Seminggu sudah berlalu, tidak ada satupun tanda tanda Aldo akan menembak Bella begitu pun dengan hubungan Rey dan Vistia yang sudah tidak ada Dinda sebagai pelakor di hubungan mereka.
Malam ini, di teras belakang rumah ditemani bersama rembulan dan bintang, Vistia duduk sambil menyelonjorkan kakinya di kursi lipat sambil sesekali merasakan hembusan angin yang membelai manja rambutnya.
Saat itu juga Vistia teringat dengan sahabatnya waktu di London dulu, Clara. Ya Clara, hingga saat ini mereka belum saling memberi kabar ataupun menanyakan keadaan masing masing karena Vistia tau bahwa Clara sedang sangat sibuk belajar di Australia sana. Dapatlah Vistia memahami kondisi seperti ini.
Vistia memejamkan matanya, merasakan betapa nikmatnya udara malam ini hingga sebuah suara memecah kondisi kesunyian itu menjadikan wanita berusia 16 tahun itupun membuka matanya
"Vis-Vistia!" Ucap seorang perempuan dari arah pintu depan menuju kamar kemudian dapur dan beralih menuju ke teras belakang.
"Ish siapa sih teriak teriak kayak di bonbin aja!" Kesal Vistia dan akhirnya dia berdiri dari duduknya menghampiri suara itu
Terlihat sahabatnya, Bella tengah berlari kecil menghampiri Vistia, "Ah disini lo rupanya gue cari kemana mana gak ada sih lo"
"Eh lo main nyelonong masuk ke rumah orang aja pake segala teriak teriak lagi." Gerutu Vistia pada Bella
"Ya ampun, rumah orang kata lo? hei, kita ini kan udah sahabatan lama lo masih aja bilang rumah orang" Bella menghembuskan nafasnya hingga mengeluarkan suara
"Abisan lo teriak teriak gitu!"
Bella hanya menatap datar ke arah Vistia yang sedang berdiri tegap di depannya
"Hehe sorry, gue mau cerita nih"
Vistia mengernyitkan dahinya, "Apa gak bisa besok pagi? Kan besok free tuh nah besok aja ya kesini lagi nya" Usir Vistia secara halus.
"Gak.bi.sa!" Jelas Bella "Lo gak mau ngajak gue duduk dulu gitu? Gak tau gue capek abis lari larian kayak dikejar anjing tetangga"
"Bacot, yaudah duduk di teras belakang aja, kebetulan gue juga lagi boring banget"
Bella mengangguk kemudian mengikuti langkah Vistia. Setelah itu mereka menghempaskan bokongnya di kursi lipat itu dan posisi mereka sekarang berhadapan
"To the point aja, lo mau cerita apa"
Bella sempat terdiam menarik nafasnya dalam dalam sebelum menceritakan hal ini.
"Lo udah tau belum?"
Bella membuka suaranya"Belum lah tolol, lo aja baru mau cerita pake nanya duluan!" Ketus Vistia
Bella cengengesan tidak jelas. Kebiasaan dirinya.
"Ok next. Gue serius. Jadi gue dapet berita informasi dari Sheila, tetangga kelas kita kalo Ujian Kenaikan Kelas bakal dimulai bulan ini karena dari kemendikbud nya dipercepat. Lo tau kan gue belum siap materi apapun" Ucap Bella sambil memajukan bibir bawahnya.
"What?! demi apa lo ujian bakal dimulai bulan ini?" Vistia tak kalah kaget dan sedihnya dari Bella.
"Demi pelampung renangnya bocah TK, Vis"
"Ish lo mah serius nih gue."
"Ya gue juga serius kalik, Vis. Gimana lo udah siap sama materi semuanya belom?" Tanya Bella
"Ya belum lah, tau sendiri hampir setiap pelajaran kita kan bolos terus"
Bella menghembuskan nafasnya pasrah, "Yah, lo kan pinter walau sekalipun atau berkali kali pun gak belajar. Nah gue?" Bella memotong perkataannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Zona Nyaman Seorang Badboy [END]
Teen FictionRey, seorang Most Wanted Boy yang sering dijadikan bahan pembicaraan oleh siswa siswi disekolahnya karena sikap yang menunjukkan seorang badboy. Akhir akhir ini dia sedang sibuk untuk mencari kekasih dan mencari tambatan hati yang nyaman. Dia berkel...