BAB 31

5.9K 525 0
                                    

Firstly, teken bintangnya dong, temannnnn.♥️

JANJI untuk menemani Ajeea hingga tiga hari ke depan ternyata tidak bisa dilakukan oleh Allen. Ajeea sangat memahami keadaan Allen sekarang dan membujuknya untuk kembali ke Jakarta karena pihak kantor utama Four Seasons dari Kanada akan mengadakan meeting dengannya.

Ia harus tahu siapa Allen sekarang dengan segala tanggung jawabnya. Meskipun sekarang entah mengapa ia merasa sangat membutuhkan Allen di sisinya. Meskipun sekarang ia menginginkan Allen lebih dari apapun.

Namun mau tak mau kepergian Allen harus ia syukuri karena setelah itu,  neneknya muncul di hadapannya tanpa ia duga.

"Apa kamu masih ingat kamu ini siapa, Ajeea?"

Selama ini ia menganggap neneknya adalah nenek yang amat menyenangkan sedunia. Ia menganggap neneknya adalah wanita hangat, bukan Ariana Darmandira yang di kenal oleh khalayak ramai. Bukan seorang wanita populer yang mengetuai Darmandira's foundation  dan memiliki nama di kalangan sosialita kelas atas.

Namun sekarang, neneknya sama sekali tidak menunjukkan kehangatannya. Ajeea seperti tidak mengenali neneknya sendiri. Ariana menunjukkan sisi yang tidak pernah Ajeea lihat sebelumnya.

"Harusnya nenek kemari untuk mengadakan charity event sekaligus menjenguk kamu. Tapi apa yang nenek dapatkan? Berita kehamilan."

Ajeea diam tidak menjawab perkataan neneknya. Ia tahu dirinya memang salah dan tidak ada pembelaan yang bisa ia katakan.

Bagaimana neneknya mendapatkan berita dan mendapatkan kamar Ajeea dari pihak rumah sakit ini tidak perlu dipertanyakan. Ariana Darmandira bisa mendapatkan segalanya.

"Kamu akan menciptakan skandal besar, Ajeea. Apa kamu tahu kalau Afiya sebentar lagi akan menikah? Mengapa kamu harus  merusak berita bahagia ini?"

"Kak Afiya akan menikah?" Tanya Ajeea tak percaya.

"Ya, dan kamu akan menciptakan berita terburuk untuk keluarga sebelum berita pernikahan Afiya muncul."

"Ajeea enggak tahu kalau kak Afiya akan menikah, nek."

Ariana memperhatikan Ajeea yang memilin kedua tangannya.

"Karena kamu terlalu sibuk dengan urusan kamu sendiri, Ajeea. Kamu terlalu egois untuk melihat sekitar kamu.

Maafkan nenek karena kamu harus berada di posisi tertekan seperti ini tapi nenek tidak akan membiarkan kamu membuat citra keluarga Darmandira hancur. Nenek tidak bisa membayangkan bagaimana bahagianya media massa menerima berita ini.

Bagaimana keluarga Darmandira akan memiliki hal yang memalukan untuk yang pertama kalinya.

Selama ini nenek membiarkan kamu bebas memilih karena nenek tahu kamu adalah Ajeea Milly Darmandira yang pintar. Sangat pintar. Karena meskipun nenek memberikan batas garis kebebasan untuk kamu lebih dari yang lain, nenek tahu kamu mengerti kalau kamu adalah bagian dari Darmandira.

Tapi ternyata nenek salah. Untuk pertama kalinya that's my beyond expectation."

"Tell me who is, Ajeea?"

Ajeea mengangkat kepalanya dan menatap neneknya. "I would not do that. Ajeea enggak akan bicara siapa orangnya, nek."

Ajeea tidak akan mengatakan kepada siapapun tentang Allen. Allen memang seorang pemilik Four Seasons yang tersohor tapi Erren ataupun neneknya ataupun anggota keluarga Darmandira lainnya pasti bisa menghancurkan gedung Four Seasons dengan mudah dan membuat Allen bukan apa-apa selain setitik noda di mata dunia.

"Ok, tidak penting siapa orang itu sekarang, Ajeea. Nenek akan mengetahuinya sendiri cepat atau lambat. Nenek tidak akan memberitahukan Farrahia masalah ini karena nenek tidak bisa membayangkan bagaimana ibumu jika mengetahuinya.

Tapi nenek punya satu hal yang harus kamu lakukan."

Ajeea diam mendengarkan. Ia setuju dengan Erren bahwa telinga neneknya sepuluh kali lebih tajam dan entah sampai kapan neneknya akan tahu kalau Allen adalah lelaki yang dianggap berengsek itu.

" Nenek tidak menyarankan kamu melakukan aborsi karena itu sangat tidak manusiawi. Very yuck. Jika kamu tidak ingin memberitahukan siapa lelaki itu, kamu harus menjauhi Jakarta dan semua hal yang akan bisa membongkar kehamilan kamu.

Kamu tidak boleh menciptakan titik noda di keluarga kita. Nenek tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

Dan jika kandunganmu mulai membesar, kamu harus menjauhi negara ini ataupun  negara yang mengenal keluarga Darmandira. Mengerti?"

Ajeea mengerti mengapa neneknya mengatakan itu, karena mereka harus menjaga citra keluarga dan mau tahu mau, Ajeea harus menerima vonis itu.
***

Jakarta.

Allen yang baru saja selesai meeting dengan perwakilan kantor pusat Four Seasons dari Kanada mengusap kepalanya dan duduk kembali di ruangannya.

Baru saja ia akan membuka laptopnya, Reno membuka pintu ruangannya dengan kasar.

"Ada apa, men?" Tanya Allen bingung karena setahunya, jika Reno memiliki keperluan pasti lelaki itu akan menelepon terlebih dahulu.

"Apa-apaan lo?"

Allen mengerutkan alisnya.

"Kenapa Lo lakuin ini ke Ajeea?" Teriak Reno sambil menarik kerah baju Allen dan memukulnya. "Udah gue peringatkan kalau Lo gak bisa main-main dengan dia, bego!" Lanjut Reno sambil terus memukuli tubuh Allen.

Sementara Allen yang sama sekali tidak siap hanya bisa pasrah.

Junar berlari masuk ke ruangan karena mendengar kegaduhan dan mencoba melerai dua orang itu.

"Kenapa Lo bisa hamilin Ajeea, brengsek? Gue tahu karena denger tadi Ferri teleponan sama Ajeea dan di saat bersamaan gue dapet kabar kalau Lo mau menikahi Afiya? Apa yang Lo mau, asshole?" Jika saja Junar tidak memegangi tubuh Reno, lelaki itu pasti akan kembali memukul Allen.

"Kenapa lo terkejut? Lo lupa kalau gue adalah sepupu jauh Ajeea yang pasti dapat kabar tentang pernikahan lo dengan Afiya?"

*Bersambung*

Salam,
INILAAAAMMM💞💞♥️

Ajeeallen's RoleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang