BAB 9

8.7K 575 9
                                    

Sore ini ada banquet karena salah satu perusahaan ternama di Jakarta mengadakan charity event di ballroom Four Seasons yang artinya adalah kerja ekstra bagi Ajeea dan tim divisinya.

"Jea? Kamu sampai selesai di sini?" Tanya Allen ketika Ajeea sedang memperhatikan ballroom yang akan di pakai sore nanti.

"Eh-" Ajeea terlonjak karena menyadari Allen yang sudah berada di sebelahnya.

"Ngagetin aja sih." Decak Ajeea sebal.

"Siapa suruh melamun." Jawab Allen.

Ajeea tidak menjawab. Ia sibuk memperhatikan pekerjaan yang tengah berlangsung. Sama sekali mengabaikan kekasihnya yang tengah berdiri di sebelahnya.

"Jangan fokus banget."

Sekali lagi Ajeea berdecak sebal. Ia menoleh menatap Allen yang sudah hampir tertawa.

"Masalahnya, Allen, pekerjaan aku emang harus di perhatiin."

"Ya udah. Makan yuk? Kita makan ke luar."

Ajeea mengangkat alisnya. "No way!"

Kini giliran Allen yang mengerutkan alisnya.

"Kan ini jadwal makan siang. Aku enggak mau ya, waktu pacaran kita di ganggu sama selingkuhan kamu itu. Siapa itu namanya? Junar? Nanti dia telepon terus bilang 'chef, ada tamu yang minta dimasakin langsung sama chef.' ini kan waktu sibuknya kamu." Jelas Ajeea.

Allen benar-benar tertawa mendengarnya.

"Untungnya, Ajeea, aku sudah cek reservasi dan aku sudah pesankan ke Junar untuk enggak ganggu waktu pacaran aku. Jadi can we have a date lunch? "
***

Allen mengalah dan mengikuti saran Ajeea untuk makan di restoran cepat saji yang begitu ramai di jam seperti ini.

"Kamu cari tempat, aku yang pesen." Ucap Ajeea.

"Tapi ini rame. Kamu aja yang duduk." Namun Ajeea tidak mendengarkan karena ia segera berbalik dan mengantri. Mau tak mau Allen mencari tempat duduk.

Semenjak menjalin hubungan dengan Ajeea, ia tahu kalau gadis itu memiliki sifat keras kepala yang sangat dominan.

"Nice place." Ucap Ajeea sambil meletakkan makanan di meja mereka.

"Yuk makan." Allen tersenyum memandangi pacarnya yang tengah makan.

"Emang kamu gak takut gendut dengan makan junk food gini?" Tanya Allen yang ternyata sudah kehilangan selera makannya karena ada hal yang lebih indah, yaitu memperhatikan Ajeea makan.

"Aku kira kamu penganut vegetarian." Lanjutnya. Allen sempat berpikir kalau Ajeea adalah seorang vegetarian karena ia memiliki postur tubuh yang amat ramping.

"Aku gak pernah diet." Jawab Ajeea sambil mengangkat bahu. "diet will kill you slowly." Tambahnya.

Dua insan itu sibuk tertawa, mengabaikan keramaian tempat ini dan tatapan heran dari semua orang. Tatapan mereka menyiratkan 'mengapa wanita cantik harus bersanding dengan lelaki tampan?'
***

"Jadi kamu awalnya di Jimbaran ya? Kamu milih jadi chef karena keinginan sendiri?"

Allen mengangguk. Seusai makan, mereka tak langsung kembali ke kantor. Sepertinya Allen benar-benar menepati janjinya bahwa tidak ada yang akan mengganggu waktu mereka kali ini.

"Aku kerja di sana sekitar empat tahun dan kembali ke Jakarta karena permintaan kakek. And yeah, I love cooking. Dan ternyata kakek enggak keberatan."

Ajeeallen's RoleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang