~••••~
Hara memasuki kamar rawat ibunya. Kemarin malam ibunya baru dipindahkan ke kamar dengan nomer 690.
"Hara? Kamu makan ya? Sama ganti bajunya, udah dua hari kamu gak ganti baju nak."
"Hara gak bawa baju yah, baju Hara ketinggalan di rumah eom-- Tante Sina."
Ayah nya menghela nafas panjang, "Udah dikembalikan sama polisi nya, kamu mau mandi dulu atau makan dulu?."
Hara menatap ayahnya, lalu kembali menatap ibu nya. "Hara mau mandi dulu aja, nanti aja makan nya."
Hara berdiri, "Dimana baju nya yah?."
Ayah nya tersenyum lebar, "Hehe lupa, masih ada di apartemen."
Hara menghembuskan nafas nya, "Kalau gitu, kenapa ayah nyuruh aku mandi?."
"Ya kan ayah lupa, yaudah sini duduk dulu sama ayah, kamu kayak udah jauh banget sama ayah. Sin--
"Yaudah yah, kalau gitu aku makan dulu aja. Aku mau ke kantin rumah sakit ini dulu yah."
Hara hendak keluar dari kamar rawat tersebut, namun panggilan ayah nya mencegah nya.
"Ada apa?."
"Kamu, ada uang buat beli makanan, terus kamu mau beli makanan pakai baju yang bersimbah darah gitu? Ayah beliin aja ya? Kamu disini aja," Ucap ayah Hara lalu beranjak dari tempat nya berdiri tadi dan keluar dari kamar inap itu.
Hara terdiam lalu berjalan mendekat ke arah ibu nya.
"Mama? Kapan mama akan bangun?."
Hara terisak, "Hiks, aku merasa bersalah ma, rasa sesak di dada ku tak kunjung pergi. Entah kenapa, aku selalu menyalahkan diriku saat melihat mama terbaring di ranjang ini dengan tidak berdaya. Hiks, hiks, apa Tuhan yang membalas semua ini?. Ma, cepat bangun hiks, apa mama akan terus menghukum ku atas semua ini? Ma, tolong anak mu ini. Tolong aku, hiks, tolong ma" Ucap Hara dengan sesenggukan. Mata nya memerah, air mata nya meluncur bebas turun dari bola matanya yang indah.
"A-Aku tak berniat untuk membencimu, hanya saja pikiran, hiks, pikiran ku berkata bahwa mama lah yang menghancurkan hubungan kedua insan itu."
"Ma-hiks-maafkan aku maa, aku bersalah. Cepat bangun ma, hiks, argh! Kenapa dada ku terasa sangat sakit sekali."
Hara memukul dada nya, ia terus memukul nya dengan keras berharap rasa sesak didadanya cepat hilang. Namun rasa sesak itu tak kunjung hilang.
Dan tiba tiba gelap.
~••••~
Hara mengerjap kan matanya, ia menatap ke langit langit, "Apa aku sedang berada di akhirat sekarang?."
"Ah, Hara? Kau sudah bangun?."
"Ah, aku lupa--
"Kai, aku kai."
"Ah kai, dimana aku sekarang?" Tanya Hara sambil membenarkan posisi nya untuk duduk.
"Kau tadi pingsan Hara, dan aku membawamu ke kamar ini" Ucap Kai menjelaskan sambil membantu Hara untuk membenarkan posisinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Brother-Exo [ COMPLETED ]
FanfictionIt's me Hara🙋♀️ and my brother♡. "Kami berjanji, akan selalu berada di samping mu."-Exo "Terimakasih telah berada di sisi ku, aku menyayangi kalian."-Hara ------------------------ -- #1-AOA [ ⚠ ] PLAGIATOR PERGI JAUH-JAUH GIH!