28

2.6K 174 19
                                    

~••••~

Hara berjalan di koridor bersama Daniel. Karena, Daniel mengajak Hara untuk pulang bersama. Hara mengangguk saja, ya untung-untung kalau nanti tiba-tiba ada rejeki.

Hara di hadang oleh Mimi dan teman teman nya. Hara berdecak kesal. Ia mencoba melewati mereka, namun tetap saja tidak bisa.

"Apalagi sih?" Tanya Hara kesal. Mimi membuka mulut nya. Ia tersenyum sinis, lalu menatap ke arah Daniel.

"Murahan banget lo," Ujar Mimi. Hara tidak terkejut. Memang ia banyak sekali mendengar kata kata itu. Apalagi tadi, waktu di kantin bersama jaemin dan kawan kawan nya.

"Terus, mau lo apa?" Tanya Hara.

"Gak ada sopan sopannya lo ama gue!" Teriak Mimi.

"Minggir gak kalian?" Kali ini bukan Hara yang berbicara, namun Daniel. Mimi menggeleng.

"Gue minta lo jauhin Jimin!" Ujar Mimi. Hara berdecak kesal. Memangnya siapa yang dekat sama jimin sih? Batin Hara.

"Hak lo ngatur ngatur dia apa?"

Hara menoleh ke arah laki-laki yang tiba-tiba datang dan berbicara seperti itu.

"Jimin!" Pekik Mimi kegirangan.

"Dasar, tante girang," Ujar Hara. Mimi hendak memukul Hara, namun ditahan oleh Jimin.

"Apasih jim?!" Tanya Mimi malu-malu, karena tangannya dicekal oleh Jimin.

Hara hanya menghela nafas, lalu mengajak Daniel pergi dari tempat itu. Jimin yang melihat Hara pergi hanya menatap Mimi dengan sebal.

"Lo!" Teriak Jimin. Jimin menghela nafas. Ia harus tau, bahwa Mimi ini adalah perempuan.

Entah apa Mimi itu sebenarnya, iblis? Nenek lampir? Ia tidak tau, yang penting Mimi dihadapannya sekarang adalah seorang perempuan.

Jimin melepaskan tangan Mimi kasar. Lalu ia mengejar Hara. Saat sudah ia temukan, ia mencekal tangannya.

"Ra," Panggil Jimin.

"Apasih Jim? Lepasin gue! Gue mau pulang!" Ujar Hara sambil terus berusaha melepas tangannya dari Jimin.

"Dia bukan siapa siapa gue ra, percaya sama gue."

Hara menghela nafas, mengapa rasanya sakit ketika Jimin memegang tangan perempuan itu.

"Percaya sama gue ra. Dia bukan siapa siapa gue," Ujar Jimin, sekali lagi.

Lagi dan lagi, Hara menghela nafas nya.

"Emang apa pedulinya gue sama urusan lo sih Jim? Gue juga bukan siapa siapa lo, kenapa lo harus segala konfirmasi in ke gue? Dan, lepasin tangan gue, gue mau pulang."

Jimin secara perlahan melepas cekalannya pada tangan Hara, dan membiarkan Hara pergi.

"Iya, ngapain gue harus ngomong ke lo kalau Mimi bukan siapa siapa nya gue, bodoh banget sih jim," Ucap nya sambil menertawakan dirinya sendiri.

"Tapi kenapa gue sakit waktu Hara bilang kalau dia bukan siapa siapa gue?"

"Lo gapapa kan ra?" Tanya Daniel. Hara hanya menggeleng.


"Gue gapapa kok," Ujar Hara sambil tersenyum. Meskipun ia tau, bahwa Daniel mungkin tidak akan bisa melihat senyum nya.

Hara memberikan helm yang ia pakai ke arah Daniel.

"Makasih ya niel," Ujar Hara. Daniel mengangguk sambil tersenyum.

"Hati-hati ya!" Ujar Hara. Daniel mengangguk, lalu mulai menjalankan sepeda motor milik nya.

~••••~

"Kamu gapapa kan ra?" Tanya Xiumin saat makan malam. Hara bingung, apa yang Xiumin maksud?

"Gapapa kenapa kak?"

Xiumin menghela nafas, "Kata kakak kakak mu, kamu habis di--

"Hara gapapa kok kak," Ujar Hara sambil tersenyum. Ia melanjutkan acara makannya.

"Syukur kalau kamu gapapa."

"Kak, gimana kalau kita hari Minggu nanti ke Dufan!" Ujar Hara antusias. Xiumin menggeleng.

"Gak bisa ra. Kakak harus siap siap," Ujar Xiumin.

Hara tampak manggut-manggut saja. Benar juga, apa yang tadi ia pikirkan? Kakak nya kan mau bertunangan.

"Gimana kalau sama kakak aja ra?" Tanya Suho. Hara membulatkan matanya, lalu mengangguk senang.

"Tapi gapapa kak? Kan besok nya," Hara menggantung ucapannya.

"Gapapa, sama kakak juga ya!" Ujar Chanyeol. Hara mengangguk lagi dengan senang hati.

"Tunangannya dirumah siapa?" Tanya Hara, ia mengambil sesendok nasi dan lauk lalu memasukkan nya ke dalam mulut.

"Di rumah kak Hana," Ujar Baekhyun yang tadi sudah diberitahu oleh Xiumin. Hara hanya manggut-manggut saja.

Seusai makan malam, Hara menuju ke arah kamar nya dan mengerjakan beberapa tugas yang diberikan oleh gurunya.

"Ra."

Hara menoleh ke arah pintu yang sudah terbuka. Ia melihat Chanyeol yang sedang membawa nampan dengan dua gelas diatas nya.

"Kak?"

Chanyeol memasuki kamar Hara. Hara menutup novel yang tadi ia baca. Tugas nya sudah selesai daritadi.

"Hot chocolate?"

Hara mengangguk. Ia mengikuti Chanyeol ke arah kamar Chanyeol. Karena kamar Chanyeol memiliki balkon.

Mereka duduk sambil menikmati cokelat panas dan angin malam. Ah, menyegarkan.

"Kamu gapapa kan?" Tanya Chanyeol.

"Hara gapapa kak, Hara gak peduli haha," Ujar Hara sambil tertawa.

"Kakak tau kamu gak peduli sama ucapan mimi, tapi gimana dengan hati kamu?"

Hara tersedak, "Ah, maksudnya?"

"Kamu suka sama jimin?"

Hara melotot, ia tertawa, "Yakali!"

Chanyeol tersenyum, "Cari terus ra, sampai kamu tau jawabannya."

Hara menyerngit kan dahi, "Apasih kak, ada ada aja."

Hara tersenyum sambil menikmati angin malam. Ia juga sedang bingung, apa yang sedang dibicarakan oleh Chanyeol?

~••••~

Bad Brother-Exo [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang