Pagi ini matahari sudah menampakkan cahaya. Cahaya tersebut sudah menyilaukan wajah Vistia setelah ada seseorang yang membuka kordennya. Vistia menyipitkan matanya dan mengerutkan keningnya
Siapa sih pagi pagi udah bangunin orang tidur aja! Ucapnya setengah sadar.
Kemudian ia bangun dan merentangkan tangannya ke udara setelah itu olaharga kecil seperti yang dilakukan orang orang pada umumnya. Ia melihat sosok perempuan tinggi, berambut panjang sedang mendekatkan wajahnya ke wajah Vistia. Penglihatannya masih belum sadar jadi tidak begitu jelas mengenali.
"AAAA HANTU PAGI BUTAA!! MAMAA TOLONG AKUUU!!!" teriaknya
"Hey hey vistia, ini aku Clara" berdiri kesal sambil menyedekap tangannya
"Oh Clara, gue kirain hantu hehe sorry" cengengesan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal "Lo ngapain pagi pagi kesini? Terus lo tau darimana gue nempatin di hotel ini?"
Clara mendudukkan bokongnya, "Kamu gak tau?" Vistia menggeleng "Bener bener gak tau?" menggeleng lagi.
Kemudian Clara menempelkan punggung tangannya di kening Vistia "Are you okay vistia?" Vistia mengangguk kemudian Clara menjauhkan pergelangan tangannya dari kening Vistia.
"Kita hari ini tuh mau jalan jalan berdua" Clara mencibirkan bibirnya kesal
"Oh iya iya gue lupa hehe." vistia tertawa.
"Terus kamu pergi gak mandi gitu?"
"Ya mandi lah Clara sayang. Gak usah sok sok kasih kode deh!" Berjalan gontai menuju kamar mandi. Clara tertawa melihat tingkah laku Vistia
Lucu sih anaknya, gumamnya.
Clara hendak mengambil ponsel Vistia yang berada di atas nakas dalam kondisi sedang di charger. Tetapi ditahan dengan perkataan Vistia
"GAK USAH BAJAK BAJAK HP GUEE..BRRR!!" Teriak Vistia dari dalam kamar mandi.
Lah tau aja bocah huh! Batinnya
"Iya iya Vis, gak jadi kok nih gak jadi" Clara sedikit menjauhkan tubuhnya dari nakas takut dikira telah membajaknya. Hanya tersisa suara jatuhan air dari kamar mandi.
Setelah itu, Vistia keluar sambil mengacak acak rambutnya yang habis di keramas itu lalu menggulungnya dengan handuk.
Saat Vistia hendak berjalan menuju kopernya, tiba tiba Clara meluruskan kakinya dan sedang fokus menatap layar ponsel, refleks membuat Vistia jatuh tersungkur.
"Anjir! Kaki lo tuh masih dipake gak sih?!?"
"Ups sorry" Clara tertawa, Vistia memicingkan matanya kesal ke arah Clara. Clara yang dipandang tidak enak itu langsung menggembungkan pipinya dan geleng geleng sambil mengangkat jarinya membentuk peace dengan maksud
gue udah minta maaf kan.
30 menit sudah vistia berganti pakaian dan berdandan, ia mengenakan baju hitam polos selutut dengan kerah di bagian atas dan menggunakan high heels coklat menenteng tas kecil hitamnya di sebelah kiri. Vistia mengambil ponselnya di atas nakas dan mencabutnya dari chargeran.
"Yuk."
"Yuk." Clara berjalan mendahului Vistia. Ketika sudah sampai di ruang makan Vistia dan Clara berpamitan kepada orang tuanya.
"Mah,pah aku sama Clara pergi jalan jalan dulu ya."
"Gak mau sarapan dulu nak?"
"Enggak usah mah"
"Iya enggak usah tan, kita bisa makan diluar." jelas Clara
"Yaudah kalo gitu hati hati."
"Iya mah, pah assalamualaikum" mereka mencium punggung tangan Brigita dan Bryan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zona Nyaman Seorang Badboy [END]
Teen FictionRey, seorang Most Wanted Boy yang sering dijadikan bahan pembicaraan oleh siswa siswi disekolahnya karena sikap yang menunjukkan seorang badboy. Akhir akhir ini dia sedang sibuk untuk mencari kekasih dan mencari tambatan hati yang nyaman. Dia berkel...