran kok di uks, bagus ya."

"Enggak bu ini tadi pingsan, terus saya bawa ke uks."

"Kan ada anggota PMR yang nanganin."

"Saya suruh keluar" dengan gaya berbicara nya yang santai

"Kamu itu, sudah sudah sekarang kamu keluar mas! Dan kamu mbak, sudah sembuh belum, kalo sudah silahkan keluar dari uks dan masuk ke kelas kamu. Karena upacara sudah selesai."

"Baik bu"

"Biar gue bantu" sambil mengangkat satu tangan Vistia di atas bahu Rey.

"Makasih sekali lagi" Rey hanya tersenyum. Saat sampai di kelas ia duduk lemas di mejanya

"Oh my God lo kenapa vis?" "Masih ada yang pusing?" "Ada yang sakit gak?" cerocos sahabatnya.

"Bacot kalian! Gue masih sedikit pening nih"

"Iya deh iya, diperhatiin malah nyewot huh" vistia mengeluarkan botol minumnya dari tas, saat hendak meminumnya dinda dkk datang ke kelasnya

GUBRAKK !!

Vistia dan teman lainnya termasuk sahabatnya terkaget

"Heh lo, masih belum sadar diri juga ternyata. Enak ya digendong sama pangeran, enak"

Zona Nyaman Seorang Badboy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang