TING TONG TING TING TONG TING
Semua siswa XI Ips 4 pun bersorak ria karena jam pelajaran untuk Bahasa Indonesia telah selesai dan diganti oleh jam pelajaran Matematika. Masih mending, sedikit membantu kerja otak, daripada Bahasa Indonesia yang diam seperti mayat hidup.
Rey pun berjalan santai melewati koridor kelas, ia memasukkan kedua tangannya di saku celananya. Tak heran jika para cewek yang keluar dari kelasnya menatap Rey dan menyapanya. Tetapi hanya dibalas senyuman oleh Rey. Walaupun begitu, tidak mengurangi sedikit pun rasa suka mereka pada Rey.
Eh eh calon suami gue lewat!
Anjir Rey! Cool banget dah!
Reeeyyy, i love you!
Ganteng banget sih, buat gue aja sini
Jangan gitu kek Rey, lo mah gak bisa biarin gue move on dari lo
Rambutnya ketceh badaiii!
Bapak dari anak anak gue lewat
Masadepan gue lewat
Most wanted boy lewat, minggir minggir jangan sentuh sentuh
Hai Rey!
Hai Rey, bales dong
Ih sombong!
Oh jadi ini cowoknya Vistia, ganteng aih!
Sama gue aja Rey, Vistia biar sama yang laen
Rey! Lo ganteng bats! Fix!
Rey hanya menjawab beberapa perkataan dari mereka dan tetap berjalan santai dengan posisi kedua tangan masih berada di saku celana nya.
"Cih, dasar cewek murahan!" Gumam Rey ketika sudah sampai di depan pintu kelasnya.
Lalu Rey menuju bangkunya dan mendudukkan bokongnya, ia mengeluarkan ponselnya. Tetapi, saat ia hendak mengambilnya sahabat sahabat Rey sudah lebih dulu berteriak memanggil namanya dengan memasang wajah.. Wajah.. Wajah marah!
"REY! HUH HUH HUH!"
"TANGGUNG JAWAB LO KE KITA KITA! UDAH NIPU LO, WAH PARAH"
"SAKITNYA TUH DISINI, REY, DISINI!"
Ucap ketiganya dengan nada kasar. Kemudian Rey menatap sahabatnya itu satu persatu lalu menaikkan satu alisnya.
"Etdah mulut, kayak toa aja! Ini juga, tanggung jawab apaan sih?! Emang gue ngehamilin lo? Enggak kan!" Kemudian Rey mengambil ponselnya dan ketiga sahabatnya ia mendudukkan bokongnya di bangku dekat Rey duduk.
"Maksud lo tadi apaan coba?" Tanya Rizan sambil menarik bangkunya mendekati Rey
"Tadi? Yang mana ya?" Ucap Rey dengan mata yang melihat keatas, sok tidak tahu menahu soal ini
"Gak usah pura pura pikun lo!" Timpal Bryan, lalu dianggukan oleh Aldo.
Kemudian Aldo pun juga ikut serta memarahi Rey. "Katanya lo mau bayarin kita, katanya lo nyuruh kita makan, eh ending endingnya kita juga yang suruh bayar semuanya!" Sambil mencibirkan bibirnya dan memutar bola matanya malas.
"Oh itu, eh--hehehe" Ucap Rey menggaruk garuk tengkuknya yang sedikit gatal dengan sedikit cengengesan. "Sorry deh sorry!" Mengangkat dua jarinya bermaksud peace.
"Lain kali kalo lo mau nraktir kita, yang bener dong jangan PHP gini. Diphp-in itu sakit. Sakit Rey!" Ucap Rizan sambil memegang dadanya dan memasang wajah sedih
KAMU SEDANG MEMBACA
Zona Nyaman Seorang Badboy [END]
Novela JuvenilRey, seorang Most Wanted Boy yang sering dijadikan bahan pembicaraan oleh siswa siswi disekolahnya karena sikap yang menunjukkan seorang badboy. Akhir akhir ini dia sedang sibuk untuk mencari kekasih dan mencari tambatan hati yang nyaman. Dia berkel...