Vistia berjalan seorang diri menuju perpustakaan pada saat jam istirahat, karena ketiga sahabatnya tidak mau untuk ikut bersamanya, alasannya yaitu bikin males kalo setiap detik dan menitnya hanya untuk memantengi lembaran-lembaran itu. Sehingga mereka memutuskan untuk pergi ke kantin.
Saat sampai di perpustakaan, dia berjalan menelusuri koridor rak Buku satu persatu, mencari buku yang akan dibacanya.
Tidak butuh waktu lama, buku itu berhasil dia temukan. Namun letak buku itu berada di bagian atas jadi Vistia harus menjinjitkan kakinya untuk menggapainya, tetapi dia kesulitan
Dan akhirnya munculah sebuah tangan yang terulur ke atas dari belakang. Ditengoknya ternyata pemilik tangan itu adalah Rey
"Nih, buku yang lo mau kan," Ucap Rey sambil menyodorkan buku itu dari tangannya.
Kemudian Vistia mengambil alih Buku itu. Mulut Vistia sedikit terbuka untuk mengucapkan terimakasih, namun Rey meninggalkaan dia begitu saja dengan kedua tangan yang ditenggelamkan di dalam saku celana
Vistia mendengus, awalnya dia berniat ingin berterimakasih tetapi niatnya itu ciut karena sifat dingin yang cowok itu berikan, ada rasa yang hilang dari hati Vistia melihat sikap Rey yang begitu cuek padanya setelah dia memutuskan hubungannya dengan Rey
Tak berpikir lama Vistia duduk di meja bagian pojok karena memang tempatnya sepi dan cocok untuk tempat menyendiri. Tiba-tiba Rey duduk disamping Vistia membuatnya sedikit menggeser tubuhnya. Rey itu aneh, kadang suka ngilang jika dicari atau membutuhkan bantuan, kadang juga suka Mendadak muncul tanpa pernah orang lain memintanya
"Gue boleh kan duduk disamping lo?" Rey meminta ijin kepada Vistia namun belum sempat ada jawaban dia sudah mendudukkan bokongnya
Vistia melirik tempat duduk Rey, "Boleh, tapi bisa gak kalo gak terlalu dekat kayak gini,"
Vistia memberi kode kepada Rey karena bokongnya dengan bokong Rey sudah menempel. Rey melirik tanpa dosa lalu menggeser sedikit tubuhnya
"Gapapa sih, itung-itung buat mood gue hari ini,"
Mendengar akan hal itu Vistia hanya mengendikan bahunya kemudian arah pandangnya berganti ke buku yang sudah di depan matanya
Rey memperhatikan setiap inci wajah Vistia ketika sedang sibuk dengan dunia membacanya
"Lo cantik,"
Vistia berhenti membaca setelah mendengar ucapan Rey. Ada rasa senang di dalam hatinya karena Rey masih sama seperti yang dulu
"Siapa yang pernah bilang kalo gue jelek?"
"Emm.."
TING TONG TING
Bel sudah berbunyi, Vistia segera bangkit dari duduknya untuk mengembalikan buku dan menuju ke kelasnya, saat hendak ingin berdiri tangan Vistia dicekal oleh Rey dan terpaksa dia kembali duduk ditempat nya semula.
"Apaan sih lo, narik-narik tangan gue. Gue mau balik nih udah masuk takut telat."
"Biarin gini dulu, gue masih mau disini berdua sama lo."
"Gak gak, gue mau balik!"
"Please, kali ini aja deh!" Pintanya sambil mengangkat 2 jari nya membentuk huruf V
Dia baru aja memohon ke gue? Apa gue gak salah denger
"Iyaudah, ok, tapi gak ada lebih dari 10 menit!" Tuturnya
"Siap!"
Suasana mulai hening karena siswa yang tadinya berada di dalam perpustakaan kini kembali ke kelas masing-masing. Hanya tinggal mereka berdua di dalam perpustakaan itu. Kebetulan penjaga perpustakaan sedang tidak masuk, jadi Rey bisa dengan bebas membolos sejenak
KAMU SEDANG MEMBACA
Zona Nyaman Seorang Badboy [END]
Teen FictionRey, seorang Most Wanted Boy yang sering dijadikan bahan pembicaraan oleh siswa siswi disekolahnya karena sikap yang menunjukkan seorang badboy. Akhir akhir ini dia sedang sibuk untuk mencari kekasih dan mencari tambatan hati yang nyaman. Dia berkel...