Zona Nyaman Seorang Badboy [END]

Chapter 18

Kini vistia sedang membuka kopernya dan mengambil celana dalam miliknya secara asal, dan memasuki baju, perlengkapan mandi, dan perlengkapan obat untuk jaga jaga ketika sudah sampai disana. Setelah itu vistia menutup kembali kopernya dan menaruh disamping kasur kingsize nya.

"Vistia? Kamu sudah menyiapkan perlengkapan kamu kan?" tanya papah vistia dari lantai bawah dengan nada suara teriak.

"Udah pah." sahut vistia

Kemudian vistia membuka ponselnya, banyak pesan masuk dari teman temannya, sahabatnya, fans, dan pacarnya.

10 pesan dari reynand babi👅❤
3 pesan dari bella
3 pesan dari cassandra
4 pesan dari candra
350 pesan dari fans vistia

Pertama tama Vistia membuka pesan dari rey.

Sayang!!
Heyy sok sibuk deh kamu😥
Kamu berangkat kapan?
Say?yuhuuu:D
Vistia where are you bebyy?
Ih sekarang gitu main ilang2an😑
Y udah aku jg ngilang ah.
Eh jangan ntar kamu cariin lagi wkwk
Vistia yampun dimana kamu
Gue sama temen2 sama sahabat lo ke bandara nih.

Iya apa?
Maaf baru buka hp😥
Aku ini udah mau siap2
Kamu langsung otw ke bandara aja
Bilang ke mereka, 1 jam lagi aku sampe.

Oke siap!😉

Rey membalas pesan vistia secepat kilat seperti itu? Uh jadi pengen😥eh kan jomblo siapa sih yang mau bales chat cepet? Haha yang jomblo kesindir gak nih.

Tiba tiba mamah vistia masuk ke dalam kamar vistia

"Nak? Udah siap semua?" vistia memasukkan ponselnya di dalam tas hitamnya, ia belum sempat membalas pesan dari sahabatnya.

"Oh udah kok mah."

"Yaudah sini mamah bantu bawa kopernya, ada yang ketinggalan?"

"Emm enggak deh mah kayaknya."

"Yaudah yuk turun, papah udah nunggu di mobil."

"Iya mah." vistia mengekor mengikuti mamahnya dari belakang. Tidak lupa mengunci kamarnya. Setelah itu menuruni anak tangga dan keluar memasuki mobilnya. Papah vistia turun dari dalam mobil dan memasukkan koper milik vistia.

"Karena kita disana 5 hari, jadi persiapkan diri kalian masing masing."

"Iya pah" seru Vistia, mamah vistia hanya mengangguk.

"Going to holidayyy" ucap vistia mengangkat kedua tangannya di udara dan tertawa lepas, kemudian papah dan mamah vistia juga ikut tertawa melihat tingkah laku anak semata wayangnya itu.

"Masuk mobil nak" suruh mamah vistia. Vistia mengangguk dan masuk ke dalam mobil. Papah vistia menyalakan mesin dan keluar dari garasi rumah dengan kecepatan sedang. Karena perjalanan dari rumah menuju bandara cukup lama yaitu satu jam.

Vistia perlahan mengejamkan matanya. Mamah vistia masih setia menemani papah vistia yang sedang fokus menyetir. Tak terasa satu jam sudah mereka sampai di bandara. Vistia masih tertidur pulas, jika mamahnya tidak membangunkan, pasti akan lebih lama lagi tidurnya.