Chapter 36

1.7K 70 0
                                    

"Ya ampun, ini tugas atau sampah? Tumpuk tumpukan seabrek gini!" keluh Bella yang sedang mengetik sesuatu di laptop nya.

Tiba tiba ponselnya berdering, muncul nama 'Aldo👻' di layar ponselnya. Bella berhenti mengutak atik laptop nya dan menatap ponselnya yang berdering itu, tercetak jelas sumringah senyum di bibir tipisnya.

Bella segera menggeser tombol hijau ke atas dan menempelkan benda pipih itu di telinganya.

"Iya? Ada apa, Do?

"Gak ada apa apa, masa telfon pacar sendiri gak boleh."

"Hm.. Iya iya, terus?"

"Terus? Terus apaan"

"Ih! Ya terus mau ngapain."

"Mau kangen kangenan sama pacar." ucap Aldo tertawa di sebrang sana.

Bella hanya membuang nafasnya.

"Kangen kangenannya ditunda nanti lagi bisa gak?"

"Loh kok gitu sih?"

"Eh bukan, bukan gitu maksudnya. Soalnya gue lagi ngerjain tugas yang seabrek ini. Mana susah susah lagi." ucap Bella dengan nada lirih dan memajukan bibir bawahnya.

"Uh kacian pacar acu."

"Jibang deh, Do!" Bella tertawa hambar. "Yaudah ya gue tutup dulu, nanti kalo masih sempet gue telfon lagi."

"Yaudah yaudah, sebagai pacar yang pengertian, gue ngertiin. Tapi inget satu hal, jangan lupa makan, dan satu lagi. Good night and nice dream. Siapa tau nanti lo kecapean terus tidur gak sempet ngucapin. Makanya gue ucapin sekarang aja" ucap Aldo panjang kali lebar.

"Aduh panjang bener mas, heheh, iya iya makasih. Good night and nice dream too, sayang!"

"Oke, sayang juga."

Bella segera menekan tombol 'akhiri panggilan' dan meletakkan kembali ponselnya diatas tumpukan buku. Sebelum kembali melanjutkan mengerjakan tugas, ia sempat melirik jam dinding. Menunjukkan pukul 8 malam.

"Huh, masih jam 8, harus semangat demi tugas power point" kata Bella sambil mengusap usap mukanya agar tidak mengantuk. Jari jemari tangannya menari dengan sangat lincah menekan satu huruf ke huruf lainnya.

••••

"Ih apaan sih kamu, gombal!" ucap Vistia yang sedang bertelfonan dengan Rey di dalam kamarnya.

"Kok gombal sih, beneran, kamu itu yang paling istimewa di hati aku."

"Udah udah, malem malem dilarang nge-gombal. Nanti bisa bisa ketinggalan ke alam mimpi lagi gara gara selalu dipikirin."

"Cih, ketahuan banget suka mikirin kata kata aku. Cie yang mikirin cie." goda Rey di sebrang sana.

"Ah udahlah, mau tidur."

"Yah, ngambek nih ceritanya. Bentar bentar, apa? Tidur? Gak salah? Ini baru jam 8 woi"

Vistia terdiam dan bola matanya melirik jam beker, dan benar saja baru jam 8 malam. Ia mengatupkan bibirnya rapat rapat.

"Aduh, malu malu sampai ngelirik jam bekernya."

"Kok tau sih aku habis ngelirik jam beker? Punya indra keenam ye?"

"Gak ada kok, ikatan batin aja."

"Wuih mantap, heheh. Ya udah aku matiin ya beneran udah ngantuk nih." pas setelah Vistia mengatakan itu, dia menguap.

Zona Nyaman Seorang Badboy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang