13

3.3K 261 10
                                        

~••••~

"Helloooo!," Teriak Hara di tangga rumahnya. Ia menuruni tangga sambil berlari. Lalu membuka kulkas dan mengambil apel.

"Berisik banget, masih pagi teriak teriak."

Hara menoleh ke arah Kai lalu memberikan dia tatapan tajam. Kai yang ditatap seperti itu hanya menyengir, lalu memberikan peace, dua jari.

"Hari ini gue ultah lho Kai, lo gak mau ngucapin ke gue gitu?."

"Males banget."

"Ih jahat banget!."
"Eh yang lain mana?."

"Udah pada berangkat duluan," Ucap Kai lalu membereskan piring miliknya.

"Ayo berangkat."

Hara mengangguk, lalu meminum air yang tadi ia tuang, dan beranjak dari duduknya lalu mengikuti Kai dai belakang.

Saat sampai di garasi, Hara melihat motor kakak kakak nya yang masih terparkir rapi.

"Ini kok motor nya masih ada kai?."

Kai mengangkat bahunya tanda tak tau. "Mungkin mereka bawa mobil."

"Oh, yaudah ayo!."

Sesampainya Kai dan Hara disekolah, ada hal aneh yang Hara rasakan. Semua anak anak di sekolah menyapa Hara dan memberi senyuman. Hara hanya membalas sapaan itu dengan senyuman.

"Kok ini ada mobil kak Xiumin, emang kak Xiumin gak bawa mobil ke kantor?."

Hara melihat ke arah Kai yang sepertinya gelagapan. "Kenapa lo? Apa jangan jangan lo nyembunyiin sesuatu dari gue ya?!."

"Apasih enggak!."

Hara menatap sinis Kai lalu berjalan lebih dulu. Selama di koridor Hara mendapat kan sapaan hangat dari anak anak yang bahkan tidak ia kenal.

"Orang orang kok pada aneh sih?."

Saat hendak memasuki kelas, ponsel Hara bergetar. Hara mengambil ponselnya yang berada di tas, lalu mengangkat telepon tersebut.

"Halo?."

Setelah mendengar apa yang terjadi, Hara berlari keluar sekolah. Ia mencegat angkotan umum dan memberikan alamat yang ia tuju.

Setelah sampai Hara memberikan uang ongkos dan berlari memasuki rumah sakit.

Rumah sakit?

"Dok-Dokter, bagaimana-hiks, hiks-orang tua saya?."

"Mohon sabar, pasien baru saja ditemukan, kami meminta persetujuan anda untuk dapat mengoperasi pasien."

"Tapi-hiks, to-tolong dok, bantu kedua orang tua saya, selamatkan dok."

Dokter tersebut menenangkan Hara, lalu meminta susternya untuk mendapatkan persetujuan dari Hara.

Setelah mendapatkan persetujuan dua pasien dimasukkan kedalam ruang operasi yang berbeda.

Hara terduduk lemas di lantai, ia menangis tersedu sedu. "Hahh, hiks hiks, maaf."


Di sisi lain...

"Hun, ini kok Hara gak masuk masuk kelas sih?."

"Iya ih, pegel nih tangan gue megangin nih kue."

"Aelah sabar aja napa."

Setelah sepuluh menit menunggu...

"Kak Chan, nih Hara gak bakalan dateng ya?," Tanya salah satu siswi centil kepada Chanyeol.

Kakak kakak Hara menghela nafas, "Gimana nih Hun?," Tanya Kai pada Sehun.

Bad Brother-Exo [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang